91 berbicara dengan menggunakan model
Quantum Learning
pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Karangkandri 04 Cilacap dinyatakan berhasil, maka
penelitian berakhir pada siklus II.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam proses penelitian ini terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Model
Quantum Learning
yang diterapkan masih terbatas pada lingkungan dalam kelas.
2. Salah satu prinsip
Quantum Learning
yaitu ”Ulangi” sering terlewatkan, karena kurangnya pengelolaan waktu.
3. Keterbatasan teknis berupa penggunaan media pembelajaran masih kurang
optimal, karena sekolah belum memiliki LCD Proyektor sebagai sarana untuk menampilkan slideshow, atau file video. Namun hal tersebut dapat
disiasati peneliti dengan menggunakan laptop dan media gambar. 4.
Observer hanya satu orang, sehingga ada kemungkinan kurang cermat dan subjektif dalam melakukan pengamatan. Guru dapat dilibatkan dalam proses
pengamatan maupun penilaian untuk meminimalisir subjektivitas.
92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penggunaan model
Quantum Learning
dapat meningkatkan proses pembelajaran keterampilan berbicara. Peningkatan tersebut antara lain terlihat
pada siklus I, siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, tingginya antusiasme dalam menjawab pertanyaan dari guru, dan nampaknya
kreativitas siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sedangkan peningkatan aktivitas guru antara lain pada cara guru menyampaikan apersepsi,
menggali pengetahuan dan keingintahuan siswa terkait dengan materi pembelajaran, membiasakan siswa untuk menyelesaikan masalah dengan
diskusi kelompok, pemberian
reward
berupa pujian, dan guru mampu memaksimalkan gaya belajar kinestetik siswa dengan menari pada saat
ice breaking.
Pada siklus II peningkatan proses pembelajaran keterampilan berbicara terlihat dari siswa yang sudah berani bertanya dan menyatakan
pendapat, dan banyak siswa yang memperlihatkan kepercayaan dirinya dalam berbicara. Sedangkan aktivitas guru juga mengalami peningkatan berupa
penyampaian pembelajaran yang lebih luwes dan menguasai langkah-langkah penerapan
Quantum Learning
serta managemen waktu yang lebih baik. Peningkatan yang terjadi pada proses pembelajaran keterampilan
berbicara juga berpengaruh pada keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Karangkandri 04 Cilacap. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan
93 keterampilan berbicara pada siklus I sebesar 4,91, kondisi awal 67,5,
meningkat menjadi 72,41. Persentase ketuntasan pada siklus I meningkat sebesar 4 siswa atau 12,90, kondisi awal 12 siswa atau 38,70, meningkat
menjadi 16 siswa atau 51,61. Pada sikus II keterampilan berbicara mengalami peningkatan sebesar 1,41, kondisi awal 72,41, meningkat menjadi
76,80. Persentase ketuntasan keterampilan berbicara dengan menggunakan model
Quantum Learning
pada siklus II meningkat sebesar 12 siswa atau 38,70, kondisi awal 16 siswa atau 51,61, meningkat menjadi 28 siswa atau
90,32. Peningkatan nilai dan persentase ketuntasan keterampilan berbicara tersebut sekaligus menyelesaikan rangkaian tindakan penelitian.
B. Saran