X   : jumlah skor item
Y   : jumlah skor total
2
X
: jumlah kuadrat skor item
2
Y : jumlah kuadrat skor total
Y X
: jumlah perkalian skor item dan skor total Hasil perhitungan r
xy
yang diperoleh  dikonsultasikan  pada r
tabel
product moment dengan α = 0,05. Jika
r r
tabel xy
maka butir tes dikatakan valid. Dari delapan butir tes  yang  diujicobakan,  butir  tes  nomor  1,  2,  4,  5,  6,  7,  dan  8    dinyatakan  valid
sedangkan butir tes nomor 3 dinyatakan tidak valid.
3.6.3 Indeks Kesukaran Butir Tes
Menurut  Arikunto  2006:  207,  bilangan  yang  menunjukkan  sukar  atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Di dalam istilah
evaluasi, indeks kesukaran ini diberi simbol P yang merupakan singkatan dari kata proporsi.  Rumus mencari P dalam butir soal uraian adalah sebagai berikut :
dengan
Ketentuan indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut : 0,0 ≤ P ≤ 0,30, artinya butir soal tersebut sukar.
0,31  P ≤ 0,70, artinya butir soal tersebut sedang. 0,71  P ≤ 1,0, artinya butir soal tersebut mudah.
Dari hasil analisis tingkat kesukaran butir soal terdapat 2 butir soal dengan kriteria mudah yaitu butir soal nomor 1 dan 2. Sedangkan 6 butir soal yang lain,
yaitu butir soal nomor 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 memiliki tingkat kesukaran sedang.
3.6.4 Daya Beda Butir Tes
Analisis  daya  beda  butir  tes  digunakan  untuk  mengetahui  kemampuan soal tersebut dalam membedakan peserta didik yang pandai dengan peserta didik
yang kurang pandai. Rumus  yang  digunakan  untuk  menghitung  daya  beda  soal  uraian  adalah  sebagai
berikut.
 
 
1
1 1
2 2
2 1
 
 
 
n n
x x
ML MH
t
Keterangan: t
=  daya beda MH
=  rata-rata kelompok atas ML
=  rata-rata kelompok bawah
2 1
x   =  jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
2 2
x   = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok bawah
1
n =
N 
27 N
= banyaknya peserta tes Nilai t yang diperoleh dikonsultasikan dengan
tabel
t
dengan dk = n
1
-1+n
2
-1 dan   =  0,05.    Soal  memiliki  daya  beda  yang  signifikan  jika  t
hitung
tabel
t
.  Diantara
delapan butir soal uraian yang diujicobakan, butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 8 mempunyai  daya  pembeda  yang  signifikan,  sedangkan  butir  soal  nomor  7
mempunyai daya pembeda yang tidak signifikan.
3.6.5 Penentuan Instrumen
Berdasarkan  hasil  analisis  soal  uji  coba,  butir  soal  yang  dipilih  untuk  tes komunikasi  matematis  pada  penelitian  ini  adalah  butir  soal  nomor  1,  2,  4,  5,  6,
dan 8.
3.7 Analisis Data Tahap Awal