Standar Mutu BahanProduk Proses Produksi

2. Cuti Lamanya cuti yang diberikan oleh perusahaan yaitu 12 hari kerja setiap tahunnya. 3. Pelayanan Kesehatan Penyediaan obat P3K dan perawatan terhadap kecelakaan ringan yang dialami tenaga kerja saat bekerja. 4. Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek Dimana pihak perusahaan mengasuransikan seluruh tenaga kerja pada PT. Jamsostek. Jaminan yang diberikan meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, serta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. 5. Izin Khusus Yaitu dispensasi yang diberikan kepada tenaga kerja untuk melakukan kegiatan tertentu, misalnya istirahat karena sakit, beribadah, menikahkan anak, kemalangan, dan lain-lain.

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Standar Mutu BahanProduk

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kayu lapis adalah kayu gelondongan log. Dalam pengadaan bahan baku gelondongan, PT. Tjipta Rimba Djaja memasok kayu dari Kalimantan dan Riau. Pelaksanaannya dipercayakan kepada perusahaan lain sebagai pemasok atau penyalur. PT.Tjipta Rimba Djaja hanya tinggal mengajukan pesanan kepada pemasok, dan selanjutnya dalam waktu paling lambat tiga hari bahan baku kayu harus sudah tiba di tempat. Setiap kali pemesanaan diperkirakan dapat memenuhi Universitas Sumatera Utara kebutuhan produksi selama 2 minggu. Jenis dan keadaan bahan baku memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap mutu plywood PT. Tjipta Rimba Djaja. Oleh karena itu, PT.Tjipta Rimba Djaja menetapkan kebijakan bahwa untuk lapisan permukaan kayu lapis, perusahaan lebih mengutamakan pemakaian kayu dari jenis meranti, karena kayu ini memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan jenis kayu lainnya, baik mengenai kualitas, warna maupun corak lembarannya. Sedangkan untuk lapisan bagian dalam yaitu length core dan cross core, masing-masing dapat menggunakan segala jenis kayu yang umum untuk pembuatan kayu lapis seperti meranti, bintangor, rengas, durian, mersawa, jelutung, belau, dan lain-lain. PT. Tjipta menetapkan standar produk plywood yang diproduksi yaitu dengan ketentuan setiap jenis kayu lapis, baik yang berlapis tiga, lima, maupun berlapis tujuh memiliki standar yang harus dipenuhi. Adapun ketentuan tersebut adalah: 1. Kayu lapis yang berlapis tiga triplex Lapisan yang terdapat pada kayu lapis ini terdiri dari: • Dua lapisan untuk face back atau untuk permukaan atas dan bawah kayu lapis • Satu lapisan cross core yang terletak di tengah-tengah lapisan kayu lapis • Ukuran produk ini pada umumnya adalah 210 cm x 120 cm, dengan ketebalan bervariasi 3 mm, 5,5 mm, 15 mm, dan 18 mm. Universitas Sumatera Utara 2. Kayu lapis berlapis lima Lapisan yang terdapat pada kayu lapis ini terdiri dari: • Dua lapisan untuk permukaan atas face dan bawah back • Dua lapisan cross core yang terletak di bawah kedua lapisan faceback • Satu lapisan length core yang terletak di tengah-tengah faceback dan cross core di atas. Jenis kayu lapis ini diproduksi untuk ukuran ketebalan mulai 8 mm hingga ketebalan 12 mm dengan ukuran umumnya adalah 210 cm x 90 cm 3. Kayu lapis berlapis tujuh Lapisan yang terdapat pada kayu lapis ini terdiri dari: • Dua lapisan untuk permukaan atas face dan bawah back • Tiga lapisan cross core • Dua lapisan length core Jenis kayu lapis ini diproduksi untuk ukuran ketebalan mulai dari 22 mm sampai 25 mm dengan ukuran 180 cm x 120 cm.

2.6.2. Bahan yang Digunakan