25
Kata merde yang dilontarkan oleh Jean-Pierre yang mengumpat di dalam sebuah kamar hotel. Ia menduga istrinya, Lulu berselingkuh dengan seorang laki-
laki yang ditemuinya di sebuah bar di dalam hotel. Jean-Pierre tidak dapat menghubungi nomor Lulu yang sebenarnya ia sedang menemui Mme. Bertrand di
tempat yang lain. Jean-Pierre yang begitu kesal pada Lulu dan kebingungan lalu mengumpat dengan kata merde secara berulang-ulang. Jean-Pierre meskipun ia
tengah sendiri, bermaksud menyamakan Lulu insulté seperti kotoran yang menjijikkan.
Dalam monolog Jean-Pierre lainnya dari film Embrassez qui vous voudrez 2002 ditemukan kata umpatan lain yaitu kata ordure. Kata ordure bermakna
leksikal ‘sampah’. 20 Jean-Pierre
: “Oh putain.. Oh putain. Je suis sûr qu’elle est allée
retrouver l’autre ordure. Oh putain ...
Jean-Pierre : “Oh pelacur.. oh pelacur. Aku yakin kalau dia Lulu telah
pergi menemui sampah yang lain itu Romain. Dasar pelacur -pen.
Sumber : Embrassez qui vous voudrez, 2002
Kata ordure ‘sampah’ tergolong sebagai kata umpatan sebab merupakan
benda jorok, kotor dan hina. Jean-Pierre dapat dipastikan menyamakan Romain dengan sampah yang jorok dan kotor sehingga dengan kata lain ‘sampah’
merupakan julukan bagi laki-laki kotor. Kata-kata yang bersinonim dengan kata ordure juga merupakan kata umpatan, seperti kata poubelle.
Kata umpatan merde memiliki derivasi bentuk lainnya. Menurut Subiyantoro 2002:47, beberapa makian umpatan yang termasuk dalam kategori ini yang
26
semuanya merupakan derivasi dari kata merde: emmerdeur ‘tahi’, merdeux ‘tahi’,
tu es merdique ‘kamu tahi’. Selain itu terdapat verba emmerder hasil derivasi
kata merde yang ditemukan dalam film Embrassez qui vous vous voudrez 2002 dari Loïc dan kekasihnya.
21 Carole : “En début, ça commence à soûler?”
Loïc
: “Moi, je suis là depuis hier et je m’emmerde déjà.
Carole : “Omong-omong, itu liburanmu mulai membosankan?”
Loïc : “Aku semenjak kemarin sudah berada disana dan aku
sudah mulai muak
.”
Sumber : Embrassez qui vous voudrez, 2002
Verba emmerder merupakan derivasi dari kata merde yang juga merupakan kata umpatan. Verba emmerder bermakna leksikal
‘menjemukan’, ‘memuakkan’, ‘membosankan’, ‘mengesalkan’ atau ‘menjengkelkan’. Secara paradigmatik, verba
emmerder serupa dengan kata merde yang bermakna ‘kotoran’. Tidak ada kotoran
yang tidak memuakkan. Oleh karenanya, verba emmerder tergolong sebagai kata umpatan. Verba emmerder bersinonim dengan verba lainnya yaitu, ennuyer,
mépriser, vexer dan se faire chier.
d. Umpatan yang Menunjuk Binatang Tertentu
Bentuk kata umpatan lainnya adalah kata umpatan yang menunjuk binatang tertentu. Tidak semua jenis binatang menjadi rujukan kata umpatan. Binatang
yang hidup di tempat jorok, yang bentuk fisiknya tidak estetis dan berperilaku buruk menjadi rujukan kata umpatan dalam bahasa Prancis.
