Uji akurasi V V
58 Tabel 21. Data uji akurasi penetapan kadar vitamin A dalam matriks minyak goreng sawit
No Bobot
Sampel g Vit. A yang
ditambahkan IU Pengenceran
Luas Area Vit. A total
IU Vit. A dari
sampel IU Rekoveri
Vit. A Rata-Rata
Rekoveri SD
RSD
1 1,2647 28,98
25 84610
59,0063 29,6952
101,15 98,40 1,87 1,90
2 1,2317
28,98 25
81711 56,9833
28,9203 96,84
3 1,2402 28,98
25 82138
57,2813 29,1199
97,18 4
1,2507 28,98 25
82822 57,7586
29,3664 97,98
5 1,2413 28,98
25 82067
57,2317 29,1457
96,92 6
1,2504 28,98
25 83783
58,4292 29,3594
100,31 7
1,2307 57,96
25 163743
114,2269 57,5229
97,94 98,76 1,81 1,83
8 1,2439 57,96
25 164669
114,8731 58,1399
97,89 9
1,2503 57,96
25 165772
115,6428 58,4390
98,70 10
1,2468 57,96
25 164814
114,9743 58,2754
97,83 11
1,2416 57,96
25 164546
114,7872 58,0324
97,93 12
1,2592 57,96 25
169434 118,1982
58,8550 102,39
13 1,2577
86,94 25
254429 117,5094
89,6489 101,06
98,29 1,50 1,52 14
1,2425 86,94
25 249940
174,3769 88,5654
98,71 15
1,2404 86,94 25
247577 172,7280
88,4157 96,98
16 1,2506 86,94
25 249957
174,3888 89,1428
98,06 17
1,2503 86,94
25 249607
174,1445 89,1214
97,80 18
1,2407 86,94
25 247784
172,8724 88,4371
97,12 Kurva Kalibrasi yang digunakan untuk perhitungan akurasi vitamin A
n a Intersep
b Slope r
12 51,9937563 35825,84683 0,999973
T
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
6.0 7.0
8.0 9.0
min 0.00
0.25 0.50
0.75 1.00
1.25 1.50
1.75 2.00
2.25 2.50
mVx10 Detector A:325nm
A
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
6.0 7.0
8.0 9.0
min 0.00
0.25 0.50
0.75 1.00
1.25 1.50
1.75 2.00
2.25 2.50
mVx10 Detector A:325nm
V it
am in A
7. 8
79 1694
90
B Gambar 8. Kromatogram A campuran senyawa kimia yang sedang di-
lakukan uji selektivitasnya: butil hidroksi anisol, butil hidroksi toluena, propil galat, tersier butil hidrokuinon, vita-
min D, vitamin E dan beta karoten dan kromatogram B baku vitamin A dalam matriks sampel minyak goreng
sawit yang dianalisis menggunakan KCKT kolom C18 pada kondisi optimum dengan komposisi fase gerak yang
yang terdiri dari campuran asetonitril dan air 80:20
laju alir 1,75 mLmenit dengan detektor UV pada panjang gelombang 325 nm.
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa kromatogram yang dihasilkan tidak diganggu oleh adanya senyawa-senyawa yang sengaja ditambahkan
ke dalam minyak goreng sawit dan pada uji t diperoleh hasil yang tidak berbeda bermakna bila dibandingkan dengan hasil dari presisi yang telah
dilakukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode analisis yang digunakan memenuhi syarat uji selektivitas spesifitas terhadap analit:
senyawa anti oksidan butil hidroksi anisol, butil hidroksi toluena, propil galat, tersier butil hidrokinon, vitamin yang larut dalam minyak vitamin
D dan vitamin E dan senyawa kimia alami yang terdapat dalam minyak goreng sawit beta karoten.