komoditas lain yaitu strawberry. Strawberry menjadi pilihan karena cocok untuk ditanam dalam kondisi iklim dan ketinggian di daerah tersebut, tidak
membutuhkan banyak air untuk penyiraman tanaman dan pemanenan dapat dilakukan setiap hari selama musim kemarau. Terbukti dari kegiatan pertanian
strawberry, kesejahteraan petani meningkat. Kegiatan pertanian strawberry dapat dijadikan sebagai salah satu potensi wisata yaitu agrowisata Gambar 7.
a b
Gambar 7 Agroforestry masyarakat Kecamatan Kadipaten a kebun strawberry b strawberry yang telah dipanen dan akan dipasarkan.
Atraksi wisata yang dapat dilakukan adalah memanen buah strawberry, trekking ke area kebun strawberry, mengenal strawberry, sehari menjadi
petani strawberry, dan wisata kulier berbagai hasil olahan strawberry. Kegiatan agrowisata ini belum direncanakan karena pemerintah lebih
terkonsentrasi terhadap pengembangan wisata di Karaha Bodas.
4.3 Pantai Sindangkerta
Nama Sindangkerta berasal dari cerita seorang bernama mang Kerta yang berasal dari kampung Sindang kemudian singgah sindang dan tinggal di
kampung Cisaat yang sekarang bernama Sindangkerta. Pantai Sindangkerta berlokasi ±78 km dari pusat Kota Tasikmalaya atau ±3-4 jam waktu tempuh
dengan menggunakan kendaraan bermotor dan ±205 km dari Kabupaten Bandung serta ±4 km dari Pantai Cipatujah ke arah timur. Obyek daya tarik wisata alam di
Pantai Sindangkerta antara lain:
4.3.1 Wisata Pantai Taman Lengsar
Di pantai ini terdapat Taman Lengsar, yaitu taman laut ±20 ha yang memiliki kekayaan biota laut, ikan hias, serta beraneka ragam karang laut
yang luas Gambar 14. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di dalam kawasan yaitu berenang, bermain air dengan perahu karet, rekreasi, piknik,
wisata kuliner, menikmati keindahan pantai, dan fotografi. Fasilitas dalam kawasan wisata diantaranya adalah gazebo, mesjid, kios wisata, WC umum,
tempat sampah, tempat untuk membakar ikan, dan wisma Mutiarasari atau
mess Pemda.
a b
c
d Gambar 8 Kondisi Pantai Sindangkerta a gapura sekaligus benteng penahan
ombak b pantai yang dapat digunakan untuk berenang c suasana pantai siang hari dan d suasana pantai saat sunset.
4.3.2 Kesenian tradisional Seni Rengkong
Ungkapan rasa syukur masyarakat Sunda terhadap Tuhan akan hasil panen menjadi ritual dan dilakukan secara adat dengan menggabungkan unsur
kesenian dan kebudayaan. Pada mulanya padi dipanen, lalu “dipangkek” yakni
diikat dengan awi tali, kemudian ditumpuk di dekat dangau saung sawah berbentuk piramid. Padi diangkut ke rumah leuit dengan alat pemikul yang
disebut angguk dibuat dari sebatang bambu yang pada kedua ujung
pangkalnya dibuat lekukan melingkar untuk letak tali pemikul salang dan dibuatkan lubang resonator bunyi. Apabila orang yang memikul berjalan
atau bergerak, maka lekukan angguk dengan tali yang dibebani padi akan menimbulkan suara diakibatkan terjadinya pergeseran. Jenis kesenian inilah
yang disebut “Seni Rengkong” Gambar 9. Pemainnya menggunakan busana yang terdiri dari baju kampret, celana
pangsi, ikat kepala, dan tidak menggunakan alas kaki. Biasanya dalam perayaaan pesta rakyat, instrumen seni rengkong dibantu ditambah dengan
hatong, sebuah alat tiup yang terbuat dari bambu, yang jenisnya beragam seperti hatong ijen hong-hong, hatong sekaran, dan hatong Gambar 9b.
a b
Gambar 9 Penampilan seni tradisional Rengkong a Rengkong b Hatong. Kesenian ini dipertunjukan dalam perayaan seperti khitanan,
perkawinan, hiburan rakyat, termasuk pergelaran di kota besar. Seni tradisional Rengkong ditampilkan oleh masyarakat asli dari Desa
Sindangkerta untuk perayaan atau permintaan khusus dari wisatawan rombongan yang berkunjung ke tempat wisata tersebut. Pementasan seni
tradisional Rengkong sudah banyak dikenal masyarakat luas dan sering dipentaskan di berbagai kota di Indonesia dan beberapa Negara di Asia
Tenggara.
4.3.3 Kampung nelayan Pamoekan