Contoh nama-nama binatang yang ditunjuk sebagai kata umpatan adalah kata poule
‘ayam betina’, porc ‘babi’, chien ‘anjing’, rat ‘tikus’ dan lain-lain. Orang
27
Prancis sangat sering mengumpat dengan menggunakan kata porc ‘babi’ sebagai
bentuk kekesalan. Menurut Subiyantoro 2007:47, meskipun daging babi banyak dikonsumsi oleh orang Prancis, binatang ini diacu sebagai makian umpatan
karena tubuh binatang ini gembrot dan hidupnya di kandang yang biasanya lebih kotor dibanding kandang binatang piaraan lainnya.
Kata porc sebagai kata umpatan ditemukan dalam perkataan L.F. Céline dalam Gordienne, 2002:383 sebagai berikut
22 L. F. Céline
: “Je le sais qu’il a soif, porc salé
L. F. Céline
: “Aku tahu kalau dia haus, babi kotor -pen. Sumber : L. F. Céline dalam Gordienne, 2002:383
Kata porc dalam konteks kalimat di atas merupakan kata umpatan yang bermaksud menyerupakan orang yang diumpat insulté seperti babi. Secara
derivasional, kata porc bersinonim dengan kata porceau dan cochon yang juga tergolong kata umpatan. Kata umpatan ini lebih kerap ditujukan kepada mitra
tutur insulté yang bertubuh besar, gembrot dan kepada seorang yang kotor dan tercela.
e. Umpatan yang Menunjuk Profesi Tertentu
Umpatan bentuk lain adalah umpatan yang menunjuk profesi tertentu. Profesi yang dimaksud adalah profesi yang menurut sebagian besar masyarakat Prancis
dianggap rendahan dan tidak elok. Profesi berkaitan dengan pelacuran seperti salaud, salop dan salope mewakili kata umpatan bentuk ini.
Giraud 1983:85 menyebutkan un salaud est malpropre, grossier, méchant, dangereux; un salop est grossier, immoral, méchant; une salope est malpropre,
28
dévergondée, prostituée. Kata salaud ‘bajingan’ adalah kotor, kasar, jahat,
berbahaya; kata salop ‘pelacur laki-laki’ adalah kasar, amoral, jahat; kata salope
‘pelacur perempuan’ adalah kotor, tidak punya malu, jalang -pen.. Senada dengan pendapat Giraud, Subiyantoro 2007:49 menyebutkan profesi
yang ditunjuk dibedakan menjadi dua yakni profesi yang berkaitan dengan penyakit masyarakat dan profesi petani. Contoh profesi rendahan yang berkaitan
dengan penyakit masyarakat antara lain adalah kata putain ‘pelacur’, bandit
‘bandit’ dan salope ‘pelacur’. Kata putain sebagai kata umpatan ditemukan dalam monolog Jean-Pierre
dalam film Embrassez qui vous voudrez 2012 di atas yang sama sebagai berikut, 23 Jean-
Pierre : “Oh putain.. Oh putain. Je suis sûr qu’elle est allée retrouver l’autre ordure. Oh putain. Merde Merde
Pourquoi tu me fais ça, Lulu? Salope. Merde, je veux mourir
Jean-Pierre
: “Oh pelacur.. oh pelacur. Aku yakin kalau dia Lulu
telah pergi menemui sampah yang lain itu Romain. Dasar pelacur Tahi Tahi Kenapa kau melakukan itu
padaku Lulu? Pelacur.
Tahi, aku ingin mati saja” - pen.
Sumber : Embrassez qui vous voudrez, 2002
Selain itu, profesi petani ditunjuk sebagai kata umpatan. Menurut Subiyantoro 2007:50 semula profesi petani dianggap sebagai pekerjaan rendah yang tidak
memerlukan pendidikan tinggi dan dilakukan oleh orang-orang desa. Kata paysan, plouc dan bouseux
yang bermakna leksikal ‘petani’ secara peyoratif berubah menjadi kata umpatan yang bermakna ‘rendahan’.
24 M. Pagnol : “Si tu étais père Tu serais aussi distingué que moi,
espèce de paysan
”