ditolak bila nilai teramati maksimum D lebih besar atau sama dengan nilai kritis D maksimum. Dengan penolakan Ho berarti distribusi teoritis berbeda secara
bermakna. Sebaliknya dengan menolak Ho berarti terdapat perbedaan bermakna antara distribusi teramati dan distribusi teoritis.
3.5. Interval Penggantian Komponen dengan
Total Minimum Downtime
14
14
Gaspersz, Vincent. Analisis Sistem Terapan Berdasarkan Pendekatan Teknik Industri. Hal 552
Pada dasarnya downtime didefinisikan sebagai waktu suatu komponen sistem tidak dapat digunakan tidak berada dalam kondisi yang baik, sehingga
membuat fungsi sistem tidak berjalan. Berdasarkan kenyataan bahwa pada dasarnya prinsip utama dalam manajemen perawatan adalah untuk menekan
periode kerusakan breakdown period sampai batas minimum, maka keputusan penggantian komponen sistem berdasarkan downtime minimum menjadi sangat
penting. Pembahasan berikut akan difokuskan pada proses pembuatan keputusan penggantian komponen sistem yang meminimumkan downtime, sehingga tujuan
utama dari manajamen sistem perawatan untuk memperpendek periode kerusakan sampai batas minimum dapat dicapai. Penentuan tindakan preventif yang
optimum dengan meminimumkan downtime akan dikemukakan berdasarkan interval waktu penggantian replacement interval.
Tujuan untuk menentukan penggantian komponen yang optimum berdasarkan interval waktu, t
p
, diantara penggantian preventif dengan menggunakan kriteria meminimumkan total downtime per unit waktu, dapat
dijelaskan melalui Gambar 3.5. berikut.
Universitas Sumatera Utara
Penggantian karena rusak
Penggantian Preventif
Tf Tf
Tp
tp Satu siklus
Gambar 3.6. Penggantian Komponen Berdasarkan Interval Waktu
Dari Gambar 3.5, dapat dilihat bahwa total downtime per unit waktu untuk tindakan penggantian preventif pada waktu t
p
, dinotasikan sebagai Dt
p
adalah:
p p
p f
p p
T t
T T
t H
t D
+ +
= , dimana:
Ht
p
= Banyaknya kerusakan kagagalan dalam interval waktu 0,t
p
, merupakan nilai harapan expected value
T
f
= Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena kerusakan. T
p
= Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena tindakan preventif komponen belum rusak.
t
p
+ T
p
= Panjang satu siklus. Meminimumkan total minimum downtime akan diperoleh tindakan
penggatian komponen berdasarkan interval waktu t
p
yang optimum. Untuk komponen yang memiliki distribusi kegagalan mengikuti distribusi peluang
tertentu dengan fungsi peluang ft, maka nilai harapan expected value
Universitas Sumatera Utara
banyaknya kegagalan yang terjadi dalam interval waktu 0,t
p
dapat dihitung sebagai berikut:
[ ]
∫ ∑
+ −
=
− −
+ =
1 1
1 1
i i
t i
p p
dt t
f i
t H
t H
p
H0 ditetapkan sama dengan nol, sehingga untuk t
p
= 0, maka Ht
p
= H0 = 0.
3.6. Value Stream Mapping VSM