2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai kajian terhadap kebijakan pemerintah terhadap kasus Bank Century melalui metode percobaan ekonomi relatif masih jarang dilakukan.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Fardilah 2011 dalam skripsinya yang berjudul “Percobaan Ekonomi Mengkaji Alternatif Kebijakan Pemerintah
terhadap Penyelamatan Bank Century”. Kajian terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan kasus Bank Century dilakukan dengan membandingkan suku
bunga deposito, suku bunga pinjaman, jumlah total deposito yang dapat dihimpun seluruh bank, persentase deposito yang ditarik, dan jumlah total pinjaman yang
dipinjam oleh debitur pelaku usaha. Kebijakan membantu bank bermasalah dan menutup bank bermasalah
memiliki perbedaan nyata terhadap suku bunga pinjaman, jumlah deposito, jumlah pinjaman, dan persentase deposito yang ditarik. Dalam penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa suku bunga deposito pada kebijakan membantu bank bermasalah lebih tinggi dibandingkan kebijakan menutup bank bermasalah.
Sebaliknya suku bunga pinjaman pada kebijakan membantu bank bermasalah lebih rendah dibandingkan kebijakan menutup bank bermasalah. Pada kebijakan
bank bermasalah dibantu, jumlah deposito dan jumlah pinjamannya lebih besar dibandingkan saat kebijakan bank bermasalah ditutup. Dalam penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa jumlah deposito memberikan dampak yang bertolak belakang dengan deposito yang ditarik. Sebaliknya, deposito yang ditarik bertolak
belakang dengan kenaikan deposito, baik pada kebijakan membantu maupun menutup bank bermasalah. Semakin besar deposito yang ditarik semakin rendah
jumlah deposito. Semakin besar kenaikan deposito, semakin rendah deposito yang ditarik.
Penelitian ini memiliki perbedaan dibandingkan penelitian sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dibandingkan penelitian terdahulu adalah kompleksitas
bahasan baik terkait kondisi perlakuan percobaan maupun bahasan respon percobaan yang lebih mendalam. Pembahasan respon percobaan yang lebih
mendalam tersebut terkait respon kinerja perekonomian yang meliputi tingkat pengangguran, tingkat output nasional, serta tingkat inflasi. Selain itu, penelitian
ini mempergunakan asumsi informasi yang sempurna terkait suku bunga deposito dan suku bunga kredit sebagai respon dari bank. Masing-masing bank, deposan,
serta pelaku usaha perusahaan mengetahui informasi mengenai suku bunga deposito dan suku bunga kredit yang ditetapkan masing-masing bank agar
memungkinkan adanya persaingan antar bank dalam menentukan suku bunga deposito dan suku bunga kredit sehingga diharapkan mampu menggambarkan
kegiatan perbankan yang sebenarnya. Perbedaan lain antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah adanya faktor kondisi ekonomi dan ukuran bank
bermasalah yang turut dipertimbangkan dalam masing-masing perlakuan percobaan ekonomi.
Keterbatasan yang dimiliki penelitian sebelumnya adalah tidak adanya persaingan antar bank dalam menentukan adanya suku bunga deposito dan suku
bunga kredit. Hal tersebut disebabkan karena informasi yang tidak sempurna antara masing-masing bank, deposan, serta pelaku usaha perusahaan terkait
informasi mengenai suku bunga deposito dan suku bunga kredit yang ditetapkan oleh masing-masing bank. Selain itu, penelitian sebelumnya tidak menghendaki
adanya kebebasan bagi deposan dan perusahaan dalam memilih bank sesuai dengan preferensi suku bunga deposito dan suku bunga kredit yang ditawarkan
sehingga kurang menggambarkan prilaku pelaku ekonomi yang sebenarnya.
2.3. Kerangka Pemikiran