Dimana  : r = besarnya korelasi antara AMH dengan SST
X
t
= AMH bulan ke t Y
i,j,t
3.7 Principal Componen Regression PCR
= Rata-rata SML pada lintang ke i bujur ke j, bulan ke t n = Banyaknya bulan
r  = Nilai korelasi pada rentang -1 ≤  r  ≤ 1
Analisis korelasi, di gunakan untuk menentukan keeratan hubungan antara AMH tiap kelompok  dan wilayah grid SML  yang ditandai dengan nilai korelasi signifikan
-0.5 ≥  r  ≥ 0.5. Nilai korelasi signifikan dari tiap grid akan membentuk suatu pola
spasial, kemudian di ambil sebagai domain prediktor untuk menyusun model prediksi AMH di Jawa. Dalam mempetakan hubungan korelasi spasial antara SML dan AMH
di Jawa  digunakan software Interactive Tool for Analysis of Climate System ITACS  yang di  dikembangkan oleh Japan Meteorological Administration  JMA
tahun 2008. Peta korelasi spasial ini menunjukan korelasi lokasi spesifik antara series data  kelompok  AMH  di Jawa  dan  tiap  grid wilayah SML.  Korelasi  AMH tiap
kelompok di Jawa dengan wilayah  SML Perairan  India, Indonesia dan Pasifik mengindikasikan wilayah SML potensial menjadi prediktor  model  AMH.  Ketiga
perairan tersebut merupakan lokasi dimana kejadian fenomena iklim regional dan global serta berasosiasi dengan kondisi iklim wilayah Jawa. Kesimpulan tersebut
menguatkan alasan teknik korelasi  yang digunakan dalam penelitian ini  untuk menentukan prediktor.
Model  regresi  statistik dalam prosesnya adalah mengolah data histori dan mengidentifikasi hubungan sebab akibat. Dalam menyusun model prediksi penelitian
ini,  digunakan teknik  analisis  Principal Component Regression  PCR  dengan variable bebas
sebagai predik
tor adalah SML  pada suatu wilayah grid dan variable tak bebas sebagai prediktan  adalah AMH  di Jawa.  Metoda  Principal Component
Regression  PCR merupakan teknik analisis multivariat yang dilakukan dengan
terlebih dahulu mereduksi komponen data awal dengan teknik Principal Component Analysis  PCA dilanjutkan dengan teknik analisis regresi antara komponen utama
yang baru PC
1
,PC
2
...PC
n
terhadap respon Prediktan. PCR secara khas digunakan untuk model regresi linier, dimana jumlah variabel bebas prediktor adalah sangat
banyak.  Metoda ini telah dioperasionalkan untuk prediksi musim hujan oleh India Meteorological Departement Rajeevan 2009.  Selain itu dengan teknik PCR ini juga
diaplikasikan untuk model  penentu datangnya monsun  untuk wilayah  Kerala India dengan  performa yang baik Pai    Rejeevan  2009.    Prediktor model  PCR  dalam
model AMH di Jawa, menggunakan komponen utama PC hasil reduksi SML pada suatu  domain terpilih.  Prosedur model yang  diduga dari nilai PC
1,
PC
2
,….PC
n
e Z
b Z
b Z
b Z
b b
Y
n n
+ +
+ +
+ +
= .....
ˆ
3 3
2 2
1 1
, ditunjukkan sebagai berikut :
9 Dimana :
Y : Respon data AMHLMH tiap stasiun b
: Nilai intersepsi b
1
3.8 Analisis Validasi Silang Cross validation