72
d. Refleksi dan Revisi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
1
Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pada tahap ini peneliti dan guru sebagai kolabotator melakukan diskusi untuk mengetahui keberhasilan yang telah didapat dan
kekurangan dari tindakan yang telah diterapkan. Hal tersebut bertujuan agar hasil pada siklus selanjutnya dapat lebih ditingkatkan. Berdasarkan
hasil refleksi ditemukan beberapa permasalahan antara lain: a sikap siswa belum terbuka, b merasa tidak siap jika diminta untuk presentasi,
c bahasa yang digunakan masih belum baku, dan d penempatan tekanan masih datar.
Siswa belum sepenuhnya terbuka, hal tersebut terlihat dari beberapa siswa yang masih malu dan takut untuk bertanya, menjawab,
maupun berpendapat. Hampir separuh jumlah siswa juga masih terlihat tidak siap jika diminta untuk presentasi di depan kelas. Pada saat siswa
berbicara, siswa masih mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa daerah dan bahasa yang tidak baku, contohnya: “aja”saja,
“emoh” tidak mau, “enggak” tidak, “duluan” lebih dulu, “biarin” biarkan. Berikut adalah contoh kalimat tidak baku yang masih sering
digunakan siswa: “Dia
aja
Pak yang maju
duluan
”, “
Biarin aja
Pak kalau mereka
enggak
mau”. Masalah penempatan tekanan dalam berbicara juga perlu lebih
diperhatikan, karena pembicaraan siswa masih terdengar datar tanpa adanya penempatan tekanan yang baik. Guru perlu memberi contoh
73 secara langsung tentang bagaimana cara menyampaikan pembicaraan
dengan penempatan tekanan yang baik agar tidak terdengar datar oleh pendengar. Selain contoh secara langsung, guru juga dapat memberikan
contoh berupa tayangan video tentang cara penyampaian pembicaraan yang baik. Hal-hal tersebut perlu untuk dibenahi guru dalam pelaksanaan
tindakan pada siklus selanjutnya. Namun pembelajaran yang telah dilaksanakan terbukti dapat
meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Peningkatan keterampilan berbicara pada siklus I sebesar 4,91, kondisi awal 67,5 meningkat
menjadi 72,41. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 dan gambar 6 di bawah ini.
Tabel 7. Peningkatan keterampilan berbicara siswa Siklus I
Kelas Nilai Rerata
Pra Tindakan Siklus I
V 67,5
72,41
Gambar 6. Grafik Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I
1 2
3 4
5
74 Persentase
ketuntasan keterampilan
berbicara dengan
menggunakan model Quantum Learning pada siklus I meningkat sebesar 4 siswa atau 12,90, kondisi awal 12 siswa atau 38,70, meningkat
menjadi 16 siswa atau 51,61. Pada siklus I siswa yang belum tuntas dikarenakan belum mencapai indikator keberhasilan, sehingga diadakan
tindakan selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8. Persentase Ketuntasan Siswa Siklus I
Kelas Pra Tindakan
Siklus I Jumlah Siswa
Persentase Jumlah Siswa
Persentase V
12 38,70
16 51,61
2 Revisi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Adapun perubahan yang akan diterapkan pada siklus II berdasarkan hasil refleksi siklus I adalah sebagai berikut:
a guru diharapkan dapat lebih percaya kepada siswanya untuk belajar
mandiri, b
diperlukan perubahan sikap guru untuk lebih terbuka dan luwes untuk menerapkan model pembelajaran baru, agar siswa nyaman serta tidak
canggung dalam bertanya atau berpendapat, c
menyiapkan pola tempat duduk yang baru untuk memperbaharui suasana,
d mempersiapkan musik pengiring yang tepat untuk digunakan pada
suasana-suasana tertentu,
75 e
motivasi berupa pujian lebih diperbanyak namun tetap harus sesuai porsi, dan
f mempersiapkan
ice breaking
yang lebih menarik.
2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II