Implikasi Kebijakan terhadap Tingkat Pengangguran

memperkuat permodalan, meskipun tingkat suku bunga kredit saat itu relatif tinggi secara umum. Berdasarkan Gambar 4.14, total pinjaman pada kebijakan penutupan bank bermasalah berukuran kecil seperti Bank Century mengalami peningkatan pada bulan kedua. Hal ini disebabkan karena pada bulan kedua, suku bunga kredit belum mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan ketiga, total pinjaman mengalami penurunan yang signifikan akibat kenaikan suku bunga kredit pada bulan ketiga.

4.5. Implikasi Kebijakan terhadap Tingkat Pengangguran

Tabel 4.5. Analisis Ragam Tingkat Pengangguran Analysis of Variance for UN, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P KEBIJAKAN 1 560,67 560,67 560,67 8,71 0,011 KONDISI 1 661,50 661,50 661,50 10,28 0,006 UKURAN 1 266,67 266,67 266,67 4,14 0,061 BLOK 2 480,06 480,06 240,03 3,73 0,050 KEBIJAKANKONDISI 1 726,00 726,00 726,00 11,28 0,005 KEBIJAKANUKURAN 1 96,00 96,00 96,00 1,49 0,242 KONDISIUKURAN 1 170,67 170,67 170,67 2,65 0,126 KEBIJAKANKONDISIUKURAN 1 192,67 192,67 192,67 2,99 0,106 Error 14 900,77 900,77 64,34 Total 23 4055,00 S = 8,02127 R-Sq = 77,79 R-Sqadj = 63,51 Sumber : Data Hasil Percobaan, diolah menggunakan Minitab Berdasarkan analisis ragam pada Tabel 4.5, interaksi antara kebijakan penanganan bank bermasalah dan kondisi ekonomi KEBIJAKANKONDISI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengangguran. Hal ini ditunjukkan oleh nilai P sebesar 0,005, dimana nilai tersebut lebih kecil dibandingkan nilai alpha sebesar 0,10. Interaksi kedua faktor tersebut ditunjukkan pada Gambar 4.15 dan Gambar 4.16. Berdasarkan Gambar 4.15 dan Gambar 4.16, kebijakan penutupan bank bermasalah berukuran kecil dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi memiliki implikasi yang berbeda terhadap tingkat pengangguran. Tingkat pengangguran saat kebijakan penutupan dilakukan untuk bank bermasalah saat krisis relatif lebih tinggi Gambar 4.15 dibandingkan tingkat pengangguran saat kebijakan penutupan dilakukan pada saat normal Gambar 4.16. Hal tersebut disebabkan karena akumulasi total pinjaman sebagai modal usaha bagi para debitur lebih rendah pada saat kebijakan penutupan bank bermasalah pada kondisi krisis dibandingkan pada kondisi normal. Sumber : Data Hasil Percobaan Gambar 4.15. Implikasi Kebijakan Penanganan Bank Bermasalah terhadap Tingkat Pengangguran Kondisi Krisis Besarnya pengaruh kebijakan penutupan bank bermasalah terhadap tingkat pengangguran dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dapat terlihat dari selisih tingkat pengangguran antara kebijakan penutupan dan penyelamatan bank. Pada kondisi krisis Gambar 4.15, selisih tingkat pengangguran antara kebijakan penutupan dan penyelamatan lebih besar dibandingkan pada saat kondisi normal Gambar 4.16. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang lebih besar terhadap 8,39 5,72 5,72 8,39 4,00 4,00 5 10 15 20 25 30 1 2 3 Tin g k a t p en g a n g g u ra n Bulan Kebijakan Penutupan Bank Kebijakan Penyelamatan Bank respon tingkat pengangguran terjadi saat kebijakan penutupan bank dilakukan pada kondisi krisis. Sedangkan pada kondisi normal, hal tersebut menunjukkan bahwa kebijakan penutupan bank tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran. Sumber : Data Hasil Percobaan Gambar 4.16. Implikasi Kebijakan Penanganan Bank Bermasalah terhadap Tingkat Pengangguran Kondisi Normal

4.6. Implikasi Kebijakan terhadap Pertumbuhan Ekonomi