Model Kebijakan Pengelolaan Landscap di Wilayah Pesisir Kota Makassar Uji Validitas Struktur

5.6.5. Analisis Kebijakan 5.6.5.1. Skenario – Skenario Kebijakan Model Beban Limbah dan Kualitas Air Skenario yang dilakukan adalah skenario pesimis P, moderat M, optimis O dan sangat optimis SO. Skenario pesimis adalah kondisi eksisting dimana laju pertumbuhan penduduk adalah: 1,95 Das Tallo, 2,53 Das Jeneberang, 1 pengunjung hotel di Das Tallo dan Das Jeneberang. Skenario moderat adalah intervensi fungsional terhadap laju pertambahan penduduk dari 1,95 menjadi 1 Das Tallo, 1 pengunjung hotel, dan 2,53 Das Jeneberang. Skenario optimis adalah intervensi fungsional terhadap laju pertambahan penduduk sebesar 1,95 Das Tallo, 1 pengunjung hotel, dan 2,53 menjadi 1 Das Jeneberang. Skenario sangat optimis adalah intervensi fungsional terhadap laju pertambahan penduduk sebesar 1,95 menjadi 1 Das Tallo, 1 menjadi 0,05 pengunjung hotel dan 2,53 menjadi 1 Das Jeneberang Gambar 87. Gambar 87. Hasil skenario model kebijakan pengelolaan wilayah pesisir secara berkelanjutan

5.6.5.2. Skenario – Skenario Kebijakan Model Landscape a. Pengembangan Kebijakan Alternatif

Analisis kebijakan adalah pengetahuan tentang cara – cara yang strategis dalam mempengaruhi sistem mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu aspek penting dalam proses analisis kebijakan dengan metode sistem dinamis adalah simulasi model. Simulasi model adalah tiruan perilaku sistem nyata. Dengan menirukan perilaku sistem nyata tersebut maka proses analisis akan lebih cepat, bersifat holistik, hemat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hal ini akan diuraikan tentang bagaimana melakukan analisis kebijakan tersebut secara teknis dan operasional dengan simulasi model Muhamadi 2001. Analisis kebijakan ini dilakukan dengan melakukan intervensi fungsional dan intervensi struktural. Intervensi fungsional adalah intervensi terhadap parameter tertentu atau kombinasi parameter. Intervensi struktural adalah intervensi dengan mengubah unsur, mengubah hubungan yang membentuk struktur model atau intervensi dengan menambahkan sub model penghubung ke dalam model awal. Fasilitas intervensi adalah dengan menggunakan fungsi – fungsi khusus seperti : IF, STEP, GRAPH, Sinus, Setengah sinus, Trend, Ramp, Pulsa, Random dan Forecast. Penggunaan fasilitas ini sesuai dengan antisipasi perubahan parameter yang mungkin terjadi dalam dunia nyata. Gambar 88. Pertambahan jumlah penduduk berdasarkan intervensi fraksi pertambahan penduduk Pertama – tama dilakukan intervensi fungsional terhadap parameter penduduk yaitu dengan kebijakan menurunkan fraksi pertambahan jumlah penduduk dari 1,95 menjadi 1 Das Tallo Gambar 88. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penurunan fraksi pertumbuhan jumlah penduduk dapat menurunkan beban limbah dari 31.032,92 ton menjadi 30.007,94 ton Beban 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 0 0 . 0 0 0 3 0 0 . 0 0 0 4 0 0 . 0 0 0 5 0 0 . 0 0 0 JPd d k DT JPd d k DT- M J iw a