Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Lanjutan PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED Continued
- 111 - Analisis sensitivitas suku bunga
Interest rate sensitivity analysis Analisis sensitivitas di bawah ini telah
ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk kedua instrumen derivatif dan non-
derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis
tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas
terutang pada akhir
periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun.
Kenaikan atau penurunan 30 dan 40 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku
bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan
penilaian manajemen
terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to interest
rates for both derivatives and non-derivative instruments at the end of the reporting period.
For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability
outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 30 and
40 basis point increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to
key management personnel and represents managements assessment of the reasonably
possible change in interest rates.
Jika suku bunga lebih tinggirendah 30 dan 40 basis poin dan semua variabel lainnya
tetap konstan, maka laba untuk tahun 2014 dan tahun 2013 akan turunnaik sebesar
Rp 2.661.231 ribu dan Rp 4.714.887 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup
terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.
If interest rates had been 30 and 40 basis points higherlower and all other variables
were held constant, then profit in 2014 and 2013
would decrease increase by
Rp 2,661,231 thousands and Rp 4,714,887 thousands. This is mainly attributable to the
Group’s exposure to interest rates on its variable rate borrowings.
Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana
pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko
pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena
Grup hanya
bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara
utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Grup
memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan
kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap.
Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Grup
menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga.
The interest rate risk exposure relates to the amount of assets or liabilities which is subject
to a risk that a movement in interest rates will adversely affect the income after tax. The risk
on interest income is limited as the Group only intend to keep sufficient cash balances to
meet operational needs. On interest expenses, the optimum balance between
fixed and floating interest debt is considered upfront. The Group have a policy of obtaining
financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate. Approvals
from the Board of Directors and Commissioners must be obtained before
committing the Group to any of the instruments to manage the interest rate risk
exposure.
c. Nilai wajar instrumen keuangan c. Fair value of financial instruments
Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, direksi menganggap bahwa nilai tercatat
aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dan diakui
dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya.
Except as detailed in the following table, the directors consider that the carrying amounts of
financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost and recognized in the
consolidated financial statements approximate their fair value.
Jumlah tercatat Nilai wajar
Jumlah tercatat Nilai wajar
Carrying amount Fair value
Carrying amount Fair value
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Utang bank jangka panjang 2.016.588.244
1.755.716.352 1.855.430.196
1.550.107.276 Long-term bank loans
Utang obligasi 4.447.566.418
4.347.625.000 3.574.505.065
3.551.500.000 Bonds payable
Lembaga keuangan lainnya 7.782.852
8.299.955 17.092.065
19.690.593 Other financial institution
31 DesemberDecember 31, 2014 31 DesemberDecember 31, 2013