Tabel 3.2 Desain Penelitian
Kelompok Tes awal
pre-test Perlakuan
treatment Tes akhir
post-test
Kelas eksperimen T1 X
T2 Kelas kontrol
T1 -
T2 Sukardi,2005:185
Keterangan: X
= treatment dengan metode STAD. -
= tidak menggunakan treatment. T1
= tes awal pre-test untuk kelompok eksperimen dan kontrol. T2
= tes awal post-test untuk kelompok eksperimen dan kontrol. Kelas eksperimen diterapkan modul pembelajaran kooperatif tipe STAD
berbantuan modul pembelajaran sedangkan pada kelas ko ntrol diterapkan metode ceramah berbantuan modul pembelajaran kompetensi dasar identifikasi sikap dan
perilaku wirausaha. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kedua kelas tersebut diberikan pre-test sebelum diberikan perlakuan. Sedangkan pada akhir
pembelajaran dilakukan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa.
3.4 Prosedur Pengumpulan Data
Adapun tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Menentukan langkah- langkah pembelajaran yang akan dilakukan baik pada
kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
2. Menyusun modul pembelajaran pada kompetensi dasar identifikasi sikap dan perilaku wirausaha sebagai bahan ajar.
3. Menyusun instrumen penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan Materi
Materi yang diajukan dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar identifikasi sikap dan perilaku wirausaha.
b. Menentukan Bentuk Soal Tes Bentuk soal tes yang digunakan adalah soal obyektif berbentuk pilihan
ganda dengan lima alternatif jawaban. Alasan peneliti menggunakan tes obyektif dalam bentuk pilihan ganda karena tes bentuk pilihan ganda
memiliki kelebihan sebagai berikut Arikunto, 2006:164: 1 Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih
presentatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif. 2 Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat
menggunakan kunci tes. 3 Pemeriksaannya dapat diwakilkan oleh orang lain.
4 Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi. 5 Menentukan Alokasi Waktu dan Jumlah Butir Soal Tes
Jumlah waktu yang dialokasikan untuk mengerjakan tes adalah sebanyak 60 menit terdiri dari 40 butir soal pilihan ganda.
c. Menyusun Kisi-Kisi Soal Tes. Kisi-kisi tes disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku di sekolah yaitu
KTSP. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada lampiran. d. Penyusunan Butir-Butir Soal Tes
Setelah kisi-kisi disusun, selanjutnya membuat butir-butir soal dengan ruang lingkup dan jenjang yang sesuai dengan kisi-kisi.
e. Penilaian dan Penskoran. Cara pemberian skor tes dalam penelitian ini adalah untuk jawaban benar
diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0. 4. Pelaksanaan Tes Uji Coba.
Setelah instrumen tersususun, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan uji coba perangkat tes pada kelas uji coba.
5. Analisis Uji Coba Perangkat. Menganalisis data hasil uji coba perangkat tes pada kelas uji coba, yaitu pada
SMK Negeri 1 Kandeman kelas X Teknik Pemesinan yang bukan termasuk sekolah untuk penelitian. Hal ini untuk mengetahui validitas, reliabilitas,
taraf kesukaran, dan daya pembeda soal. 6. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat dengan melihat hasil analisis.
7. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan modul pembelajaran pada kelas
eksperimen yaitu X PM 1 dan metode cera mah berbantuan modul pembelajaran pada kelas kontrol yaitu X PM 2. Dimana sebelum
pelaksanaan pembelajaran peneliti beberapa hari sebelum pembelajaran sudah membagikan modul pembelajaran yang akan digunakan sebagai bahan
ajar pada saat pembelajaran dan menyuruh siswa untuk mempelajari modul tersebut.
8. Melakukan pengukuran hasil belajar siswa pada kelas eksperiman dan kelas kontrol melalui post tes.
9. Menganalisis data hasil tes dengan program SPSS 16. 10. Menyusun hasil penelitian.
3.4.1 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah dianalisis menggunakan uji normalitas dan homogenitas diketahui bahwa data populasi berdistribusi normal dan homogen, didapat 2 dua sampel
yaitu kelas X PM 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X PM 2 sebagai kelas kontrol, yang memiliki tingkat homogen mendekati sama dilihat dari standar
deviasi dan mean, maka kedua kelas tersebut sudah dapat diberi perlakuan, yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan modul
pembelajaran pada kelas eksperimen kelas X PM 1 dan metode ceramah berbantuan modul pembelajaran pada kelas kontrol kelas X PM 2.
Adapun pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen