Sumber Daya Manusia Kearsipan

Kajian tentang Arsip Statis Perguruan Tinggi 31 Mengenai pelaksanaan pengelolaan arsip statis perguruan tinggi yang meliputi kegiatan akuisisi arsip, pengolahan, preservasi, dan layanan arsip statis perguruan tinggi telah dilaksanakan oleh Universitas Andalas, Universitas Gadjah Mada, Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas Udayana. Dalam hal ini, Universitas Jenderal Soedirman telah mulai melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip statis perguruan tinggi, kendati belum memiliki SOP Pengelolaan Arsip Perguruan Tinggi. Sedangkan, Universitas Sebelas Maret Surakarta telah melaksanakan kegiatan akuisisi, pengolahan, akses dan layanan arsip statis perguruan tinggi, namun belum optimal dalam melaksanakan kegiatan preservasi arsip. Selanjutnya, Universitas Negeri Padang baru melaksanakan kegiatan akuisisi, namun belum melaksanakan kegiatan pengolahan, preservasi, dan layanan arsip statis perguruan tinggi. Hal serupa juga didapatkan di Universitas Hasanuddin yang belum melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip statis, namun telah melaksanakan pengelolaan arsip dinamis hingga tahap penyusutan arsip.

4. Sumber Daya Manusia Kearsipan

Berdasarkan instrumen pengukuran Sumber Daya Manusia SDM Kearsipan, didapatkan hasil analisis kajian sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Analisis Berdasarkan Instrumen Pengukuran SDM Kearsipan No. Nama Perguruan Tinggi Negeri Instrumen Pengukuran SDM Kearsipan Kuantitas Kualitas 1. Universitas Andalas Arsiparis yang dimiliki saat ini berjumlah kurang lebih 22 orang terdiri atas 15 orang arsiparis terampil, 1 orang arsiparis ahli, dan 6 tenaga pengelola arsip a.Latar belakang pendidikan arsiparis terdiri atas SLTA, D3 dan S1; b Belum ada pelatihan dan pendidikan kearsipan bagi SDM Kearsipan, namun mengikutsertakan SDM yang dimiliki pada pelatihan dan pendidikan kearsipan yang diselenggarakan oleh Kajian tentang Arsip Statis Perguruan Tinggi 32 instansi lain. 2. Universitas Negeri Padang Arsiparis yang dimiliki saat ini berjumlah kurang lebih 43 orang terdiri atas 13 orang arsiparis terampil, 3 orang arsiparis ahli, dan 17 orang tenaga pengelola arsip a.Latar belakang pendidikan arsiparis terdiri atas SLTA, D3, dan S1; b Belum ada pelatihan dan pendidikan kearsipan bagi SDM Kearsipan, namun mengikutsertakan SDM yang dimiliki pada pelatihan dan pendidikan kearsipan yang diselenggarakan instansi lain. 3. Universitas Gajah Mada Arsiparis yang dimiliki saat ini berjumlah kurang lebih 20 orang 7 orang arsiparis terampil, 1 orang arsiparis ahli, dan 12 orang pengelola arsip a.Latar belakang pendidikan arsiparis terdiri atas D3 Kearsipan dan S1; bAdanya pelatihan dan pendidikan kearsipan bagi SDM Kearsipan. 4. Universitas Sebelas Maret Surakarta Arsiparis yang dimiliki saat ini berjumlah kurang lebih 35 orang terdiri atas 33 orang arsiparis terampil dan 2 orang arsiparis ahli a.Latar belakang pendidikan arsiparis terdiri atas: - SLTASMK, - D3 Kearsipan, -S1 Administrasi Negara, ekonomi; bAdanya pelatihan dan pendidikan kearsipan bagi SDM Kearsipan. 5. Universitas Hasanuddin Arsiparis yang dimiliki saat ini berjumlah kurang lebih 15 orang terdiri atas 2 orang arsiparis ahli dan 11 orang arsiparis terampil a.Latar belakang pendidikan arsiparis terdiri atas D3 dan S1; bAdanya pelatihan dan pendidikan kearsipan Kajian tentang Arsip Statis Perguruan Tinggi 33 bagi SDM Kearsipan. 6. Universitas Jenderal Soedirman Arsiparis yang dimiliki saat ini berjumlah kurang lebih 16 orang terdiri atas 12 orang arsiparis terampil dan 4 orang arsiparis ahli a.Latar belakang pendidikan arsiparis terdiri atas: - SLTASMK, - D3 Kearsipan, - S1 Hukum, Ekonomi. b Belum ada pelatihan dan pendidikan kearsipan bagi SDM Kearsipan. 7. Universitas Udayana Arsiparis yang dimiliki saat ini berjumlah kurang lebih 25 orang arsiparis a.Latar belakang pendidikan arsiparis terdiri atas SLTA dan S1; bAdanya pelatihan dan pendidikan kearsipan bagi SDM Kearsipan. Hasil analisis berdasarkan instrumen pengukuran SDM Kearsipan menunjukkan bahwa, secara kuantitatif, ketujuh perguruan tinggi negeri telah memiliki arsiparis dengan jumlah yang cukup memadai baik untuk arsiparis tingkat terampil maupun ahli, serta tenaga pengelola arsip untuk mengelola arsip perguruan tinggi di masing-masing unit kerjafakultasUPT. Idealnya, arsiparis yang dimiliki di setiap unit kerjafakultasUPT minimal berjumlah kurang lebih 3-5 orang arsiparis yang bertujuan agar kegiatan pengelolaan arsip perguruan tinggi dapat berjalan secara optimal. Lebih lanjut, secara kualitatif, arsiparis yang dimiliki ketujuh perguruan tinggi negeri berlatar belakang pendidikan mulai dari SLTASMK hingga S1 Sarjana dari berbagai jurusan seperti Kearsipan, Administrasi Negara, Hukum, dan Ekonomi. Idealnya, terdapat arsiparis yang berasal dari jurusan Ilmu Kearsipan ataupun arsiparis dengan kompetensi kearsipan yang cukup mumpuni dengan harapan pencapaian kualitas pengelolaan arsip perguruan tinggi yang baik. Sementara itu, pelatihan dan pendidikan kearsipan bagi sumber daya manusia kearsipan telah diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Universitas Udayana. Sebaliknya, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Jenderal Soedirman, dan Universitas Kajian tentang Arsip Statis Perguruan Tinggi 34 Hasanuddin belum pernah menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan kearsipan bagi sumber daya manusia di lingkungannya. Kendati demikian, pihak perguruan tinggi telah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia kearsipan yang dimiliki dengan mengikutsertakan sumber daya manusia kearsipan yang dimiliki pada pelatihan dan pendidikan kearsipan yang diselenggarakan instansi pusat seperti Arsip Nasional Republik Indonesia, maupun di instansi lainnya. Idealnya, sumber daya manusia kearsipan di lingkungan perguruan tinggi juga harus dilengkapi dengan keahlian dan keterampilan dalam mengelola arsip statis terutama pada kegiatan akuisisi, pengolahan, pembuatan daftar arsip, dan layanan arsip statis bagi pengguna.

5. Prasarana dan Sarana Kearsipan