are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
39
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
u. Imbalan kerja karyawan u. Employee benefits
Grup mengakui kewajiban imbalan kerja sesuai
dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 132003 tanggal 25 Maret 2003. Undang-undang ini mewajibkan
Grup untuk mengakui imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian
formal dan informal, di bawah peraturan perundang-undangan atau peraturan industri,
yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan panjang lainnya,
pesangon pemutusan kontrak kerja dan imbalan
kompensasi berbasis
ekuitas. Perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan
kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode
aktuarial “Projected Unit Credit”. The Group recognizes employees’ benefits
liabilities in accordance with Labor Law No. 132003 dated March 25, 2003 the Law. This
Law requires the Group to provide all employee benefits under formal and informal
plans or agreements, under legislative requirements
or through
industry arrangements,
including post-employment
benefits, short-term and other long-term employees’ benefits, termination benefits and
equity compensation benefits. The calculation of liability of employees’ benefits based on the
Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method.
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-
rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi
syarat tersebut.
Selain itu,
penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi
aktuarial diakui
sebagai pendapatan
atau beban
menggunakan “Pendekatan Koridor”, yaitu apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan
sebelumnya melebihi 10 dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10 tersebut diakui atas dasar
metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the
expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand,
provisions for current service costs are directly charged to operations of the current
year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in
actuarial assumptions are recognized as income
or expense
using “Corridor
Approach”, that is when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the
end of the previous reporting period exceed 10 of the present value of the defined
benefit obligations at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10
threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining
service years of the qualified employees.
v. Pengakuan pendapatan dan beban v. Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan
jumlahnya dapat
diukur secara
handal. Pendapatan
diukur pada
nilai wajar
pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai
“PPN”. Grup
menelaah pengaturan
pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal
atau agen. Grup berkesimpulan bahwa Grup bertindak sebagai prinsipal dalam semua
pengaturan pendapatan.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow
to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair
value of the consideration received, excluding discounts, rebates, and Value Added Taxes
“VAT”. The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria in order
to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is
acting as a principal in all of its revenue arrangements.