Indonesia kering, ternyata ketika itu IOD aktif, jadi Indonesia mengalami kekeringan ketika bukan tahun El Niño dapat dijelaskan dari pengaruh IOD.
Pulau Jawa adalah wilayah sentra pertanian di Indonesia, tingkat keberhasilan maupun kegagalan panen tiap tahun bergantung pada ketersedian air karena apabila
awal musim hujan maju atau mundur dari normalnya maka akan mempengaruhi jadwal tanam, sehingga perlu diberikan perhatian khusus terhadap pola iklim. Terkait
akan hal itu, untuk mengurangi kerugian para petani dan menjaga tingkat stabilitas pangan di Indonesia, maka dicari suatu cara dan metode yang akurat dalam
menentukan awal masuk musim hujan akibat dari perilaku monsun yang di pengaruhi oleh aktifitas ENSO dan IOD. Dengan memperhatikan pola variasi curah hujan
sepuluh harian dasarian di wilayah Jawa serta tingkat hubungannya dengan Suhu Muka Laut SML dari samudera india hingga samudera pasifik, maka kejadian awal
masuk musim hujan dapat diduga. Sering kali kegagalan panen dikaitkan dengan perilaku iklim, maka tuntutan kebutuhan prediksi awal musim hujan disuatu wilayah
semakin tinggi, sampai pada tingkat skala lokal wilayah kabupaten. Kemajuan sistem prediksi iklim global telah banyak dikembangkan, namun hasilnya tidak dapat
langsung di aplikasikan untuk skala wilayah regional sehingga perlu diciptakan suatu model dengan tingkat akurasi tinggi yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat
pengguna.
1.2 Perumusan Masalah
Model prediksi cuaca umumnya didasari dengan mekanisme proses sirkulasi atmosfer tiap komponen skala harian dengan batasan waktu 2 sampai 3 hari kedepan,
sehingga pendekatan model mekanistik lebih menjawab persoalan. Namun untuk proses sirkulasi atmosfer musiman model mekanistik akan lebih sulit dilakukan
karena proses sirkulasi atmosfer musiman memiliki skala waktu yang lebih panjang, mekanisme yang kompleks dengan rata-rata fluktuasi tiap komponen rendah. Salah
satu mekanisme proses yang mempengaruhi musim adalah interaksi laut-atmosfer mulai dari samudera india sampai samudera pasifik yang mengakibatkan
terganggunya pola periodik monsun. Gejala anomali iklim global ENSO dan IOD
akibat dari ketidak normalan temperatur muka laut sehingga mempengaruhi pola iklim lokal dengan tingkat yang berbeda-beda di wilayah Indonesia. Pengaruh yang
paling sering dirasakan adalah tingkat variasi awal musim hujan. Untuk skala ruang yang lebih sempit, prediksi awal musim hujan perlu di kaji lebih mendalam dengan
pendekatan model statistik dengan asumsi dasar mengabaikan pengaruh komponen iklim lokal dan komponen iklim global lainnya kecuali SML.
1.3 Hipotesa
1 Daerah tropis berada di ambang kritis suhu muka laut yang mendorong curah
hujan maksimum atau minimum sehingga suhu muka laut berperan terhadap kejadian awal musim hujan.
2 Fenomena IOD, aktifitas iklim laut lokal dan ENSO merupakan fenomena iklim
laut yang mempengaruhi awal musim hujan di Pulau Jawa. 3
Terdapat hubungan linier antara awal musim hujan di Jawa dengan suhu muka laut lokal dan global.
4 Suhu muka laut sangat potensial menjadi prediktor model prediksi awal musim
hujan di wilayah Jawa.
1.4 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah :
1 Membahas dan menentukan model prediksi awal musim hujan antara bulan
Agustus-Desember di wilayah Jawa dengan prediktor SML Suhu Muka Laut wilayah
15°S – 15°N; 80°E- 100°W
2 Menyusun peta spasial yang menunjukkan kemampuan model prediksi
forecast skill model awal musim hujan di Jawa. 3
Menentukan domain prediktor SML yang mempengaruhi awal musim hujan untuk di Jawa.
1.5 Manfaat