13
Ilmu Pengetahuan Sosial
Bab
3
Model-Model Pembelajaran IPS
Berdasarkan kajian terhadap berbagai sumber, ada tiga model pembelajaran yang sering dipergunakan guru dalam mengajar IPS. Ketiga model dimaksud
adalah model pembelajaran langsung, pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran berbasis masalah.
A. Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung adalah kerangka acuan atau pola arahan yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar peserta didik yang berkaitan
dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan bertahap, selangkah
demi selangkah. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin keterlibatan peserta didik, terutama melalui memperhatikan,
mendengarkan, dan resitasi tanya jawab yang terencana. Ini tidak berarti guru jadi otoriter karena lingkungan pembelajaran yang diciptakan berorientasi kepada
tugas. Istilah lain model pembelajaran langsung antara lain training model, active teaching model, mastery teaching, dan explicit instruction Dahlan, 1999.
Tabel 3.1 Pola Urutan Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung
Fase Kegiatan Guru
Fase 1: menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan peserta didik. Guru menjelaskan TPKindicator, informasi
latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, dan mempersiapkan peserta
didik belajar.
Fase 2: mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan Guru mendemonstrasikan keterampilan
dengan benar atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
Fase 3 : membimbing pembelajaran
Guru memberikan bimbingan awal.
14
Buku Guru Kelas VII SMPMTs Fase 4 :
mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Mencek apakah peserta didik telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi
umpan balik
Fase 5 : memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan penerapan Guru mempersiapkan kesempatan
melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada
situasi kompleks dan kehidupan sehari-hari.
Sumber: Trianto 2007
B. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa peserta didik akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi
dengan temannya. Model pembelajaran tersebut menurut Eggen dan Kauchak 1996 bertujuan untuk meningkatkan partisipasi peserta didik, menfasilitasi
mereka agar memiliki pengalaman mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberi kesempatan kepada
mereka untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama dengan teman yang seringkali berbeda latar belakangnya. Seperti yang diungkapakan Ibrahim dkk.
2000, bahwa inti model pembelajaran kooperatif meliputi tiga aspek penting, yakni aspek hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan
pengembangan keterampilan sosial. Dalam pembelajaran kooperatif ini, mereka bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah
yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.
Adapun tujuan dibentuknya kelompok ialah memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir
dan kegiatan belajar. Selama dalam kelompok, tugas mereka sebagai anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling
membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, peserta didik
akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah.
Tabel 3.2 Pola Urutan Pelaksanaan Model Pembelajaran Koopertif
Fase Kegiatan Guru
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik Guru menyampaikan semua tujuan
pempelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi peserta didik.
15
Ilmu Pengetahuan Sosial Fase 2:
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada peserta
didik dengan demonstrasi atau melalui kajian bahan bacaan.
Fase 3: Mengorganisasikan peserta didik
ke dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi secara eisien.
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja
dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mengerjakan tugas mereka.
Fase 5: Evaluasi
Guru mengevaluasi proses dan hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6: Memberikan penghargaan
Guru kreatif mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok.
Meskipun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah, namun terdapat beberapa variasi tipe dari model pembelajaran tersebut. Setidaknya
ada empat tipe yang sering digunakan, yakni STAD Student Team Achievement Division, JIGSAW Team Ahli, TGT Team Game Tournament, dan yang
bersifat Srtuktural meliputi teknik TPS Think Pair Share dan NHT Number Head Together.
C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah