pengaruh antara Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Bismaniaga Lestari Medan berada pada tingkat yang sedang.
Artinya, pada kenyataannya motivasi kerja belum dilaksanakan semaksimal mungkin, terutama motivasi eksternal yang seharusnya diberikan oleh pihak
manajemen kepada para karyawannya, sehingga produktivitas kerja karyawan juga tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
5.3 Pembahasan
5.3.1 Analisis Motivasi Kerja
Dalam penelitian ini, motivasi kerja terbagi menjadi 2 subvariabel, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi internal adalah suatu dorongan
yang berasal dari dalam diri individu yang dapat bersifat positif maupun negatif dalam mencapai tujuannya. Sedangkan motivasi eksternal adalah suatu dorongan
yang diberikan kepada individu yang berasal dari pihak manajemen perusahaan dalam mencapai tujuannya
Hasil penelitian klasifikasi jawaban responden mengenai motivasi internal, didapat persentase sebesar 27,6 dan termasuk kedalam kategori tinggi, karena
berada pada interval 53,5 – 58,2. Artinya, sebagian besar karyawan memiliki motivasi diri yang tinggi dalam menjalankan pekerjaannya. Sehingga mereka
mampu menyelesaikan segala tugas-tugas mereka dengan baik. Dapat dilihat pada tabel 5.7 responden menyatakan selalu memiliki
kesadaran dalam bekerja dengan persentase sebesar 79,3. Karyawan juga memotivasi dirinya dengan menyatakan bahwa mereka sangat ingin kebih giat
Universitas Sumatera Utara
lagi bekerja lihat tabel 5.8. Sangat inginnya karyawan memperbaiki hasil kerja juga memotivasi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya lihat tabel 5.9.
Sangat nyamannya karyawan menyelesaikan pekerjaannya tabel 5.14 membuat mereka sangat bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik
tabel 5.12. Terjaminnya keamanan kendaraan pribadi yang dimiliki oleh karyawan tabel 5.15 menciptakan rasa kepuasan kepada karyawan tabel 5.11.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi internal yang dimiliki para karyawan berpengaruh besar terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Bismaniaga Lestari
Medan. Motivasi internal sangat dibutuhkan oleh karyawan untuk menyemangati dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhannya.
Hal ini sesuai dengan pengertian motivasi menurut Wahjosumidjo 1984 dalam buku Yuli 2005: 142 yang menyatakan bahwa motivasi adalah proses
psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.
Sedangkan hasil penelitian klasifikasi jawaban responden mengenai motivasi eksternal, didapat persentase sebesar 29,3 dan termasuk kedalam
kategori sangat rendah, karena berada pada interval 33 – 37. Artinya, para karyawan kurang mendapatkan perhatian dari pihak manajemen perusahaan,
sehingga karyawan masih ada yang melanggar peraturan perusahaan yang dapat berakibat rendahnya produktivitas kerja karyawan pada PT. Bismaniaga Lestari.
Dapat dilihat pada tabel 5.22, pihak manajemen maupun atasan belum memberikan kepercayaan yang utuh kepada karyawannya dalam menyelesaikan
pekerjaan mereka. Ruang kerja yang cukup nyaman juga masih belum bisa
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan motivasi kerja karyawan, seharusnya pihak manajemen membuat situasi dan kondisi ruang kerja yang sangat nyaman bagi karyawannya agar
mereka bersemangat bekerja tabel 5.23. Kenaikan pangkat ternyata membuat karyawan cukup bersemangat tabel 5.25, dikarenakan gaji yang diterima juga
membuat karyawan merasa cukup puas tabel 5.26. Pada tabel 5.27 dapat dilihat bahwa 16 responden menyatakan tidak pernah mendapatkan penghargaan atas
prestasi kerja yang mereka raih, sehingga mereka merasa mereka belum diperlakukan dengan sangat adil tabel 5.31.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa motivasi eksternal yang didapat oleh para karyawan tidak berpengaruh besar terhadap produktivitas kerja
karyawan dan pemberian motivasi eksternal dari pihak manajemen masih sangat minim, sehingga pihak manajemen perusahaan harus lebih memberikan dorongan
untuk menciptakan semangat kerja para karyawannya agar terciptanya produktivitas kerja karyawan yang baik.
