pertemuan sebelumnya, di semester atau kelas sebelumnya.
c Pembinaan Keterampilan
Yaitu pembelajaran lanjutan dari pemahaman konsep dan penanaman konsep. Pembelajaran pembinaan keterampilan bertujuan agar siswa lebih
terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika. Seperti halnya pada pemahaman konsep, pembinaan keterampilan juga terdiri atas dua
pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dan pemahaman konsep dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua,
pembelajaran pembinaan keterampilan dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tapi masih merupakan lanjutan dari penanaman dan pemahaman
konsep. Pada pertemuan tersebut, penanaman dan pemahaman konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
Berdasarkan ulasan tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah pembelajaran matematika di sekolah dasar meliputi: penanaman konsep dasar,
pemahaman konsep agar siswa lebih memahami konsep matematika, dan pembinaan keterampilan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai
konsep matematika.
2.1.5 Hakikat Pendekatan Kontekstual
2.1.5.1 Pengertian Pendekatan Kontekstual
Johnson dalam Achmad Rifai dan Catharina Tri Anni 2010:237 menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan proses
pendidikan yang bertujuan menolong peserta didik melihat makna dalam materi
akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks keadaan pribadi, social, dan budaya mereka. Untuk
mencapai tujuan seperti itu, system tersebut melibatkan delapan komponen, yaitu: membuat keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan yang berarti, berpikir
kritis dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, mencapai standarisasi tinggi, dan menggunakan penilaian autentik.
Zainal Aqib 2013:4 Pendekatan konekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata. Pendekatan kontekstual adalah konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan materi dengan kehidupan nyata siswa Mulyasa, 2009:102.
Menurut Sanjaya 2011:255 menyatakan bahwa pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa secara penuh untuk
menemukan sendiri materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan kondisi dikehidupan nyata. Putra 2013:241 menyatakan bahwa pendekatan
kontekstual merupakan proses pendidikan yang holistic yang bertujuan memotivasi siswa untuk memahami materi pelajaran dengan konteks kehidupan
sehari-hari. Pendekatan kontekstual berawal dari siswa yang mengalami kegiatan
sendiri di lingkungan kehidupannya sehari-hari, tidak hanya sekedar mengingat, mengetahui, dan memahami. Pendekatan pembelajaran kontekstual membantu
peserta didik menghubungkan isi materi pelajaran yang dipelajari dengan masalah dalam kehidupan nyata dimana isi materi pembelajaran itu digunakan. Siswa
menyusun pengetahuan yang telah dimilikinya dan menambah pengetahuan baru
dengan pengalaman yang telah didapatnya. Dengan demikian proses pembelajaran lebih diutamakan dalam pembelajaran ini.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang mengaitkan materi
pelajaran dengan kehidupan sehari-hari sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi dan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.
2.1.5.2 Dasar Teori Pendekatan Kontekstual