Kerangka Pikir UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN KARANGKANDRI 04 CILACAP.

44 b. Peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial silkus I sebesar 68,19, kondisi awal 58,92, meningkat menjadi 9,27. Peningkatan pada siklus II sebesar 84,98, kondisi awal 58,92, meningkat menjadi 26,06. Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada masalah yang diteliti, masalah yang diteliti pada penelitian ini adalah Keterampilan Berbicara, sedangkan masalah yang diteliti pada penelitian Alvany Rufaida di atas yaitu Keterampilan Menulis dan penelitian Anna Rahmawati yang fokus pada motivasi belajar siswa. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah pada model yang akan diterapkan dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran Quantum Learning.

G. Kerangka Pikir

Mengingat pentingnya kedudukan pengajaran bahasa bagi dunia pendidikan, pengajaran ini diberikan sejak siswa sekolah dasar. Dalam hal ini pembelajaran bahasa di sekolah mempunyai konsep sederhana, yaitu pembelajaran yang sedapat mungkin menarik perhatian siswa untuk lebih senang dalam mempelajari bahasa dan mengapresiasikannya. Lain daripada itu, rendahnya keterampilan berbicara siswa di depan kelas menjadi titik tolak penelitian ini. Rendahnya keterampilan berbicara siswa di depan kelas disebabkan karena siswa terbiasa untuk pasif mendengarkan penjelasan dan mencatatnya di meja masing-masing. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran kurang termaksimalkan. Hal tersebut berujung pada sikap siswa yang sulit diminta untuk tampil di depan kelas, baik itu karena mereka tidak 45 berani maupun malas untuk tampil walau hanya sekedar membacakan kesimpulan atau hasil diskusi mereka. Salah satu cara agar keterampilan berbicara siswa dapat ditingkatkan adalah dengan membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih memaksimalkan partisipasi siswa. Ada berbagai macam model maupun metode yang mampu membuat suasana nyaman dalam kelas. Namun yang dibutuhkan adalah model atau metode yang erat kaitannya dengan aspek-aspek dalam keterampilan berbicara, dan model tersebut adalah Quantum Learning. Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang memadukan bermacam-macam unsur fisik, musik, akademik, dan seni untuk menghasilkan atmosfer belajar yang nyaman serta menyenangkan bagi pembelajar. Quantum Learning dipilih oleh peneliti, karena Quantum Learning berkerja dengan cara menumbuhkan motivasi dan rasa percaya diri seseorang. Rasa percaya diri tersebut erat kaitannya dengan aspek non-kebahasaan pada keterampilan berbicara. Dengan tumbuhnya rasa percaya diri siswa diharapkan akan tumbuh pula keberanian untuk tampil di depan kelas. Dengan keberanian yang cukup, maka siswa akan mampu berbicara dengan lancar. Ketika keberanian serta kelancaran telah di dapat, maka siswa akan lebih mudah untuk dilatih agar mampu berbicara lebih baik di depan kelas, misalnya teknik tekanan, ucapan, pemilihan kosakata, dan struktur kelimat yang tepat. Berdasarkan keberhasilan model Quantum Learning dalam meningkatkan keterampilan menulis dan motivasi siswa dalam penelitian relevan yang telah 46 dijelaskan sebelumnya turut menjadi acuan bagi peneliti untuk menggunakan Quantum Learning sebagai tindakan dalam penelitian ini. Quantum Learning erat kaitannya dengan aspek non-kebahasaan pada keterampilan berbicara siswa. Namun dengan tumbuhnya aspek non- kebahasaan, diharapkan akan tumbuh juga aspek kebahasaan seiring dengan latihan dan proses pengula ngan yang ada dalam strategi “Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan”. Secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Bagan Alur Kerangka Pikir 47

H. Hipotesis Tindakan