Kekeliruan Lingkungan Sosial Pendidikan

42 dikatakan sebagai teror negara terhadap psikis anak, Serta dapat dikatakan melanggar pasal 82, undang-undang no 23 tahun 2003, tentang perlindungan anak. 12 Kecurangan dalam Ujian Nasional ini jika dilihat dari berbagai segi, merupakan salah satu bentuk kekhawatiran dari lembaga sekolah atas reputasi kelulusan yang dihasilkan oleh sekolahnya itu, berasal dari ketentuan negara yang harus diikuti, sekolah takut akan reputasi sekolahnya di masyarakat, di lain pihak negara merasa perlu untuk meningkatkan Standar Kelulusan Nasioanal karena ingin menyetarakan dengan negara-negara berkembang, sedangkan tenaga kependidikan yang ada di Indonesia masih belum bisa menyesuaikan dengan perkembangan yang ada di dalam internal pendidikannya. b. Bentrokan di Manggarai Tawuran antar warga Jalan Tambak dan Manggarai kembali lagi terjadi di tempat yang sama, Kamis 25122014 sekitar pukul 16.00. Padahal Kamis paginya, kedua warga tersebut baru saja saling serang. Akibat tawuran, arus lalu lintas di jalan itu tersendat, terutama dari arah Pasar Rumput menuju Proklamasi dan dari Proklamasi menuju Pasar Rumput. Tak ada satu pun kendaraan yang berani melintas. Pemuda yang terlibat tawuran 12 Ibid. 43 menggunakan berbagai senjata. Mulai dari batu, botol beling, petasan hingga senjata tajam dan juga panah. 13 Peristiwa ini membuat warga sekitar ketakutan akan sikap anarkis yang berimbas kepada rumah warga. Karena tidak menutup kemungkinan ada sebagian yang orang akan lari ke gang- gang rumah warga untuk mencari perlindungan dari amukan warga tersebut. Menurut Kartono, seorang saksi di lokasi kejadian Ada pengendara motor, dia dari Manggarai ke Tambak. Sampai di Tambak, Jakarta Pusat, dia lempar petasan ke permukiman warga. 14 Dengan kejadian tersebut membuat pemuda yang ada di jalan tambak tersebut marah dan membuat perhitungan terhadap orang pengendara motor tadi. Sehingga tawuran antara warga tidak bisa dibendung lagi. c. Sembilan pelajar terjaring razia saat pesta miras Sebanyak sembilan pelajar sekolah menengah kejuruan SMK terjaring razia saat melakukan pesta minuman keras di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Jumat, yang bertepatan tanggal 9 Januari 2015. Razia tersebut dimulai karena mendapat 13 Whayu Tri Laksono, Bentrokan Kembali Pecah di Manggarai, Polisi Tembakkan Gas Air Mata,2015, www.kompasiana.com. 14 Ibid. 44 beberapa laporan warga sekitar atas keresahan yang yang dilakukan oleh para pelajaar tersebut. Menurut Sumaryanto sebagai Komandan Regu I Satuan Polisi Pamong Praja Satpol PP Jember “Kami melakukan razia pelajar usai shalat Jumat dan ditemukan sebanyak sembilan pelajar yang sedang pesta minuman keras di rumah toko ruko kosong di Jalan Karimata”. 15 Saat digerebek, lanjut dia, para pelajar tidak bisa melarikan diri karena dalam pengaruh minuman keras dan terdapat satu pelajar perempuan yang ikut dalam pesta tersebut. 16 Para pelajar tersebut membeli minuman haram tersebut dengan uang saku mereka dengan cara berpatungan. Jenis minuman haram yang mereka beli yaitu berjenis arak. Melihat kondisi para pelajar yang di bawah pengaruh alkohol, kemungkinan pesta minuman tersebut mereka lakukan sebelum shalat jumat berlangsung. Satpol PP selanjutnya berkoordinasi dengan pihak sekolah dan memanggil seluruh orang tua pelajar yang terjaring razia, agar mereka mendapatkan pembinaan. 17 Koordinasi dengan pihak sekolah tersebut dilakukan agar siswa pelajar SMK tersebut mendapat pengawasan lebih dari pihak sekolah maupun dari pihak orang tua mereka, sehingga mereka tidak lagi meresahkan masyarakat dengan kelakuannya tersebut.

