commit to user
83
”…jika kita menawarkan barang yang kita tunjukan adalah kelebihan. Namun karena kita merupakan perusahaan yang utamanya sebagai
penyedia jasa maka hal yang kita tunjukan adalah pembuktian sehingga kita harus terus buktikan kepada relations, tentang mutu, kualitas yang
bagus, pelayanan yang cepat, dan biaya yang lebih murah, itu semua adalah citra positif”. wawancara tanggal 13 Oktober 2010
B. Peran Public Relation di Kantor Pos Besar Surakarta
Pelaksanaan PR di Kantor Pos Besar Surakarta tidak dapat terlaksana seluruhnya sesuai dengan standart ke-PR an, sebab bersifat lokal dan tidak terdapat
divisi khusus PR. Maka aktivitas peran – peran PR dilaksanakan se-fleksibel mungkin dengan bagian-bagian lain dan dibantu Kantor Wilayah diatasnya untuk pelaksanaan
pengawasan kegiatan PR.
a Peran sebagai Expert Prescriber Penasehat Ahli
Pelaksanaan peran sebagai Expert Prescriber Penasehat Ahli di Kantor Pos Besar Surakarta tidak dilaksanakan oleh seorang pakar komunikasi, namun
dilaksanakan oleh Top Management, jika Top Management memerlukan pertimbangan dapat mengkomunikasikan kepada Kantor Wilayah diatasnya,
kemudian Kantor Wilayah yang juga membutuhkan pertimbangan, dapat mengkomunikasikan kepada Kantor Pusat dan begitu seterusnya. Sehingga
pelaksanaan sebagai Penasehat Ahli dilakukan secara turun temurun, dari tingkatan teratas ke tingkat bawahnya. seperti yang diungkapkan oleh Sakiman ;
“kalau penasehat ahli untuk PR disini tidak ada mbak…., ya yang menjadi penasehat untuk kegiatan PR adalah Top Management yaitu
bapak Kepala Kantor dan Wakil Kepala, mereka yang mengarahkan dan memberikan tugas untuk dilaksanakan oleh bagian pemasaran.
Selain itu Kantor Wilayah juga selalau aktif memberikan program PR
commit to user
84
nya yang wajib kita laksanakan, baik pelaksanaan events, bakti masyarakat, ataupun kegiatan pencitraan yang lain “wawancara
tanggal 11 Oktober 2010
Pelaksanaan Expert Prescriber Penasehat Ahli di Indonesia khususnya masih belum begitu familiar dilakukan, apalagi untuk kantor yang masih bersifat
lokal cakupanya seperti Kantor Pos Besar Surakarta. Selaku pihak dari Top Management melakukan pengawasan kepada bagian pemasaran sebagai pelaku
pelaksana, seperti yang dijelaskan oleh Djoko Asmoro : “Kalau penasehat ahli tidak ada, cukup kami melakukan pengawasan
dan memberi masukan mana saja yang harus dibenahi. kemudian juga dapat kita komunikasikan ke Kantor Wilayah. Biasanya kita selalu
melakukan kontrol, kalau di Kantor Pos Besar Surakarta ini kami melakukan pengawasan melalui buku kegiatan bagian - bagian tersebut
yang dilaporkan kepada kami secara berkala, di situ kami dapat melihat apa saja yang telah dilakukan, sehingga dapat kami kasih masukkan
ataupun terus kami lakukan peningkatan di dadalamnya.”wawancara tanggal 26 Oktober 2010
Dalam observasi dilapangan, tidak ditemukan adanya kerja sama antara Kantor Pos Besar Surakarta dengan pakar PR tertentu. Pelaksanaan
pengawasan dilakukan oleh Top Management melalui “Buku pengawasan realisasi program kerja atau aksi berupa data produksi dan pendapatan” yang
diisi oleh bagian pemasaran, setiap bulannya.
