Penggunaan Bahasa Modul Kajian tentang Modul

27 c. Peepshow.Yaitu tampilan yang tersusun dari serangkaian tumpukan kertas yang disusun bertumpuk menjadi satu sehingga menciptakan ilusi kedalaman dan perspektif d. Pull-tabs.Yaitu sebuah tab kertas geser atau bentuk yang ditarik dan didorong untuk memperlihatkan gerakan gambaran baru e. Carousel.Teknik ini didukung dengan tali, pita atau kancing yang apabila dibuka dan dilipat kembali berbentuk benda yang komplek f. Box and cylinder atau kotak dan silinder adalah gerakan sebuah kubus atau tabung yang bergerak naik dari tengah halaman ketika halaman dibuka. Berdasarkan penjelasan tersebut, terdapat beberapa macam teknik pop up yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan modul pop up. Dalam pembuatan modul pop up ini peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu teknik box and cylinder dan teknik peepshow.

3. Manfaat Modul Pop up

Menurut Dzuanda 2011: 5-6 manfaat dari modul pop up yaitu. a. Mengajarkan anak untuk menghargai buku dan merawatnya dengan baik. b. Mendekatkan anak dengan orang tua karena modul pop up memberi kesempatan orang tua mendampingi anak saat menggunakannya. c. Mengembangkan kreatifitas anak d. Merangsang imajinasi anak 28 e. Dapat digunakan sebagai media untuk menumbuhkan minat baca pada anak Berdasarkan paparan manfaat tersebut, diharapkan modul pop up dapat membantu guru dalam penyampaian materi wayang pandawa pada saat proses pembelajaran serta merangsang imajinasi anak dan pengetahuan siswa dalam pengenalan wayang pandawa.

C. Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa

1. Pengertian Muatan Lokal Bahasa Jawa

Muatan lokal merupakan mata pelajaran untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Materi pelajarannya tidak sesuai dengan mata pelajaran lain sehingga menjadi mata pelajaran tersendiri. Proses pelaksanaan pembelajaran muatan lokal juga merupakan salah satu peranan penting bagi keberhasilan pembelajaran. Saat ini keberadaan kurikulum muatan lokal bahasa jawa perlu disempurnakan sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan Bahasa Jawa di sekolah. Mutu pendidikan bahasa jawa dirasakan masih belum memuaskan. Keberadaan Bahasa Jawa yang di dalamnya sarat nilai-nilai luhur seakan tergerus oleh arus globalisasi. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, salah satu isinya menjelaskan bahwa struktur kurikulum SDMI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata