memenuhi kebutuhan operasional usaha selama umur usaha. Biaya-biaya yang termasuk dalam rencana anggaran biaya terdiri
dari berbagai macam pos, diantaranya biaya bangunan sebesar Rp 300.000.000, biaya peralatan dan perlengkapan produksi sebesar
Rp 19.110.000, biaya bahan baku produksi sebesar Rp 274.825.000, biaya energi sebesar Rp 3.568.500, upah tenaga
kerja sebesar Rp 98.760.000, dan biaya lainnya sebesar Rp 47.400.000.
Tabel 10. Ringkasan rencana anggaran biaya Item
Rencana Anggaran Biaya Rp
Bangunan 300.000.000 Peralatan dan Perlengkapan
Produksi 19.110.000
Bahan Baku Produksi 274.825.000
Energi 3.568.500 Upah Tenaga Kerja
98.760.000 Biaya Lainnya
47.400.000
Total 743.663.500
Rencana anggaran biaya yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 8.
3. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya yang dibutuhkan usaha untuk menjalankan roda perusahaan dan aktifitas operasionalnya.
Pada pengembangan usaha Yogi Tas biaya operasional pada tahun pertama yang dibutuhkan sebesar Rp 438.864.000. Biaya
operasional terdiri dari biaya tetap fixed costs dan biaya variabel variabel costs. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya
tidak terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi atau penjualan dalam satu satuan waktu. Biaya tetap pada
pengembangan Yogi Tas terdiri dari gaji bagian pembelian, listrik, telepon, transportasi, dan konsumsi karyawan. Total biaya
tetap sebesar Rp 62.969.000. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya selaras dengan perkembangan produksi atau
penjualan setiap satu satuan waktu. Besarnya biaya variabel pada
pengembangan usaha ini adalah Rp 361.585.000. Biaya variabel ini terdiri dari biaya untuk bahan baku dan upah tenaga kerja
pola, potong, jahit yang bersifat borongan.
Tabel 11. Ringkasan biaya operasional Biaya Operasional
Jumlah Rp
Biaya Tetap fixed costs 62.969.000
Biaya Variabel variabel costs 361.585.000
Total 424.554.000
Untuk lebih jelasnya perhitungan biaya operasional dapat dilihat pada Lampiran 12.
4. Modal dan Penerimaan
Modal merupakan keseluruhan biaya yang diperlukan untuk membangun dan menjalankan usaha. Komponen modal terdiri
dari biaya investasi yang dilakukan pada tahun ke 0 dan dana modal kerja pada saat memulai kegiatan usaha pada tahun ke 1.
Dana yang dialokasikan untuk investasi pada usaha Yogi Tas digunakan untuk memenuhi kebutuhan bangunan dan peralatan
serta perlengkapan produksi. Keseluruhan biaya investasi berjumlah Rp 319.110. Sedangkan dana modal kerja terdiri dari
bahan baku produksi, kebutuhan listrik, upah tenaga kerja, dan alokasi biaya lainnya. Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk dana
modal kerja sebesar Rp 424.553.000. Jumlah biaya modal kerja ini tidak termasuk biaya penyusutan. Rekapitulasi modal awal
yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 10. Perhitungan modal awal.
Arus penerimaan memuat semua komponen yang merupakan pemasukan dalam bisnis, pada saat permulaan atau
selama bisnis berjalan. Komponen yang terdapat dalam arus penerimaan pada pengembangan usaha Yogi Tas terdiri dari
penjualan hasil produksi dan nilai sisa. Penjualan hasil produksi merupakan total penerimaan dari penjualan empat jenis model tas
yang diproduksi dengan nilai total sebesar Rp 571.800.000. Nilai sisa merupakan nilai dari barang modal yang tidak habis dipakai
selama umur bisnis. Nilai sisa didapat dari asset yang terkena biaya penyusutan. Jumlah arus penerimaan relatif sama untuk
tahun pertama sampai tahun ke empat. Pada akhir periode atau tahun kelima penerimaan sedikit lebih besar dengan adanya
tambahan nilai sisa asset. Penerimaan perusahaan lebih rinci tiap tahunnya dapat dilihat pada Lampiran 11. Proyeksi penerimaan
pada pengembangan usaha Yogi Tas.
5. Analisis Kriteria Investasi