commit to user 25
dengan jurnalis. Hubungan yang saling menguntungkan tersebut akan mempermudah PR dalam membangun kepercayaan public, meningkatkan
citra organisasi dan menarik simpati dari publiknya. Seperti kutipan dari salah satu jurnal international dalam PRSA Public Relation Society Of
America “Media relations can be defined as the systematic, planned, purposeful and mutually beneficially relationship between journalists in
the mass media and public relations practitioners. Its goal is to establish trust, understanding and respect between the two groups” Supa dan
Zoch, 2009:4
3. Peranan, Ruang Lingkup, Tugas dan Fungsi Humas
Peranan Public Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori DozierBroom : Ruslan, 2007:20-21
1. Penasehat Ahli Expert prescriber Seorang praktisi pakar Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat
membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya Public Relationship. Artinya, pihak manajemen
bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari pakar PR expert prescriber tersebut
dalam memecahkan dan mengatasi persoalan Public Relations yang tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan.
2. Fasilitator Komunikasi Communication fasilitator Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk
commit to user 26
membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.
3. Fasilitator Proses pemecahan Masalah Problem solving process fasilitator Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan
Public Relations ini merupakan bagian dari tim manajmen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai
penasihat adviser hingga mengambil tindak eksekusi keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara
rasional dan professional. 4. Teknisi
Komunikasi Communication
technician Peranan
communication technician ini menjadikan praktisi PR sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis
komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organization. Secara teknis komunikasi, baik arus maupun media
komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda bawahan ke tingkat atasan. Hal yang sama juga berlaku
pada arus dan media komunikasi antara satu level, misalnya komunikasi antar karyawan satu departemen dengan lainnya employee
relations and communication media model. Ruang lingkup tugas PR dalam sebuah organisasilembaga antara
lain meliputi aktivitas: Ruslan, 2007:23 a.
Membina hubungan ke dalam Public internal
commit to user 27
Public internal
adalah public
yang menjadi
bagian di
unitbadanperusahaan atau organisasi. Seorang PR harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran
negative di dalam masyarakat, sebeluim kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.
b. Membina hubungan keluar Public eksternal c. Public eksternal adalah public umum masyarakat. Mengusahakan
tumbuhnya sikap dan gambaran public yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya.
Dengan demikian, seperti yang dijelaskan di atas, peran HumasPR tersebut bersifat dua arah yaitu berorientasi ke dalam inward looking,
dan keluar outward looking. Menurut H. Fayol beberapa kegiatan dan sasaran PR, adalah : Ruslan, 2007:23-24
a. Membangun Identitas dan Citra Perusahaan Building copporate
identity and image. - Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang postif
- Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak
b. Menghadapi krisis Facing of Crisis
- Menangani keluhan complaint dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan PR Recovery of image
yang bertugas memperbaiki lost of image and dmage c.
Mempromosikan Aspek kemasyarakatan Promotion public couses
commit to user 28
- Mempromosikan yang menyangkut kepentingan public - Mendukung kegiatan kampanye social anti merokok serta
menghindari obat-obatan terlarang, dan sebagainya. Tugas - tugas pokok Public Relations: Rumanti, 2002:39-42
1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian
informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar visual kepada publik, supaya public mempunyai pengertian yang benar tentang
organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan. 2.
Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum masyarakat. Contoh : kritik atau saran masyarakat di surat
kabar yang perlu ditindak lanjuti untuk dapat membentuk dan mempertahankan citra perusahaan yang baik.
3. Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations menyadari citra
yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi, tetapi terletak pada bagaimana organisasi bisa
mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu
terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi. 4.
Tanggung jawab sosial Public Relations merupakan instrumen perusahaan untuk memberikan pertanggung jawaban secara jujur dan
terbuka kepada publik maupun pers mengenai informasi yang telah disampaikan.
commit to user 29
5. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang
khusus yaitu komunikasi timbal balik yang mengharapkan adanya respon atau tanggapan dari publik.
Sementara Astrid S. Sutanto mengutip pendapat Cutlip Center menyatakan tugas PRHumas perusahaan adalah sebagai berikut:
Kusunastuti, 2002:26 1. Mendidik melalui kegiatan nonprofit suatu publik untuk
menggunakan barangjasa instansinya. 2. Mengadakan usaha untuk mengatasi salah paham antara instasi
dengan publiknya. 3. Meningkatkan penjualan barangjasa.
4. Meningkatkan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat sehari-hari.
5. Mendidik dan meningkatkan tuntutan serta kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
6. Mencegah pergeseran penggunaan barang atau jasa yang sejenis dari pesaing perusahaan oleh konsumen.
Fungsi PR mengalami evolusi dari masa ke masa, mulai dari agen pers Press Agentry, publisitas publicity, dan konsultasi counselling
Sedang menurut Edward L. Bernay, dalam bukunya “Public Relations University of Oklahoma Press, menjelaskan bahwa PR mempunyai tiga
fungsi utama, yaitu: Suci, 2009:11
commit to user 30
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan
masyarakat secara langsung 3. Berupaya
mengintegrasikan sikap
dan perbuatan
suatu badanlembaga dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau
sebaliknya. Fungsi PR dalam perusahaan dapat dijabarkan lagi sebagai berikut:
Suci, 2009:11 - 12 1. Counseling, konsultasi untuk para karyawan dan pihak manajemen.