Hal ini sesuai dengan pengertian motivasi menurut Hasibuan 2009 dalam buku Sutrisno 2009: 111 yang menyatakan bahwa motivasi merupakan
pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan. Dari hasil analisis data, persentase tanggapan responden terhadap Motivasi
Kerja variabel X pada PT. Bismaniaga Lestari adalah sebesar 24,1 dan termasuk kedalam kategori tinggi karena berada pada interval 106,3 – 114.
Artinya, motivasi yang dibutuhkan pada karyawan sudah berjalan dengan baik di PT. Bismaniaga Lestari.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh terhadap motivasi kerja variabel X menunjukkan bahwa pemberian motivasi pada PT. Bismaniaga Lestari Medan
sudah baik, hal ini berdasarkan pernyataan responden pada tabel 5.7 dimana para pegawai sadar dalam menjalankan pekerjaannya. Selain itu, para pegawai senang
bekerja tabel 5.10 dan puas dengan pekerjaan mereka tabel 5.11 disebabkan karena terpenuhinya fasilitas dan kebutuhan yang mereka inginkan tabel 5.13.
Kebutuhan akan rasa aman terhadap hartabenda tabel 5.15, kenyamanan bekerja tabel 5.14 dan terlindungi dalam melakukan pekerjaan tabel 5.21.
Ternyata dengan adanya kenaikan pangkat, mengakibatkan karyawan termotivasi dalam bekerja, dapat dilihat pada tabel 5.25, yaitu sebanyak 20
responden 34,5 yang menyatakan dengan kenaikan pangkat membuat karyawan bersemangat untuk bekerja. Begitu pula dengan pemberian gaji dimana
sebagian pegawai merasa kurang puas dengan gaji yang diterimanya yang terdapat pada tabel 5.26 dengan persentase 17,2.
Hukuman yang diberikan oleh pihak manajemen cukup berpengaruh terhadap aktivitas para karyawan di PT. Bismaniaga Lestari, hal ini dibuktikan
berdasarkan pernyataan responden sebanyak 35 orang yang menyatakan cukup berpengaruh dan 15 orang yang menyatakan berpengaruh tabel 5.30. Akibat dari
pengaruh pemberian hukuman ini para karyawan semakin giat bekerja dan semakin disiplin dalam menjalankan pekerjaannya.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Evi Melda Saragih pada tahun 2009 juga menunjukkan hasil yang sama, yaitu motivasi kerja variabel X
tergolong dalam kategori tinggi, dan dapat dilihat dari pernyataan responden mengenai indikator motivasi kerja, seperti keseimbangan waktu, perasaan senang
Universitas Sumatera Utara
akan pekerjaan mereka karena terpenuhinya kebutuhan pegawai dalam hal kebutuhan rasa aman, kenyamanan bekerja, kenyamanan kondisi ruang kerja,
adanya jaminan kesehatan, kenaikan pangkat dan pemberian gaji. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumiarti Padang pada
tahun 2010 menunjukkan hasil bahwa motivasi kerja variabel X tergolong dalam kategori sedang, dan dapat dilihat dari jawaban responden bahwa waktu yang
disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan masih belum seimbang namun karyawan merasa senang bekerja karena situasi dan kondisi ruang kerja yang baik
sehingga memberikan ketenangan kepada karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Adanya pemenuhan fasilitas kerja juga memotivasi karyawan
dalam penyelesaian tugas mereka dengan baik. Namun, karyawan menyatakan bahwa atasan tidak pernah memberikan penghargaan kepada karyawan atas
kreativitas yang mereka berikan, seharusnya pihak manajemen memberikan penghargaan yang sesuai agar karyawan semakin termotivasi dalam memberikan
kontribusi yang besar.
5.3.2 Analisis Produktivitas Kerja