yang baik pada masyarakat. Salah satunya dengan mempublikasikan rilis dan berita-berita mendukung lainnya lihat Lampiran Gambar 4, 5 dan 6.
Dengan demikian peran strategi public relations dalam membangun persepsi masyarakat tidaklah lengkap tanpa adanya perencanaan sebuah strategi
public relations. Sebuah strategi public relations yang tidak ditindaklanjuti dengan aktivitas riil dilapangan juga tidak akan membuahkan hasil. Bahkan yang
muncul adalah persepsi dari citra negatif terhadap pembuat program tersebut, dan ini akan menurunkan kredibilitas kepercayaan publik terhadap perusahaan
tersebut Wasesa, 2010:140.
5.2 Korelasi Antara Persepsi Masyarakat dan Citra Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian ini, hasil analisis korelasiantara persepsi masyarakat dan citra perusahaan adalah sebesar 0,744 dengan besar pengaruh 55,4
dan nilai sig. 2-tailed adalah 0,000. Karena kedua variabel ini memiliki nilai sig. 2-tailed lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang positif antara persepsi masyarakat dan citra perusahaan artinya bahwa semakin baik persepsi masyarakat maka citra perusahaanpun akan semakin baik di
mata masyarakat. Sebaliknya jika persepsi masyarakat rendah maka citra perusahaan pun akan semakin menurun.
Dari hasil persamaan dalam penelitian ini ditemukanY
2
= 35,318 + 1,791X. Persamaan ini dimaknai bahwa jikajika persepsi masyarakat ditingkatkan
sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan citra perusahaan sebesar 1,791 kali. Berarti jika persepsi masyarakat meningkat, makacitra perusahaan juga akan ikut
meningkat hampir dua kali dari persepsi masyarakat itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Temuan lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa indikator-indikator parsial yang membangun persepsi juga berpengaruh secara parsial. Dari hasil
temuan penelitian diketahui bahwa indikator-indikator parsial yang membangun persepsi berpengaruh terhadap persepsi itu sendiri sebesar 100. Dan dari
indikator-indikator parsial yang membangun persepsi yang paling berpengaruh adalah sikap.
Sikap akan sangat berpengaruh terhadap persepsi. Disebutkan oleh Robbins 2006:170, sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan
kecenderungan potensial untuk berinteraksi yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling bereaksi didalam memahami,
merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek. Sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan yang
bersangkutan. Dari sikap kemudian inividu akan memutuskan untuk memberikan penilaian dan citra yang baik atau buruk pada suatu objek.
Keinginan sebuah organisasiperusahaan untuk mempunyai citra yang baik pada publik berawal dari pengertian yang tepat mengenai citra. Menurut Philip
Kotler, Citra adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek 1997:259. Citra merupakan tujuan utama sekaligus
merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai dalam duniaPublic Relations. Pengertian citra itu sendiri abstrak tangible dan tidak dapat diukur
secara sistematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penelitian baik atau buruk, seperti penerimaan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya
datang dari publik.
Universitas Sumatera Utara
Menutut Ardianto2013:64, citra positif adalah citra yang diharapkan sebuah perusahaan karena memiliki dampak yang menguntungkan bagi
perusahaan. Namun sebaliknya, citra negatif akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Citra yang baik berarti masyarakat ataupun publik mempunyai kesan
yang positif terhadap perusahaan. Sedangkan citra yang kurang baik berarti masyarakat mempunyai citra yang negatif terhadap perusahaan tersebut.
Temuan lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa indikator-indikator parsial yang membangun citra juga berpengaruh secara parsial. Dari hasil temuan
penelitian diketahui bahwa indikator-indikator parsial yang membangun citra berpengaruh terhadap citra itu sendiri sebesar 72. Dan dari indikator-indikator
parsial yang membangun citra yang paling berpengaruh adalah actions. Seberapa jauh kerja Public Relations dapat diapresiasi dengan perilaku masyarakat yang
menjadi khalayak sasaran Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sagala 2011 yang berjudul
Pengukuran Citra Perusahaan PLN di Masyarakat dan membuktikan bahwa citra perusahaan mempengaruhi persepsi masyarakat dan sebaliknya. Citra yang baik
dapat di bentuk menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar salah satu contohnya dengan menjalankan CSR Corporate Social Responsibility
dan Bina Lingkungan. Hal ini juga dilakukan oleh Perusahaan Angkasa Pura II Kantor cabang Kuala Namu lihat Lampiran Gambar 7 dan 8.
Menurut Sutisna 2001:332, hubungan antara persepsi masyarakat dan citra perusahaanmenjadi sangat penting dan saling berpengaruh karena citra juga
berperan sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegitan perusahaan. Citra positif juga menjadi pelindung terhadap kesalahan kecil,
Universitas Sumatera Utara
kualitas teknis atau fungsional sedangkan citra negatif dapat memperbesar kesalahan tersebut. Selain itu citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata
mempengaruhi sikap karyawan terhadap perusahaan. JadiCitra positif memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan
secara efektif sedangkan citra negatif sebaliknya.
5.3 Keterbatasan Penelitian