28 5 Dilakukannya diagnonis kemampuan awal dan kebutuhan belajar
peserta didik, serta remidiasi bila kemampuan kurang atau pengecualian jika kemampuan sudah dikuasai.
6 Evaluasi belajar dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, sesuai kondisi peserta didik.
7 Pilihan berbagai bentuk kegiatan belajar dan pembelajaran sesuai dengan kondisi peserta didik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep Kemandirian Belajar bertumpu pada sikap
mandiri peserta didik dalam perolehan hasil belajar mulai dari pembentukan keterampilan, pengembangan penalaran, pembentukan
sikap sampai pada penemuan diri sendiri. Setiap siswa harus belajar memiliki sikap mandiri dalam kegiatan belajarnya.
d. Ciri-ciri Kemandirian Belajar
Ciri-ciri Kemandirian menurut Paul Suparno 2007: 63 adalah sebagai berikut:
1 Sikap-sikap penuh kepercayaan dan dapat dipercaya. 2 Sikap-sikap yang penuh tanggung jawab terhadap keputusan dan
perilaku pilihan bebasnya sendiri. 3 Keberanian untuk menghadapi permasalahan hidup sendiri.
4 Kemampuan berinisiatif. 5 Ketidakmampuan pasif pada orang lain.
6 Tidak mudah terpengaruh dari pihak lain.
29 7 Kemampuan untuk memilih dan mengambil keputusan secara
bebas dan sadar. Menurut Brookfield dalam Yamin 2010: 115 menyebutkan
ciri-ciri Kemandirian Belajar sebagai berikut: 1 Siswa secara bebas menentukan tujuan belajarnya.
2 Siswa secara bebas menentukan arah belajarnya. 3 Siswa secara bebas merencanakan proses belajarnya.
4 Siswa secara bebas menentukan strategi belajarnya. 5 Siswa secara bebas menggunakan sumber-sumber belajar yang
dipilihnya. 6 Siswa secara bebas membuat keputusan akademik.
7 Siswa secara bebas melakukan kegiatan-kegiatan untuk tercapainya tujuan belajar.
Ciri-ciri Kemandirian Belajar seperti beberapa pendapat di atas dapat dirangkum antara lain sikap-sikap penuh percaya diri, dapat
memilih sumber-sumber belajar, ada usaha untuk mencapai tujuan belajar, merencanakan kegiatan belajarnya sendiri, mempunyai usaha
dan tanggung jawab sendiri dalam mengatasi kesulitan belajar. e.
Indikator Kemandirian Belajar
Menurut Miarso 2009: 256 “Kemandirian Belajar tidak dapat
dikontrol belajar kesehariannya, seperti halnya dalam suatu kursus atau penataran konvensional tatap muka. Pengawasan yang pada
30 sistem konvensional dilakukan oleh penatar, dalam sistem belajar
mandiri harus dilakukan oleh peserta sendiri. ”
Oleh karena itu, teknik pengumpulan data pada variabel Kemandirian Belajar dalam penelitian ini menggunakan angket atau
kuesioner. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian
Kemandirian Belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi Kemandirian Belajar, konsep Kemandirian Belajar serta ciri-ciri Kemandirian
Belajar maka Kemandirian Belajar yang dimaksud dalam penelitian ini akan diukur melalui beberapa indikator. Adapun indikator
tersebut adalah: 1 Belajar atas inisiatif diri sendiri
Indikator belajar atas inisiatif diri sendiri berdasarkan teori Sulo
2005: 50 bahwa