sumber daya manusia di bagian administrasi. Hasil ini sejalan dengan penelitian Badong di Puskesmas Donggalla yang menunjukkan bahwa tingkat kepuasan
terendah adalah dimensi reliability.
28
Pasien yang tidak puas terhadap pelayanan tepat waktu kemungkinan disebabkan pelayanan yang diberikan terlalu lama atau terlalu cepat. Hasil ini tidak
jauh beda dengan penelitian Putro yang menunjukkan bahwa pelayanan tepat waktu berada pada tingkat tidak memuaskan.
29
Pasien yang tidak puas terhadap lama waktu menunggu kemungkinan karena jumlah pasien yang banyak, petugas yang lambat mengantar buku status pasien. Hasil
ini tidak jauh beda dengan penelitian Suharmiati yang menunjukkan bahwa 60,35 pasien tidak puas terhadap lama waktu menunggu.
17
Pasien juga tidak puas terhadap jam kedatangan dokter gigi karena kedatangan dokter gigi yang terlambat yang tidak sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan. Hasil ini tidak jauh beda dengan penelitian Putro yang menunjukkan bahwa pasien tidak puas terhadap kedatangan dokter gigi yang tidak tepat.
29
Pasien juga tidak puas terhadap pemanggilan berdasarkan urutan pendaftaran. Hal ini kemungkinan karena buku status pasien terbawa ke poliklinik lainnya.
5.4 Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Dimensi Daya Tanggap Responsiveness
Pasien masih ada yang tidak puas terhadap dimensi daya tanggap kecepatan bagian administrasi dalam memberikan pelayanan. Hal ini kemungkinan disebabkan
jumlah petugas di bagian administrasi yang minim. Hasil ini didukung oleh penelitian
Universitas Sumatera Utara
Badong di Puskesmas Donggala yang menunjukkan bahwa kecepatan administrasi memberikan pelayanan masih jauh dari yang diharapkan.
28
5.5 Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Dimensi Tampilan Fisik Tangible
Pada dimensi tampilan fisik terhadap penampilan dokter gigi, kepuasan pasien berada pada tingkat cukup puas. Hasil ini sejalan dengan penelitian Zulfa tentang
perbedaan tingkat kepuasan pasien peserta Jamkesmas dan pasien umum di instalasi rawat jalan RSUD Cilegon-Banten yang menunjukkan bahwa pasien Jamkesmas dan
Askes cukup puas terhadap penampilan dokter gigi. Pada dimensi tampilan fisik yang meliputi gedung dan fasilitas menunjukkan
ketidakpuasan terhadap kerapian ruang perawatan, kebersihan ruang tunggu dan kelengkapan peralatan.
Pasien yang tidak puas terhadap kerapian ruang perawatan kemungkinan disebabkan buku-buku yang tidak tersusun dengan rapi.
4
Pasien yang tidak puas terhadap kebersihan ruang tunggu kemungkinan karena tidak tersedianya tempat pembuangan sampah sedangkan penjual banyak yang
lewat menjajakan dagangannya di ruang tunggu dan petugas cleaning services yang tidak memadai dan tidak bekerja dengan teratur.. Hasil ini tidak jauh beda dengan
penelitian Prastiwi yang menunjukkan bahwa ketidakpuasan dijumpai pada ketersediaan tempat pembuangan sampah sebesar.
30
Pasien yang tidak puas terhadap kelengkapan peralatan disebabkan alat-alat untuk pengobatan gigi tidak lengkap dan banyak yang rusak sehingga tindakan
Universitas Sumatera Utara
pengobatan yang dapat dilakukan hanya pencabutan saja sedangkan pengobatan lain seperti tambalan, pembersihan karang gigi tidak dapat dilakukan karena alat rusak
dan tidak segera diperbaiki. Demikian juga hasil penelitian Badong di Puskesmas Donggala yang menunjukkan bahwa peralatan yang kurang memadai dan tidak
berteknologi tinggi menimbulkan ketidakpuasan.
28
5.6 Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Dimensi Pelayanan Medis Core Medical Service