manajemen. Dengan adanya struktur organisasi akan memudahkan dalam pendelegasian tugas dan wewenang sehingga
dapat memudahkan pencapaian tujuan yang diinginkan perusahaan. Struktur organisasi Yogi Tas sendiri masih sangat
sederhana. Hampir semua fungsi manajerial dipegang sendiri oleh pimpinan perusahaan sekaligus pemiliknya. Pimpinan usaha
langsung membawahi 11 orang karyawan. Pembagian tugas secara spesifik dilakukan pada proses produksinya dimana
terdapat tiga kegiatan utama dalam proses produksi, yaitu pembuatan pola, pemotongan pola, dan penjahitan. Dengan
struktur organisasi seperti ini, pengambilan keputusan dalam segala hal menjadi wewenang dari pimpinan usaha.
3. Kepemilikan
Pemilik pengembangan usaha Yogi Tas ini adalah Yogi Alwan Fauzi yang sekaligus bertindak sebagai pimpinan yang
membawahi 10 orang karyawan. Modal dalam menjalankan pengembangan usaha ini seluruhnya dikeluarkan oleh Mas Yogi
sendiri.
4. Deskripsi Pekerjaaan
Dalam pengembangan usaha ransel laptop pada Yogi Tas ini, pemilik sekaligus pimpinan merencanakan untuk
menggunakan 10 orang karyawan yang terdiri dari 1 orang tukang belanja, 1 orang tukang pola dan tukang potong, dan 8 orang
tukang jahit. a.
Pimpinan pemilik Pemilik yang merupakan pimpinan usaha ini memegang
peranan penting dalam menjalankan roda perusahaan. Seluruh kegiatan pra produksi, produksi, dan pasca produksi menjadi
tanggung jawab dan wewenang dari pimpinan. Secara umum tugas dari pimpinan mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Memegang tanggung jawab sepenuhnya dalam pelaksanaan
fungsi manajerial usaha, mulai dari pemasaran, produksi, sumber daya manusia, dan keuangan.
2. Menjalin dan menjaga hubungan yang baik dengan
konsumen. 3.
Mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam menghadapi suatu permasalahan.
b. Tenaga kerja pembelian bahan
Bertanggung jawab dalam proses pembelian bahan baku produksi. Bahan baku dibeli di pasar Tanah Abang Jakarta
Pusat dengan pertimbangan kelengkapan bahan. c.
Tenaga kerja pembuatan pola Bertanggung jawab dalam pembuatan pola dari ransel
laptop yang akan dibuat. Proses ini membutuhkan ketelitian yang tinggi karena pola harus dibuat sedetail mungkin dan
menuntut akurasi ketepatan dalam setiap ukuran bagian-bagian pola yang dibuat.
d. Tenaga kerja pemotongan
Bertanggung jawab memotong bahan sesuai dengan pola yang telah dibuat sebelumnya. Proses ini menyiapkan bahan
utama yang akan dijahit dalam proses selanjutnya. Pemotongan bahan dilakukan secara manual dengan menggunakan
seperangkat alat potong yang terdiri dari gunting, penggaris besi, pensilpulpen, busur, dan sebagainya.
e. Tenaga kerja penjahitan
Bertanggung jawab dalam melakukan proses penjahitan bahan yang telah dipotong menjadi satu bagian ransel laptop
yang utuh. Proses ini membutuhkan waktu yang paling lama dan yang paling menentukan bentuk fisik ransel laptop yang
diproduksi.
5. Sistem Kompensasi