2. Research, melakukan riset untuk mengevaluasi fungsi, tugas, dan peran yang selama ini telah dilakukan.
3. Media relations, membina hubungan dengan para wartawan dari berbagai media.
4. Publicity, melakukan publikasi untuk setiap acara atau kegiatan yang dilaksanak an oleh PR.
5. Employee relations, melakukan hubungan dengan semua karyawan perusahaan.
6. Community relations, membina hubungan dengan masyarakat di sekitar perusahaan.
7. Public affair, membina hubungan baik dengan semua publik perusahaan, baik internal maupun eksternal.
8. Government affair, membina hubungan baik dengan politis dan birokrat.
commit to user 31
9. Issues management, melakukan manajemen isu, baik kecil maupun besar.
10. Financial relations, membina hubungan baik dengan pemegang saham dan para donator.
11. Industry relationts, membina hubungan baik dengan industry yang berhubungan dengan perusahaan.
12. Development found
rising, melakukan
pengembangan atau
peningkatan yang dirasakan perlu bagi kemajuan perusahaan. 13. Multicultural relationswork diversit, membina hubungan baik dengan
setiap kelompok karyawan yang ada di perusahaan. 14. Special event, mengorganisir segala sesuatu yang berhubungan dengan
acara atau kegiatan yang ak an dilaksanakan oleh perusahaan. 15. Marketing communications, melakukan komunikasi pemasaran.
Fungsi PR dalam marketing memiliki ikatan yang kuat. Menurut Philip Kotler dalam Harvard Business Review, Public Relations
merupakan bagian dalam “mega marketing”. PR merupakan salah satu unsur dari marketing mix bersama-sama dengan 4p’s lainnya dan Power.
Dalam beberapa hal, pekerjaan PR memang tumpang tindih dengan pekerjaan marketing Kasali, 1994:11.
Public relations juga berbeda dengan pemasaran dalam hal membangun kepercayaan publik terhadap organisasinya seperti kutipan
dari PRSA Public Relation Society of America “Public relations scholars express such strong interest in the concept of trust because of its
commit to user 32
influence on relationships Oyer, 2010:5. Publik Relations secara ilmiah mengekspresikan sebuah ketertarikan terhadap sebuah kepercayaan citra
yang baik karena akan berpengaruh terhadap hubungan PR dengan publiknya
Dalam berberapa tahun terakhir, pemasaran lebih personal berkat kemudahan teknologi atau media baru yang secara cepat menjangkau
konsumen massal. Pada sisi lainnya, gaya penekanan dengan sentuhan personal lebih menekankan aspek emosi kemanusiaan dan spiritualitas
yang selain memanjakan, juga memuliakan konsumen, bukan hanya pendekatan rasional. Fenomena baru ini menempatkan akademisi atau
praktisi pemasaran dan kehumasan semakin erat, bahkan pada saat tertentu sulit membedakan kedua profesi ini karena batasannya yang hampir kabur
dan bidang garapan yang hampir sama Suci, 2009:14. Pemasaran bergerak pada sektor pelayanan dan kepuasan konsumen
untuk memperoleh laba. Sedangkan PR dibutuhkan karena bergerak dalam sektor citra. Sehingga masyarakat mempunyai kesan yang baik terhadap
perusahaan, dan perusahaan memperoleh laba Kasali, 1994:28. PR memainkan dua peranan utama dalam program komunikasi :
1. Peran tradisional PR menciptakan goodwill dan menstimulasikan kepentingan antara organisasi dengan bermacam publiknya, tugasnya
menyediakan rangkaian kegiatan yang mana stakeholders mengenal, memahami, dan dengan cara tersebut organisasi mendapatkan reputasi
yang kuat.
commit to user 33
2. PR ada untuk mendukung pemasaran produk dan jasa organisasi, dan tugasnya adalah berintegrasi dengan elemen lain dalam bauran
pemasaran Suci, 2009:15. Sebagai konsep yang memadukan bidang pemasaran kehumasan, PR
menggunakan fungsi MPR Marketing Public Relation yang penerapanya dilakukan secara berbeda-beda. Tom Harris mengelompokkan bahwa ada
lima macam model keterkaitan antara kedua bidang tersebut : 1.
Separate but equal functions; pemasaran dan kehumasan sebagai bidang yang terpisah namun masing-masing menjalankan fungsinya
secara sederajat. 2.
Equal but overlapping functions; pemasaran dan kehumasan menjalankan fungsi masing-masing secara setara dan terdapat titik
persinggungan dan koordinasi fungsi keduanya, yakni sama-sama membangun citra positif.
3. Marketing as the dominant functions; pemasaran korporat lebih
dominan dan mengoordinasi fungsi kehumasan dalam memperkuat citra perusahaan.
4. PR as the dominant functions; kehumasan justru lebih dominan dan
mengkoordinasikan fungsi pemasaran korporat dan produk. 5.
Marketing and PR as the same functions; pemasaran dan kehumasan melakukan fungsi bersama yakni berkomunikasi dengan publik dan
pasar, mulai dari segmentasi pasarkhalayak, pemetaan persepsi atau
commit to user 34
citra, menetapkan sasaran, merumuskan strategi dan program hingga evaluasinya Suci, 2009:16.
Beberapa alasan diatas yang menjadikan latar belakang sebagian perusahaan besar yang memiliki cabang perusahaan bersifat lokal,
menggabungkan bagian PR dan Marketingnya menjadi satu devisi.
4. Citra Perusahaan