Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

42 7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan 8. Uji pelaksanaan lapangan 9. Penyempurnaan produk akhir 10. Diseminasi dan implementasi Berdasarkan langkah-langkah tersebut peneliti membatasi langkah-langkah hanya sampai tahap penyempurnaan produk akhir sehingga tidak sampai pada tahap mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk dikarenakan biaya yang masih minim. Prosedur yang akan dilakukan oleh peneliti dalam pengembangan modul pop up sebagai berikut: 1. Penelitian dan pengumpulan data Langkah awal dalam pengembangan media ini adalah melakukan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara di SD Negeri Kotagede I pada mata pelajaran muatan lokal bahasa jawa di kelas tiga. Wawancara dilakukan kepada guru pengampu kelas III dan siswanya. Kemudian melakukan pengamatan pada proses pembelajaran di dalam kelas. Kegiatan ini dilakukan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi pada saat pembelajaran. Informasi yang telah terkumpul akan dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan media sederhana ini. 2. Perencanaan Setelah melakukan pengumpulan data, pengembang memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan dalam pembelajaran Muatan lokal Bahasa Jawa kelas tiga di SD Negeri Kotagede I dengan mengembangkan 43 sebuah media pembelajaran yaitu modul pop up. Langkah yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut: a. Merencanakan isi pengembangan modul berdasarkan materi pembelajaran bahasa jawa yang berpedoman pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pada silabus kelas III SD. Isi pengembangan modul yaitu terdapat beberapa karakter wayang pandawa serta penjelasan dari masing – masing tokoh wayang. b. Study pustaka. peneliti mencari buku referensi yang akan digunakan dalam pembuatan media modul yang sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pada kurikulum muatan lokal bahasa jawa. Mengkaji materi tentang media dan teknik-teknik pop-up sebagai dasar dalam memilih bentuk dan desain modul pop up. c. Mempersiapkan alat dan bahan. Software perangkat lunak utama yang diperlukan untuk mengembangkan modul adalah Corel Draw X7 yang digunakan untuk mengedit kumpulan gambar dan kalimat untuk dijadikan menjadi sebuah halaman dan software Microsoft Word 2013 yang berperan dalam penulisan materi. 3. Pengembangan draf produk Melakukan perencanaan pembuatan produk yang dikembangkan, hal-hal yang dilakukan sebagai berikut: a. Penyusunan Komponen. Penyusunan komponen yang digunakan meliputi: Pendahuluan: berisikan judul, kata pengantar, petunjuk penggunaan, daftar isi, kompetensi dasar. Isi pembahasan: berisikan 44 uraian materi, rangkuman. Penutup: berisikan evaluasi sumatif, daftar pustaka, kunci jawaban, biografi penulis. a. Desain. Desain yang harus dibuat adalah desain cover modul dan desain isi modul yang meliputi pemilihan warna-warna yang cerah, tokoh wayang dan pemilihan huruf typography. Adapun desain produk bahan ajar ini dibuat dengan menggunakan aplikasi corel draw x7. b. Validasi Ahli. Pada tahap validasi ahli ini, bentuk awal produk akan divalidasi untuk diberikan penilaian oleh para ahli, yakni ahli materi dan ahli media. Ahli materi memberikan penilaian terhadap produk meliputi tiga aspek yaitu pendahuluan, isi, penutup. Sedangkan ahli media memberikan penilaian terhadap produk meliputi tiga aspek yaitu tampilan, bahasa, dan komponen modul. Validasi ahli bertujuan untuk menguji kelayakan produk sebelum dilakukan uji coba kepada pengguna, yakni siswa. 4. Uji coba lapangan awal Setelah melakukan revisi terhadap produk sesuai saran dan komentar para ahli, maka langkah selanjutnya adalah uji coba lapangan awal. Dalam uji coba ini melibatkan 4 orang siswa kelas 3 SD Negeri Kotagede I. Teknis pelaksanaan, pengembang menerangkan tata cara penggunaan dari media kemudian siswa diberi kesempatan menggunakan media. Untuk mendapatkan masukan sebagai bahan revisi, maka diperlukan pengamatan saat siswa menggunakan media tersebut, dan pemberian angket sebagai 45 bahan analisis. Dari data hasil uji coba lapangan awal ini akan dijadikan dasar dalam revisi. 5. Merevisi hasil uji coba Revisi uji coba lapangan awal dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan serta memperbaiki pop up book “wayang pandawa”. Hasil komentar dan saran yang telah diberikan agar produk yang dikembangkan nantinya dapat di uji cobakan kembali pada uji coba lapangan. 6. Uji coba lapangan Dari hasil uji coba lapangan awal, maka diperoleh masukan ataupun saran yang digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk tersebut. Selanjutnya, hasil revisi dari produk tersebut digunakan dalam uji coba lapangan. Uji coba ini merupakan uji coba tahap kedua dan melibatkan 8 orang siswa kelas tiga SD Negeri Kotagede 1. Siswa tersebut diberi kesempatan untuk menggunakan media pembelajaran yang telah direvisi dari hasil uji coba lapangan awal. Untuk mendapatkan masukan sebagai bahan revisi, maka diperlukan pengamatan saat siswa menggunakan media tersebut, dan pemberian angket sebagai bahan analisis untuk revisi produk. 7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan Dari hasil uji coba lapangan diidentifikasi terlebih dahulu, setelah memperoleh kesimpulan kekurangan dan kesalahannya akan dijadikan bahan acuan untuk perbaikanrevisi produk.