a. Keuntungan model pembelajaran kooperatif
Adapun beberapa keuntungan pembelajaran kooperatif menurut Isjoni 2009:34-36 antara lain:
1. Pembelajaran Aktif. Model pembelajaran kooperatif mengharuskan setiap siswa aktif
berinteraksi satu sama lain. 2. Keterampilan Sosial.
Siswa belajar berinteraksi dengan siswa lain, mengembangkan keterampilan interpersonal, komunikasi, kepemimpinan, berkompromi
dan berkolaborasi. 3. Saling Ketergantungan.
Ketergantungan positif dan kepercayaan kelompok dikembangkan dengan adanya interaksi siswa untuk mencapai tujuan yang sama.
4. Akutabilitas Individu Apabila kelompok mencapai keberhasilan dan sukses itu adalah akibat
dari input dari setiap individu yang ada dalam kelompok. Setiap siswa belajar untuk mendapatkan pengakuan dari apa yang mereka lakukan.
Pada model pembelajaran kooperatif ini selalu digunakan suatu mekanisme untuk menguji siswa secara individu ma upun secara
kelompok.
b. Kelemahan model pembelajaran kooperatif
Adapun beberapa kelemahan pembelajaran kooperatif Isjoni,2009:36- 38 antara lain:
1. Kecocokan Antara Siswa. Untuk membentuk kelompok kadang-kadang sangat sulit untuk
menggabungkan siswa yang mau bekerja sama dengan baik. Guru harus mengetahui siswanya dengan baik untuk membentuk kelompok yang
dapat berfungsi dengan baik. 2. Ketergantungan Siswa.
Guru yang
hanya mempunyai
siswa yang
pintar untuk
mengkoordinasikan belajar pada kelompoknya akan mengga galkan tujuan pembelajaran kooperatif. Guru harus membagi pengelolaan kelompok
sehingga benar-benar terjadi kolaborasi. 3. Memerlukan Waktu Yang Banyak.
Model pembelajaran kooperatif ini memerlukan waktu yang lebih banyak untuk mempelajari materi pelajaran dibandingkan dengan model
pembelajaran lainnya. 4. Individualist
Siswa yang suka bekerja secara independen tidak menyukai model pembelajaran kooperatif ini.
5. Keterbatasan LogistikBahan
Guru harus menyiapkan banyak informasi yang menjadi tanggung jawab siswa untuk mempelajarinya, kemudian harus menyiapkan bahan-bahan
untuk pengujian.
2.5 Metode Ceramah