b Peran PR sebagai Facilitator Communication Komunikasi Fasilitator
Pelaksanaan peran PR sebagai komunikasi fasilitator banyak dilakukan Kantor Pos Besar Surakarta. Peran PR sebagai komunikasi fasilitator tertuang
dalam berbagai program-program pelayananan dan berbagai aktivitas yang
commit to user
85
dilaksanakan setiap hari. Sebagai komunikator maupun mediator Kantor Pos Besar Surakarta berusaha memberikan pelayanan yang diharapkan dan
dibutuhkan oleh masyarakat, perusahaan dan juga komunitas. Seperti yang diungkapkan Seno Adjie :
“kami sejak awal berfungsi sebagai satu-satunya perusahaan yang bertugas bertanggung jawab untuk pendistribusian pos, namun kemarin
sempat tergerus oleh perkembangan tekhnologi yang pesat. Meski sekarang telah kembali bangun saat ini kami terus berusaha dan
kembali menjadi pelayan masyarakat” wawancara tanggal 13 Oktober 2010
Salah satu wujud adanya komunikasi fasilitator di Kantor Pos Besar Surakarta terlihat dari adanya loket customer service sebagai sumber informasi,
dari pihak kantor kepada pelanggannya maupun sebaliknya. Seperti yang diungkapan oleh Seno Adjie ;
“kita punya customer service sebagai tempat atau wadah informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan, makanya seorang CS harus tau semua
nya. Namun kita juga selalu menerima apa saja keluhan dari pelanggan juga melalui cs itu. “wawancara tanggal 13 Oktober 2010
Selain loket CS yang berada di Kantor Pos Besar Surakarta, secara umum PT. Pos Indonesia juga memberikan fasilitator komunikasi antara
perusahaan dengan pelanggan melalui “Pos Indonesia online”. Layanan pelanggan dapat diakses oleh seluruh masyarakat indonesia di alamat website
www.posindonesia.co.id. Disamping itu PT. Pos Indonesia juga mempunyai program pelayanan pelanggan customer service melalui telepon call centre
yang dikenal dengan ‘post call 161’. Pelanggan dapat terhubung dengan post call hanya dengan menekan 161 pada pesawat telepon mereka. Selain itu kemudahan
commit to user
86
fasilitas juga diakses dengan menggunakan SMS dengan format tertentu, sesuai informasi yang diinginkan kemudian dikirim ke nomor “8161”, namun untuk
sementara baru dapat untuk nomor Flexi dan Telkomsel. Sebagai contoh apabila ingin mengetahui kiriman telah sampai, ketik: EXPRESSspasiNO.RESI
KIRIMAN. Dalam menjalankan perannya sebagai komunikasi fasilitator, Kantor
Pos Besar Surakarta menggunakan beberapa program : 1. Publikasi
Kantor Pos Besar Surakarta biasanya memberikan program dan layanan yang disediakan dengan menggunakan beberapa media :
a. Surat Kabar Surat kabar merupakan salah satu media yang digunakan oleh
Kantor Pos Besar Surakarta. Surat kabar yang rutin digunakan karena sering bekerja sama dan merupakan surat kabar lokal
adalah harian solopos, namun terkadang juga bekerja sama dengan surat kabar yang lain seperti Joglo Semar, Suara
Merdeka, Radar Solo Jawa Pos. Dokumen Kantor Pos Solo; Kumpulan kliping dari berbagai media cetak.data terlampir
Publikasi dalam surat kabar dapat dilihat dari banyaknya hasil kliping yang dikumpulkan oleh Kantor Pos Besar Surakarta
dalam “Map Kliping Kantor Pos Solo 57100”.
commit to user
87
Gambar 3.2 Kliping koran kegiatan jalan sehat
Sumber ; Solopos 25 Oktober 2010 b. Majalah Internal
Pembuatan majalah internal dilakukan oleh kantor wilayah namun cakupannya secara nasional dan menggunakan nama PT
Pos Indonssia. Dari 4 jenis majalah yang diterbitkan terdapat dua majalah internal di Kantor Besar Surakarta yang sering diterima
dari Kanwil yaitu “Infopos dan Merpati Pos”, majalah tersebut beredar setiap 3 bulan sekali :
commit to user
88
a Info Pos : Buletin internal bulanan Berisi seluruh program terbaru yang dikeluarkan oleh PT.
Pos Indonesia b Merpati Pos : Majalah internal bulanan
Berisi liputan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan kantor Pos seluruh indonesia
c Kabar dari Pos : Terbitan untuk para pelanggan d Sahabat Pena : Terbitan untuk generasi muda.
Dokumen Kantor Pos Solo; Majalah Internal.data terlampir c. Majalah
Selain majalah internal, Kantor Pos Besar Surakarta juga bekerja sama dengan majalah umum untuk publikasi kepada
pelangganya maupun ber-iklan. Majalah yang dipilih adalah “Majalah Saudagar”. Majalah saudagar yang memiliki konsep
majalah bisnis dianggap tepat karena memiliki target market pelakupeminat bisnis. Dokumen Kantor Pos Solo; Kwitansi
Bag. Pemasaran No 026 II SDGR 10.data terlampir d. Media Elektronik
a. Terang Abadi Televisi TA Tv TA Tv adalah stasiun lokal satu-satunya yang dimiliki oleh
kota surakarta. Kantor Pos Besar Surakarta sering bekerja sama dengan stasiun televisi ini, karena jangkauan TA Tv
commit to user
89
sama dengan target khalayaknya. Apabila ada program baru mengadakan kerja sama pada satu acara talk show di televisi,
atau TA Tv meliput kegiatan ketika terdapat events. Seperti saat event Jalan Sehat Bersama Pak Pos, pada tanggal
24 Oktober 2010. TA Tv ikut andil dalam kegiatan Jalan Sehat di Manahan dan meliput kegiatanya.
Gambar 3.3 Wawancara Kepala Kantor Pos Besar Surakarta,
L. Sutadji dengan TATv