10 lingkungan juga cenderung dapat mempengaruhi kesiapan seseorang
Soemanto, 2006: 198. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
kesiapan merupakan suatu keadaan yang mendorong seseorang secara keseluruhan untuk melakukan reaksi pekerjaan secara fisik, mental,
pengetahuan maupun dengan ketrampilan. dalam hal ini yang mempengaruhi kesiapan seseorang adalah kematangan, perkembangan
ketrampilan berpikir, dan adanya motif.
b. Mental
Sikap mental dapat dilihat dari tiga dimensi. Pertama, ditinjau dari dalam diri orang yang bersangkutan, sikap mental adalah sikap
dalam menentukan langkah membuat keputusan untuk menentukan langkah dan perbuatan. Kedua, ditinjau dari luar diri orang yang
bersangkutan, sikap mental berarti suatu ukuran utama dalam menilai perilaku manusia dalam kehidupannya selaku pribadi, kehidupannya
bermasyarakat, kehidupannya terhadap alam lingkungan, dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Ketiga, ditinjau dari
sudut perilaku, sikap mental dapat diartikan sebagai alat pengambil keputusan atau alat pemberi perintah Salim, 1996: 16.
Menurut Wijandi 2000: 29 unsur sikap mental lebih mencirikan respon, tanggapan, atau tingkah laku seseorang jika
dihadapkan pada suatu situasi tertentu. Sikap mental lebih menggambarkan reaksi sikap dan mental seseorang jika yang
11 bersangkutan menghadapi suatu situasi, misalnya dihadapkan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Dia mungkin menerimanya dengan senang hati, menerimanya dengan berat hati, atau menolak, atau acuh tak acuh
saja.
c. Kerja
Menurut Hasibuan 2003: 41 “Kerja adalah sejumlah aktivitas
fisik dan mental yang dilakukan seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan.” Menurut Anoraga 2009: 11 ”Kerja merupakan sesuatu
yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak didasari oleh
pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang
dilakukannya akan membawa kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya.
” Dipertegas lagi oleh Hasibuan 2003: 94
“Kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani dan pikiran untuk menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa dengan
m emperoleh imbalan tertentu.”
Berbagai macam pengertian kerja diatas dapat disimpulkan, bahwa kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani, dan pikiran untuk
menghasilkan barang atau jasa dengan memperoleh imbalan tertentu untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan dan diharapkan
membawa kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya.
12
d. Kesiapan Mental Kerja