Kesimpulan KESIMPULAN SAN SARAN

122

BAB 5 KESIMPULAN SAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada penyulang PM. 6 Gardu Induk Pematangsiantar saat kondisi jaringan distribusi terhubung PLTmH Tonduhan, koordinasi fuse dan recloser eksisting tidak rusak dikarenakan kontribusi arus gangguan dari PLTmH yang kecil pada titik gangguan. Berbeda pada kondisi jaringan distribusi terhubung dengan PLTM Silau 2 serta pada kondisi jaringan distribusi terhubung PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2, koordinasi fuse dan recloser menjadi rusak diakibatkan kontribusi arus gangguan dari PLTM Silau 2 yang besar pada titik gangguan. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan terhadap setelan recloser dan rating fuse yang saling berkoordinasi sehingga dapat dicapai koordinasi fuse dan recloser yang baik. 2. Perubahan dilakukan terhadap seluruh setelan recloser dan rating fuse yang saling berkoordinasi pada jaringan distribusi penyulang PM. 6 Gardu Induk Pematangsiantar. Setelan hasil studi dari recloser 1, recloser 2, recloser 3, dan recloser 4 dapat dilihat pada Lampiran E, I, M, dan Q. Tabel perbandingan rating dari fuse hasil studi koordinasi dengan rating fuse eksisting yang berkoordinasi dengan recloser – recloser di sepanjang penyulang PM. 6 dapat dilihat pada Lampiran F, J, N, dan R. Tabel Universitas Sumatera Utara 123 perbandingan koordinasi eksisting dengan hasil studi koordinasi saat terjadi gangguan 1 fasa ke tanah dan gangguan 3 fasa di bus – bus uji pada jaringan distribusi terhubung dengan DG dan tidak terhubung dengan DG dapat dilihat pada Lampiran H, L, dan P. 3. Pada studi koordinasi fuse dan recloser penyulang PM. 6 Gardu induk Pematangsiantar, studi harus mempertimbangkan koordinasi antara fuse, dikarenakan terdapat beberapa koordinasi antara fuse di dalam daerah proteksi koordinasi fuse dan recloser. 5.2 Saran Adapun saran dari penulis sebagai pengembangan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut 1. Melakukan optimasi peletakkan recloser pada jaringan distribusi yang terhubung dengan Distributed Generation terutama dalam hal ini PLTM Silau 2 dan PLTmH Tonduhan. 2. Melakukan studi koordinasi perangkat proteksi lainnya pada jaringan distribusi yang terhubung dengan Distributed Generation. Universitas Sumatera Utara 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Studi Regulasi Tegangan Menggunakan Step Voltage Regulator pada Jaringan Distribusi 20 kV yang Terhubung dengan Distributed Generation

1 7 161

Studi Koordinasi Fuse Dan Recloser Pada Jaringan Distribusi 20 Kv Yang Terhubung Dengan Distributed Generation (Studi Kasus: Penyulang PM. 6 Gardu Induk Pematangsiantar)

0 0 25

Studi Koordinasi Fuse Dan Recloser Pada Jaringan Distribusi 20 Kv Yang Terhubung Dengan Distributed Generation (Studi Kasus: Penyulang PM. 6 Gardu Induk Pematangsiantar)

0 0 25

Studi Koordinasi Fuse Dan Recloser Pada Jaringan Distribusi 20 Kv Yang Terhubung Dengan Distributed Generation (Studi Kasus: Penyulang PM. 6 Gardu Induk Pematangsiantar)

1 6 2

Studi Regulasi Tegangan Menggunakan Step Voltage Regulator pada Jaringan Distribusi 20 kV yang Terhubung dengan Distributed Generation

0 0 14

Studi Regulasi Tegangan Menggunakan Step Voltage Regulator pada Jaringan Distribusi 20 kV yang Terhubung dengan Distributed Generation

0 0 1

Studi Regulasi Tegangan Menggunakan Step Voltage Regulator pada Jaringan Distribusi 20 kV yang Terhubung dengan Distributed Generation

0 0 3

Studi Regulasi Tegangan Menggunakan Step Voltage Regulator pada Jaringan Distribusi 20 kV yang Terhubung dengan Distributed Generation

0 0 41

Studi Regulasi Tegangan Menggunakan Step Voltage Regulator pada Jaringan Distribusi 20 kV yang Terhubung dengan Distributed Generation

0 0 56

Studi Koordinasi Fuse Dan Recloser Pada Jaringan Distribusi 20 Kv Yang Terhubung Dengan Distributed Generation (Studi Kasus: Penyulang PM. 6 Gardu Induk Pematangsiantar)

0 0 69