3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Suharsimi, 2006:178. Dalam penelitian ini relibialitas diukur dengan menggunakan rumus K-R 21 yang dikemukakan
oleh Kurder dan Richardson karena alat evaluasi berbentuk tes pilihan ganda. Rumus tersebut adalah:
11
r
t
kV M
k M
k k
1 1
Keterangan : r
11
= reliabilitas k
= banyaknya butir soal M
= skor rata-rata Vt
= varians total Suharsimi, 2006:189
Melihat
11
r diketahui, kemudian dibandingkan dengan harga r tabel, apabila
11
r
tabel
r
maka dikatakan instrumen tersebut reliabel. Kriteria reliabilitas soal menurut Arikunto 2009: 75 adalah:
r
11
= 0,800 – 1,000 = Reliabilitas sangat tinggi
0,600 – 0,799
= Reliabilitas tinggi 0,400
– 0,599 = Reliabilitas cukup
0,200 – 0,399
= Reliabilitas rendah jelek 0,200
= Reliabilitas sangat jelek
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran dengan taraf nyata α =
5 diperoleh r
11
= 0,615. Nilai koefisien reliabilitas tersebut pada interval 0,600-0,799 maka reliabilitas soal tersebut termasuk dalam kategori tinggi.
Perhitungan lengkap reliabilitas soal terdapat pada lampiran 7 halaman 98.
3.5.3 Daya Pembeda Soal
Menurut Suharsimi, 2009: 211 yang dimaksud daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antar siswa yang pandai
berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai berkemampuan rendah.
Keterangan : J
= jumlah peserta tes J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar.
B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat, P sebagai indeks kesukaran
P
B
= proorsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Klasifikasi daya pembeda butir soal dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
DP = 0,00 adalah sangat jelek 0,00 DP ≤ 0,20 adalah jelek
0,20 DP ≤ 0,40 adalah cukup 0,40 DP ≤ 0,70 adalah baik
0,70 DP ≤ 1,00 adalah sangat baik
Suharsimi, 2009:213-218 Contoh perhitungan daya beda soal, item 2 dapat dilihat pada lampiran
7 halaman 99, perhitungan tersebut diperoleh D = 0,364 artinya item 2 mempunyai daya beda cukup. Berdasarkan perhitungan uji coba soal
diperoleh hasil :
Tabel 3.3 Analisis Daya Pembeda Butir Soal
Kriteria No Soal
Sangat Baik 9,11,27.
Baik 5, 6,7,10,13,17,23,26,28,30,35,37,39,40,41,42,44,46,49.
Cukup 2,3,4,12,14,15,16,18,19,21,22,25,32,34,36,38,47,48,50.
Jelek 1,8,20,24,29,31,33,43,45.
Sumber: data primer setelah diolah 2012 Berdasarkan hasil analisis daya beda butir soal dapat diketahui soal
yang mempunyai kriteria sangat baik yaitu 3 butir, baik 18 butir, cukup 20 butir , dan jelek 9 butir. Perhitungan lengkap daya beda butir soal terdapat
pada lampiran 7 halaman 96.
3.5.4 Tingkat Kesukaran