Pendeskripsian Fungsi Sistem dan Kegagalan Fungsi

E. Data Historis Peralatan

Data historis peralatan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berasal dari laporan kegagalan fungsi mesin pada sistem produksi PT Tjipta Rimba Djaja. Laporan kerusakankagagalan komponen mesin dari Periode Januari 2010- Agustus 2011 dapat dilihat pada Lampiran-2.

5.2.2.4. Pendeskripsian Fungsi Sistem dan Kegagalan Fungsi

Pendeskripsian fungsi sistem dan kegagalan fungsi dilakukan dengan memberikan kode terhadap fungsi dan kegagalan fungsi, dimana angka pertama menunjukkan nama unit proses, angka kedua menunjukkan fungsi unit proses dan angka ketiga menunjukkan kegagalan fungsi unit proses. Contoh pengkodean fungsi dan kegagalan fungsi produksi plywood yaitu: 1. yaitu unit proses “Log Cutting” 1.1. yaitu pendeskripsian fungsi unit proses “Log Cutting” yaitu untuk memotong Log kayu menjadi ukuran yang lebih kecil 1.1.1. yaitu pendeskripsian kegagalan fungsi dari unit proses Log Cutting, yakni log kayu tidak terpotong Pendeskripsian fungsi dan kegagalan fungsi dari sistem produksi plywood di PT. Tjipta Rimba Djaja dapat dilihat pada Tabel 5.8. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Fungsi dan Kegagalan Fungsi Produksi Plywood No. Fungsi No. Kerusakan Fungsi Uraian Fungsi atau Kegagalan Fungsi 1.1. Memotong Log kayu menjadi ukuran yang lebih kecil 1.1.1. Log kayu tidak terpotong 2.1. Melakukan pengupasan kulit luar log 2.1.1. Kulit luar balok tidak terkupas 3.1. Melakukan pembubutan log kayu menjadi veneer 3.1.1. Proses pembubutan gagal 4.1. Melakukan proses pengeringan gulungan veneer 4.1.1. Kadar air dalam veneer gulungan tidak berkurang 5.1. Melakukan proses pengeringan veneer mpc 5.1.1. Kadar air dalam veneer mpc tidak berkurang 6.1. Melakukan proses penyambungan 6.1.1. Penyambungan tidak terjadi 7.1. Melakukan proses perekatan 7.1.1. Veneer tidak mendapat lem 8.1. Membentuk ikatan sementara antara veneer dan lem 8.1.1. Proses pressing gagal 9.1. Meningkatkan ikatan bonding antara veneer dan lem 9.1.1. Suhu pressing tidak tercapai 10 Memotong panjang dan lebar plywood sesuai ukuran standar 10.1 Pemotongan tidak terjadi 11 Menghaluskan dan menyeragamkan ketebalan plywood permukaan plywood 11.1 Kegagalan dalam melakukan proses amplas Sumber: Production dan Mechanical Department PT. Tjipta Berdasarkan tabel deskripsi kegagalan dan tabel SWBS maka dapat dibuat matriks kegagalan fungsi sistem produksi plywood PT. Tjipta Rimba Djaja yang dapat dilihat pada Tabel 5.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Matriks Kegagalan Fungsi Sistem Produksi Plywood Mesin No. Kegagalan Fungsi

1.1. 1

2.1. 1

3.1. 1

4.1. 1

5.1. 1

6.1. 1

7.1. 1

8.1. 1

9.1. 1

10. 1

11. 1

Mesin Potong Balok X Mesin Kupas Kulit X Mesin Rotary X Continuous Dryer X Roller Dryer X Composer X Glue Spreader X Cold Press X Hot Press X Sizing X Sander X Sumber: Hasil Pengolahan Data 5.2.2.5. Penyusunan Failure Mode and Effect Analysis FMEA Dari analisis FMEA, kita dapat memprediksi komponen mana yang kritis, yang sering rusak dan jika terjadi kerusakan pada komponen tersebut maka sejauh mana pengaruhnya terhadap fungsi sistem secara keseluruhan. Dengan demikian, kita akan dapat memberikan perlakuan lebih terhadap komponen tersebut dengan tindakan pemeliharaan yang tepat. Hal utama dalam FMEA adalah Risk Priority Number RPN. RPN merupakan hasil perhitungan matematis dari keseriusan effect severity, kemungkinan terjadinya cause menimbulkan kegagalan yang berhubungan dengan effect occurrence, dan kemampuan untuk mendeteksi kegagalan sebelum terjadi detection. RPN dapat ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut : RPN = Severity Occurrence Detection Universitas Sumatera Utara