Pembelajaran Kooperatif KAJIAN TEORI

Tabel 2.1 Pemetaan Ruang Lingkup dan Materi Belajar PKn SD Berdasarkan ruang lingkup mata pelajaran PKn, materi yang diambil dalam penelitian ini adalah materi globalisasi pada kelas IV semester II yang meliputi pengertian, ciri-ciri, dan penyebab globalisasi; contoh dan dampak globalisasi di lingkungan; jenis budaya yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan Indonesia serta cara agar warga negara Indonesia tetap berpegang teguh pada ideologi Pancasila dalam era globalisasi.

2.1.7 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama Eggen and Kauchak dalam Trianto, 2011: 58. Pembelajaran kooperatif No. Ruang Lingkup Materi 1. Persatuan dan kesatuan bangsa Hidup rukun dalam perbedaan Cinta lingkungan Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia Sumpah Pemuda Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia 2. Norma, hukum, dan peraturan Tertib dalam kehidupan keluarga Tata tertib di sekolah Norma yang berlaku di masyarakat Peraturan-peraturan daerah 3. Hak asasi manusia Hak dan kewajiban anak Hak dan kewajiban anggota masyarakat 4. Kebutuhan warga negara Hidup bergotong royong Harga diri sebagai warga masyarakat Kebebasan berorganisasi Menghargai keputusan bersama 5. Konstitusi negara - 6. Kekuasaan dan politik Pemerintahan desa dan kecamatan Pemerintahan daerah Pemerintahan pusat 7. Pancasila Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari 8. Globalisasi Globalisasi di lingkungannya Politik luar negeri Indonesia di era globalisasi Winarno, 2013: 30-31 disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi, dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah Trianto, 2011: 58. Parker dalam Daryanto, 2013: 29 mendefinisikan kelompok kecil kooperatif sebagai suasana pembelajaran di mana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama. Ide utama belajar kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Sebagai tambahan, belajar kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai tujuan atau penguasaan materi Slavin dalam Trianto, 2011: 57. Zamroni dalam Trianto, 2011: 57-58 mengemukakan bahwa manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Selain itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial di kalangan siswa. Struktur tujuan kooperatif terjadi jika siswa dapat mencapai tujuan mereka hanya jika siswa lain dengan siapa mereka bekerja sama mencapai tujuan tersebut. Tujuan-tujuan pembelajaran ini mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial Ibrahim, dkk dalam Trianto, 2011: 59. Menurut Johnson Johnson dan Sutomo dalam Trianto, 2011: 69, terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu: 1 saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa, 2 interaksi antara siswa yang semakin meningkat, 3 tanggung jawab individual, 4 keterampilan interpersonal dan kelompok kecil, 5 proses kelompok.

2.1.8 Model Pembelajaran Team Assisted Individualization

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 SEMARANG

0 38 380

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

0 13 289

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 2 348

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 KOTA SEMARANG

1 7 386

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE SOSIODRAMA BERBANTU MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

1 32 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL VISUAL AUDITORY KINESTHETIC BERBANTU MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVB SDN PETOMPON 02 SEMARANG

1 27 178

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)BERBANTUAN MEDIA VISUALSISWA KELAS VB SDN TAMBAKAJI 04KOTA SEMARANG

4 32 250

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 5 221