tes uraian atau esai. Penilaian nontes yang digunakan adalah observasi untuk mengamati keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar afektif.
2.1.6 Hakikat Pembelajaran PKn di SD
2.1.5.1 Pengertian PKn
Secara terminologis, Pendidikan Kewarganegaraan PKn di Indonesia diartikan sebagai pendidikan politik yang fokus materinya adalah peranan warga
negara dalam kehidupan bernegara yang semuanya itu diproses dalam rangka untuk membina peranan tersebut sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD
1945 agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara Cholisin dalam Winarno, 2013: 6. Definisi lain disampaikan oleh
Numan Somantri
dalam Winarno,
2013: 6-7
bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan yang cocok dengan Indonesia adalah sebagai program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-
sumber pengetahuan lainnya, pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat dan orang tua yang semuanya itu diproses guna melatih para siswa
untuk berpikir kritis, analitis, bersikap, dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 pada perkembangan kurikulum sekolah di Indonesia saat ini sebagian menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran dimunculkan dengan nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan disingkat PKn. Berdasarkan
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tersebut, Pendidikan Kewarganegaraan diartikan sebagai mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 Winarno, 2013: 18. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan atau mata pelajaran yang berfokus pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak, kewajiban dan peranannya untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter, berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak
demokratis dengan berdasar Pancasila dan UUD 1945. 2.1.5.2
Tujuan Mata Pelajaran PKn Tujuan Mata Pelajaran PKn sesuai Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi dalam Winarno, 2013: 18-19 adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan b.
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut Winataputra 2009: 1.20 tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik
dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia.
2.1.5.3 Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKn
Standar Isi PKn 2006 menyebutkan materi pembelajaran PKn sekolah disebut sebagai ruang lingkup PKn. Ruang lingkup Mata Pelajaran PKn ada
delapan Winarno, 2013: 28-29 adalah sebagai berikut. a.
Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan
jaminan keadilan b.
Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan
daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilannasional, hukum dan peradilan internasional
c. Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
d. Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri , persamaan kedudukan warga negara
e. Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi
f. Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi g.
Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka h.
Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan
organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi. Ruang lingkup PKn sama mulai dari SD, SMP, dan SMA. Pembedanya
adalah pada penjabaran yang ditekankan, kedalaman, dan keluasan ruang lingkup itu disesuaikan dengan tingkat sekolah. Perwujudan selanjutnya adalah pada
masing-masing Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. Pemetaan substansi kajian dan materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn di
SD adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1
Pemetaan Ruang Lingkup dan Materi Belajar PKn SD
Berdasarkan ruang lingkup mata pelajaran PKn, materi yang diambil dalam penelitian ini adalah materi globalisasi pada kelas IV semester II yang
meliputi pengertian, ciri-ciri, dan penyebab globalisasi; contoh dan dampak globalisasi di lingkungan; jenis budaya yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudayaan Indonesia serta cara agar warga negara Indonesia tetap berpegang teguh pada ideologi Pancasila dalam era globalisasi.
2.1.7 Pembelajaran Kooperatif