2. Peranan Pendidikan Islam

Pedidikan adalah sebuah proses sadar dan terencana untuk terus mendorong perubahan serta pembaharuan individu dan sosial untuk mencapai mutu kehidupan yang lebih baik, dengan cara memaksimalkan kemerdekaan pribadi peserta didik, serta membela 15 Akhmad Kholil, Pesta Miras, Sembilan Pelajar Terjaring Razia, 2015, http:nasional.rimanews.com. 16 Ibid. 17 Ibid. 45 kondisi kemanusiaan dalam lingkungan sosialnya. 18 Kemerdekaan di sini bukan berarti memberikan kebebasan yang tak terbatas tanpa ada yang membentengi pribadinya, sebaliknya dalam pendidikan sepenuhnya diberikan kebebasan dalam berkreasi namun dengan prosedur dalam standar pendidikan yang telah ditentukan. Perlu kita cermati terlebih dahulu tentang pengertian Pendidikan Agama Islam PAI dengan Pendidikan Islam. Pendidikan Agama Islam PAI dibakukan sebagai nama kegiatan mendidikan agama Islam. PAI sebagai mata pelajaran seharusnya dinamakan “Agama Islam”, karena yang diajarkan adalah agama Islam bukan pendidikan Agama Islam. 19 Dalam hal ini PAI sejajar atau sekategori dengan pendidikan Matematika nama mata pelajarannya adalah Metematika, pendidikan Olahraga nama mata pelajarannya adalah Olahraga, pendidikan Biologi nama mata pelajarannya adalah Biologi dan seterusnya. 20 Sedangkan Pendidikan Islam adalah nama sistem, yaitu sistem pendidikan yang Islami, yang memiliki komponen-komponen yang secara keseluruhan mendukung terwujudnya sosok muslim yang diidealkan. 21 Sebagaimana yang tertera dalam Al Qur‟an dan Al Hadist. Pernyataan Menteri Pendidikan Nasioanal Prof. Muhammad Nuh yang dikutip dalam majalah kampus hal. 5, menyatakan bahwa : “Dunia Pendidikan adalah dunia yang amat kompleks, menantang, dan mulia sifatnya. Kompleks karena spektrumnya sangat luas, menantang karena menentukan masa depan bangsa, serta mulia karena pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, saya mengharapkan partisipasi dan bantuan saudara semuanya untuk secara serius mengembangkan dan 18 Retno Listyarti, Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif dan Kreatif, Jakarta: Esensi, 2008, h. 30. 19 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di sekolah, Madrasah, dan perguruan Tinggi, Edisi III, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, h. 6. 20 Ibid., h. 6. 21 Ibid. 46 menindaklanjuti program Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja dalam bentuk Rencana Aksi yang dapat diterapkan di masyarakat”. 22 Tujuan pendidikan sinkron dengan tujuan hidup bangsa, yaitu melahirkan individu, keluarga, dan masyarakat yang saleh, serta menumbuhkan konsep-konsep kemanusiaan yang baik di antara umat manusia dalam mencapai suasana saling pengertian internasional, yakni konsep-konsep yang sesuai dengan budaya, peradaban, dan warisan umat serta pandangannya tentang alam, manusia dan hidup. 23

3. Durkheim dan Idealnya Lingkungan Sosial Pendidikan Islam

Indonesia Ada beberapa hal yang melatar belakangi perhatian Durkheim dalam masalah konsensus dan moralitas, bukan saja atas dasar keadaan politik di Prancis saat itu sehingga menewaskan anak satu-satunya yang dipicu karena Perang Dunia I, melainkan juga karena ada pergeseran sosial, dampak dari adanya industralisasi dan kapitalisme saat itu. Masa industrialisasi memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap bentuk pemikiran dalam bersosial. Meningkatkan kinerja individu dalam membangun suatu perubahan dalam komunitasnya yang mengacu terhadap nilai keekonomisan. Termasuk hal-hal yang berdampak pada sesuatu yang ketidak manfaatannya pun dapat diperhitungkan, sehingga bisa mengurangi pembiayaan dalam kegiatan yang dilakukan. Dari perubahan pola pikir individu yang terfokus kepada hal materialistis, maka akan berimbas pada kegiatan yang dilakukan dalam lingkungannya. Karna lingkungan dan pola pikir individu yang ada di dalamnya saling keterkaitan, sehingga hasil dari adanya industralisasi 22 Maswardi Muhammad Amin, Pendidikan Karakter Bangsa, Jakarta: Baduose Media Jakarta, 2011, Cet. I, h. 15. 23 Hery Noer Aly. dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska Agung Insani, 2003, Cet. II, h. 3.