deskripsi pekerjaan, sistem kompensasi, dan sistem penerimaan tenaga kerja.
1. Perizinan dan Legalitas Badan Hukum Usaha
Yogi Tas termasuk ke dalam golongan perusahaan manufaktur yang mengolah bahan mentah atau setengah jadi
menjadi barang jadi. Skala usahanya masih tergolong usaha kecil baik dilihat dari tingkatan produksi maupun aset yang
dimilikinya. Dalam pendirian usaha, secara formal disyaratkan untuk meminta izin usaha kepada pihak yang terkait, karena hal
ini berkaitan dengan birokrasi yang harus dipenuhi. Dalam hal perizinan, Yogi Tas sudah memiliki izin usaha yang dikeluarkan
oleh Badan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Bogor berupa Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP untuk usaha skala
kecil dengan nomor 0039010-20PKPOVI2009. Selain itu dari perangkat desa dan kecamatan juga sudah memberikan izin
berupa surat izin domisili. Badan hukum usaha merupakan bentuk kekuatan legalitas
usaha di mata hukum. Dengan memiliki bentuk badan hukum, usaha akan memperoleh banyak kemudahan, seperti dalam hal
menjalin kerjasama networking dengan pihak lain. Yogi Tas sendiri telah memiliki bentuk badan hukum usaha dalam bentuk
CV Commanditaire Vennootschap yang dikukuhkan dengan akta notaris Khadijah Budi Astuti SH dengan nomor 321AN-
CV2009 dan disahkan oleh Pengadilan Negeri Cibinong.
2. Struktur Organisasi
Struktur formal organisasi dalam suatu perusahaan dibuat untuk menunjukkan kedudukan struktural masing-masing
individu serta menunjukkan tugas dan fungsi mereka. Menurut Husnan dan Suwarsono 1994, struktur organisasi tersebut
menggambarkan lima aspek, yaitu 1 pembagian pekerjaan, 2 manajer dan bawahan, 3 tipe pekerjaan yang dilakukan, 4
pengelompokan bagian-bagian pekerjaan, dan 5 tingkatan
manajemen. Dengan adanya struktur organisasi akan memudahkan dalam pendelegasian tugas dan wewenang sehingga
dapat memudahkan pencapaian tujuan yang diinginkan perusahaan. Struktur organisasi Yogi Tas sendiri masih sangat
sederhana. Hampir semua fungsi manajerial dipegang sendiri oleh pimpinan perusahaan sekaligus pemiliknya. Pimpinan usaha
langsung membawahi 11 orang karyawan. Pembagian tugas secara spesifik dilakukan pada proses produksinya dimana
terdapat tiga kegiatan utama dalam proses produksi, yaitu pembuatan pola, pemotongan pola, dan penjahitan. Dengan
struktur organisasi seperti ini, pengambilan keputusan dalam segala hal menjadi wewenang dari pimpinan usaha.
3. Kepemilikan