Waktu dan Tempat Data Penelitian

3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan di laboratorium Klimatologi, CCROM. Seluruh rangkaian kegiatan penelitian dilaksanakan meliputi studi pustaka atau literatur, pengumpulan data penelitian, pengolahan data dan perbaikan hasil penelitian.

3.2 Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu data hujan dasarian dan data Suhu Muka laut SML. Wilayah penelitian meliputi seluruh kabupaten di Jawa yang diwakili oleh beberapa pos pencatat data hujan didalamnya. Dari catatan data hujan harian, selanjutnya disusun akumulasi curah hujan sepuluh harian dasarian dengan periode data 1979-2008. Sebaran data hujan di Jawa terdiri dari 188 pos hujan mulai dari Propinsi Banten hingga Pulau Madura Gambar 5. Tingkat kelengkapan data selama 30 tahun di tiap pos hujan bervariasi, namun pada umumnya untuk wilayah Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah relatif lengkap. Sedangkan wilayah Jawa Timur terdapat beberapa pos hujan mulai 2005-2008 tidak ada data. Untuk mengatasi kekosongan data tersebut dilakukan rataan untuk data curah hujan tahun yang ada kemudian dipakai untuk mengisi tahun yang kosong. Berdasarkan akumulasi curah hujan dasarian maka ditentukan terjadinya Awal Musim Hujan AMH dengan menggunakan kriteria yang telah di lakukkan BMKG. Hasil yang di dapatkan yaitu informasi kejadian AMH di tiap titik selama periode 30 tahun Lampiran 1. Tiap titik pos pengamatan berisi informasi posisi stasiun Lampiran 2 dan catatan curah hujan harian. Langkah selanjutnya data ini akan di kelompokkan menurut kejadian AMH yang mirip sehingga didapatkan zona musim ZOM di Jawa. ZOM merupakan gambaran satu atau beberapa wilayah kabupaten yang mempunyai kejadian AMH serupa, namun ZOM bukan mewakili wilayah administrasi. Dalam satu ZOM dapat terdiri dari satu atau beberapa pos pencatat hujan didalamnya sehingga ZOM yang dipakai merupakan nilai AMH rataan dari beberapa pos hujan. Nilai rataan inilah yang selanjutnya akan di pakai untuk mencari hubungan dengan SML dan sebagai prediktan dalam menyusun model prediksi AMH di Jawa Gambar 6. Sebaran Data AMH di Jawa Data sekunder lainnya yaitu anomali Suhu Muka Laut SML periode Juni, Juli, Agustus JJA didapat dari institusi Japan Meteorological Agency JMA http:jra.kishou.go.jptoolanatoolsanalyzeindex1.php?dataset=SST. Panjang data series selama 30 tahun dengan periode tahun 1978 - 2008. Batasan wilayah sebaran data SML yang dipakai adalah 15°LU-15°LS dan 80°BT-100°BB dengan resolusi grid sebesar 2°X 2° Gambar 6. Tiap grid berisi informasi rataan anomali SML bulan JJA selama 30 tahun. Selanjutnya data SML tersebut di korelasikan dengan data AMH di tiap ZOM. Gambar 7. Sebaran Data Grid Anomali SML Wilayah Penelitian

3.3 Prosedur Pengolahan Data