Uji Validitas Uji Validitas dan Reliabilitas
45
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi. Jika titik-titik menyebar
dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Scatterplot dapat
dilihat pada output regresi.
16
c. Uji Multikoliniearitas
17
Uji Multikoliniearitas merupakan uji yang ditunjukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas variabel independen. Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikoliniearitas. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikoliniearitas
18
:
1 Menganalisis korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi diatas 0,90 maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikoliniearitas. 2 Multikoliniearitas dapat juga diukur dengan VIF, jika VIF 10
maka tingkat koliniearitas dapat ditoleransi. d. Uji Autokorelasi
Menurut Priyatno menyatakan bahwa autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan yang satu
dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu.
16
Duwi Priyatno, Ibid. h. 103
17
Tony Wijaya, Analisis Multivariant, Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya, 2010, h. 51
18
Tony Wijaya, Cepat Menguasai SPSS 19 Untuk Olah dan Interpretasi, Yogyakarta: Cahaya Atma, 2011, h. 123
46
Regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi.
19
Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode
tertentu dengan variabel sebelumnya.
20
Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya outokorelasi dalam yang Durbin Watson uji DW
dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Terjadi autokorelasi Positif, jika nilai DW dibawah -2 DW -2
2 Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau 2
≤DW≤+2. 3 Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 atau DW +2.