Pekerjaan Paritas Karakteristik Ibu Yang Mengalami Keracunan Kehamilan Rawat Inap Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009-2011

c. Pekerjaan

Pekerjaan ibu maupun suami akan mencerminkan keadaan sosioekonomi keluarga. Berdasarkan jenis pekerjaan tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan mereka terutama dalam pemenuhan makanan bergizi khususnya bagi ibu hamil. 6 Ibu hamil dengan kondisi sosioekonomi yang rendah akan memaksanya untuk tetap bekerja, meskipun dalam keadaan hamil. Di samping itu, ibu hamil dengan kondisi sosioekonomi keluarga yang sudah cukup tinggi juga masih banyak yang bekerja. Jika wanita hamil yang tinggal di rumah rata-rata mengalami peningkatan tekanan darah sekitar 2,1 mmHg, maka rata-rata wanita yang bekerja di luar rumah ternyata mengalami peningkatan tekanan darah sekitar 6,6 mmHg selama kehamilannya. Hal ini sangat memberikan resiko yang besar untuk terjadinya preeklampsia dan eklampsia yang berhubungan dengan tekanan darah atau kelelahan yang dialami ibu hamil yang bekerja. 25

d. Paritas

Paritas merupakan jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir hidup maupun lahir mati. Paritas dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu : 12 1. Golongan nullipara adalah golongan ibu dengan paritas 0 2. Golongan primipara adalah golongan ibu dengan paritas 1 3. Golongan multipara adalah golongan ibu dengan paritas 2-5 4. Golongan Grandemultipara adalah golongan ibu dengan paritas 5 Universitas Sumatera Utara Paritas juga dapat memengaruhi kehamilan dan persalinan. Paritas ibu yang sehat adalah pada paritas dua sampai tiga. Keracunan kehamilan sering terjadi pada kehamilan pertama terutama pada ibu yang berusia 35 tahun dan meningkat pada kehamilan berikutnya terutama pada ibu yang mengalami kelebihan berat badan, diabetes, kehamilan kembar, dan hipertensi essensial. Keracunan kehamilan biasanya cenderung meningkat pada persalinan pertama hal itu disebabkan pada persalinan pertama nullipara mempunyai resiko relatif tinggi dan akan menurun pada persalinan selanjutnya. Beberapa penelitian mendapatkan risiko preeklampsia pada kehamilan pertama 10-20 kali lebih tinggi dibanding pada kehamilan berikutnya. 23 Kejadian preeklampsiaeklampsia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2007–2009 berdasarkan paritas sangat didominasi oleh kelompok primigravida dengan jumlah 82 orang 69,5, sedangkan 36 orang 30,5 terjadi pada kelompok multigravida. 10 Pengaruh paritas sangat besar terhadap proporsi preeklampsia dimana hampir 20 nullipara dan primipara memiliki riwayat preeklampsia selama persalinan, dan masa nifas bila dibanding dengan proporsi pada multipara sebesar 7. 13 Kehamilan dengan preeklampsia lebih umum terjadi pada primigravida, keadaan ini disebabkan secara imunologik pada kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna sehingga timbul responimun yang tidak menguntungkan terhadap histoincompability placenta. 13

e. Usia Kehamilan