Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I Peningkatan Proses Pembelajaran Keterampilan Berbicara Siklus II

87 siswa-siswa tertentu saja yang paham akan materi dan dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hal tersebutlah yang membuat penerapan prinsip-prinsip Quntum Learning belum utuh dan masih perlu diperbaiki lagi pada siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil analisis proses pembelajaran keterampilan berbicara berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru pada siklus I, persentase menunjukkan pada angka 62,5 0 dan 65 dengan kategori “Baik”. Kondisi tersebut membuat proses pembelajaran keterampilan berbicara masih perlu untuk ditingkatkan, mengingat kriteria keberhasilan yang mengharuskan persentase aktivitas siswa maupun guru mencapai angka75-100 atau masuk dalam kategori “Sangat Baik”.

2. Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I

Keterampilan berbicara siswa pada siklus I terbukti meningkat setelah diterapkannya model Quantum Learning . Peningkatan keterampilan berbicara pada siklus I sebesar 4,91, kondisi awal 67,5 meningkat menjadi 72,41. Persentase ketuntasan keterampilan berbicara dengan menggunakan model Quantum Learning pada siklus I meningkat sebesar 4 siswa atau 12,90, kondisi awal 12 siswa atau 38,70, meningkat menjadi 16 siswa atau 51,61. Pada siklus I siswa yang belum tuntas dikarenakan belum mencapai indikator keberhasilan. Terdapat 15 siswa atau 48,38 belum tuntas KKM. Ada beberapa sebab yang mendasari masih tingginya persentase siswa yang belum memenuhi KKM, diantaranya: a 6 siswa memiliki kemampuan berkonsentrasi yang rendah dan perhatiannya mudah teralihkan, b 3 siswa 88 kurang memiliki keberanian dan rasa percaya diri untuk berbicara, c 6 siswa tidak mempelajari materi untuk pertemuan selanjutnya. Hasil penilaian keterampilan berbicara pada siklus I juga masih membutuhkan tindakan lanjutan. Hal tersebut menitikberatkan pada kriteria keberhasilan penelitian, yaitu diperlukan 75 siswa yang mencapai rata-rata minimum kelas sebesar 70, hasil analisis data pada siklus I belum mencukupi untuk dapat dikatakan berhasil. Hal tersebut dikarenakan persentase ketuntasan siswa pada siklus I hanya mencapai 50. Dibutuhkan peningkatan lebih dari 25 agar penelitian dinyatakan berhasil, maka dari itu perlu adanya tindakan lanjutan yaitu siklus II.

3. Peningkatan Proses Pembelajaran Keterampilan Berbicara Siklus II

Pada siklus II terjadi peningkatan proses pembelajaran keterampilan berbicara. Peningkatan tersebut antara lain terlihat pada siswa yang sudah berani bertanya dan menyatakan pendapat, antusiasme dalam menjawab pertanyaan dari guru juga semakin meningkat, dan banyak siswa yang memperlihatkan kepercayaan dirinya dalam berbicara. Aktivitas guru juga mengalami peningkatan berupa penyampaian pembelajaran yang lebih luwes, sehingga suasana terkesan lebih alami dan menyenangkan bagi siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru telah menguasai langkah-langkah penerapan Quantum Learning dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara. Managemen waktu yang menjadi kendala pada siklus sebelumnya juga telah mampu diatasi guru, sehingga prinsip “Ulangi” tidak lagi terlewatkan. Penerapan tiga variasi gaya belajar 89 juga mengalami peningkatan, terutama pada penerapan gaya belajar visual dan auditorial. Gaya belajar visual dapat dimaksimalkan guru dengan penggunaan media gambar maupun slide show pada siklus II. Sedangkan penerapan gaya belajar auditorial dilakukan guru dengan memanfaatkan sound system sebagai media pembelajaran untuk pemutaran radio, selain itu guru juga telah mampu menyesuaikan irama musik pengiring dengan suasana yang sedang berlangsung di kelas. Berdasarkan penjelasan mengenai peningkatan proses pembelajaran keterampilan keterampilan berbicara di atas dapat disimpulkan bahwa kendala maupun hal yang kurang dimaksimalkan pada siklus sebelumnya telah mampu diatasi pada siklus II. Merujuk pada hasil analisis proses pembelajaran keterampilan berbicara berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru pada siklus II dengan persentase yang menunjukkan pada angka 93,75 dan 95 dengan kategori “Sangat Baik”, maka dapat disimpulkan bahwa kriteria keberhasilan proses pembelajaran keterampilan berbicara telah tercapai.

4. Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II