Kebijakan Analisis Hasil Kajian

Kajian tentang Arsip Statis Perguruan Tinggi 24 Mandiri dan Berbudaya. Sementara itu, misi yang dimiliki Pusat Arsip Universitas Udayana yaitu: a. Mengelola arsip secara profesional sebagai sumber data dan informasi yang akurat tentang Universitas Udayana; b. Mengkaji, merawat dan melestarikan arsip Universitas Udayana sebagai sejarah perkembangan Universitas Udayana dari masa ke masa; c. Mengembangkan sistem Teknologi Informasi Kearsipan melalui sistem digital dengan mengadakan kerjasama antar unit di lingkungan Universitas Udayana dan pihak luar; dan d. Mendorong sumber daya manusia di lingkungan Universitas Udayana agar senantiasa memiliki kesadaran akan arti pentingnya suatu arsip.

B. Deskripsi Kajian

Pengelolaan University Archives terdiri dari kebijakan, kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasana, serta sistem pengelolaan arsip statis perguruan tinggi yang sangat signifikan dalam mewujudkan visi yang dimiliki universitas. Untuk itu, kajian ini mencoba memerhatikan implementasi pengelolaan arsip perguruan tinggi dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan mencarikan solusipemecahan masalah.

C. Analisis Hasil Kajian

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi lapangan di 7 tujuh perguruan tinggi negeri maka didapatkan hasil analisis kajian berdasarkan unsur kebijakan, kelembagaan, sistem kearsipan, sumber daya manusia kearsipan, sarana dan prasarana, dan sistem pengelolaan arsip perguruan tinggi sebagai berikut:

1. Kebijakan

Berdasarkan instrumen pengukuran kebijakan, didapatkan hasil analisis kajian sebagai berikut: Kajian tentang Arsip Statis Perguruan Tinggi 25 Tabel 1. Hasil Analisis Berdasarkan Instrumen Pengukuran Kebijakan No. Nama Perguruan Tinggi Negeri Instrumen Pengukuran Kebijakan Perguruan Tinggi telah memiliki NSPK Pengelolaan Arsip Perguruan Tinggi Kebijakan terhadap Arsip Perguruan Tinggi yang ditetapkan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi 1. Universitas Andalas Sudah memiliki NSPK Pengelolaan Arsip Perguruan Tinggi Kebijakan mengenai arsip perguruan tinggi telah ditindaklanjuti secara formal. 2. Universitas Negeri Padang Belum memiliki NSPK Pengelolaan Arsip Perguruan Tinggi, kegiatan yang terkait pengelolaan arsip perguruan tinggi masih bersifat desentralisasi dikelola oleh masing-masing subunit kerja Kebijakan mengenai arsip perguruan tinggi belum ditindaklanjuti secara formal, meskipun demikian pihak pimpinan mendukung terbentuknya arsip perguruan tinggi 3. Universitas Gajah Mada Sudah memiliki NSPK Pengelolaan Arsip Perguruan Tinggi, diantaranya: -Pedoman Pelaksanaan Akuisisi Arsip, Panduan Pengelolaan Arsip Statis Tekstual, Panduan Umum Digitalisasi Arsip, Panduan Ringkas Pengelolaan Arsip Foto, Panduan Tata Kelola Arsip Inaktif, Panduan Akses dan Layanan Kearsipan, Panduan Layanan Sistem Informasi Kearsipan Statis SiKS, Panduan Ringkas Pengelolaan Arsip Rekaman Suara; dan sebagainya. Kebijakan mengenai arsip perguruan tinggi telah ditindaklanjuti secara formal Kajian tentang Arsip Statis Perguruan Tinggi 26 4. Universitas Sebelas Maret Surakarta Sudah memiliki NSPK Pengelolaan Arsip Perguruan Tinggi, diantaranya: -Pedoman Klasifikasi Arsip, JRA, dan TND; -SOP Penataan Berkas Aktif, Penyusutan Arsip, Penataan Arsip Inaktif, Pengolahan Arsip Statis, Pengolahan Arsip Kaset, Video, Kearsitekturan dan Foto, Pemeliharaan dan Perawatan Arsip; -dan sebagainya Kebijakan mengenai arsip perguruan tinggi telah ditindaklanjuti secara formal 5. Universitas Hasanuddin Baru memiliki NSPK pengelolaan arsip dinamis dan beberapa pedoman yang dikeluarkan oleh Kemdikbud. Kebijakan mengenai arsip perguruan tinggi belum ditindaklanjuti secara formal, meskipun demikian pihak pimpinan mendukung terbentuknya arsip perguruan tinggi. 6. Universitas Jenderal Soedirman Sudah memiliki NSPK Pengelolaan Arsip Perguruan Tinggi, diantaranya: -Pedoman Pola Klasifikasi Arsip Substantif dan Fasilitatif; -Pedoman Jadwal Retensi Arsip; dan sebagainya. Kebijakan mengenai arsip perguruan tinggi telah ditindaklanjuti secara formal 7. Universitas Udayana Sudah memiliki NSPK Pengelolaan Arsip Perguruan Tinggi, diantaranya: -Pedoman Umum Kebijakan mengenai arsip perguruan tinggi telah ditindaklanjuti secara formal Kajian tentang Arsip Statis Perguruan Tinggi 27 Pengelolaan Arsip Inaktif, Penyusutan Arsip; -SOP Layanan Informasi dan Arsip, Pengelolaan, Perawatan dan Pelestarian Arsip Inaktif; dan sebagainya. Hasil analisis berdasarkan instrumen pengukuran kebijakan menunjukkan bahwa telah tersedia berbagai NSPK pengelolaan arsip perguruan tinggi, seperti pedoman dan SOP Standard Operating Procedures yang berlaku di masing-masing perguruan tinggi. Kendati beberapa diantaranya masih belum dalam bentuk produk hukum, namun hal itu menunjukkan bahwa NSPK pengelolaan arsip perguruan tinggi itu telah menjadi acuan atau petunjuk yang mendukung bagi terselenggaranya kegiatan pengelolaan arsip perguruan tinggi. Sementara itu, beberapa perguruan tinggi negeri yang belum memiliki NSPK pengelolaan arsip perguruan tinggi masih mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh Kemdikbud, seperti Peraturan Mendiknas RI No.42 Tahun 2006 tentang Tata Persuratan di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional dan Keputusan Mendikbud Nomor 0623 Tahun 1983 tentang Pedoman Klasifikasi Arsip. Meskipun demikian, dukungan pihak pimpinan terhadap terbentuknya arsip perguruan tinggi telah diberikan sepenuhnya, kendati kebijakan mengenai arsip perguruan tinggi belum ditindaklanjuti secara formal.

2. Kelembagaan