Kerangka Konsep Konsep Operasional

I.7 Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa Nanawi, 2001: 40. Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu, yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun, 1995: 57. Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empirism, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Dalam komunikasi horizontal sudah jelas bahwa yang melakukan komunikasi adalah manusia atu individu. Pada hakikatnya seorang individu membawa serta latar belakangnya dan nnilai-nilai yang beragam yang nantinya berpengaruh dalam berinteraksi dengan orang lain. Sehingga tiap individu akan melakukan proses komunikasi horizontal yang berhasil. Peneliti mengidentifikasikan ada 6 konsep untuk penelitian ini: - Mengkoordinasikan tugas-tugas - Berbagi informasi untuk perencanaan dan aktivitas - Memecahkan permasalahan yang timbul diantar orang-orang yang berada pada tingkatan yang sama - Menyelesaikan konflik di antara anggota yang ada didalam bagian yang sama dan juga antara bagian yang stau dengan bagian yang lainnya Universitas Sumatera Utara - Menjamin pemahaman yang sama - Mengembangkan sokongan interpersonal.

1.9 Konsep Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang ada di atas, maka dibuat operasional variabel untuk membentuk kesatuan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu : Variabel Teoritis Variabel Operasional Komunikasi Horizontal dalam Mengatasi Keluhan Pelanggan 1. Mengkoordinasikan Tugas 2. Saling berbagi informasi 3. Memcahkan masalah 4. Menyelesaikan konflik 5. Menjamin pemahaman yang sama 6. Membina hubungan interpersonal 7. Pekerjaan yang tidak dilakukan dengan baik 8. Terlalu lambat 9. Terlalu mahal 10. Sikap acuh tak acuh 11. Orang yang tidak berkompeten 12. Kurang Sopan Universitas Sumatera Utara 1.10 Defenisi Konsep Operasional Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengkoordinasikan tugas, setiap individu dalam suatu perusahaan akan mengadakan rapat atau pertemuan untuk mendiskusikan bagaimana tiap bagian memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Saling berbagi informasi dimaksudkan agar seluruh anggota mengetahui ide atau gagasan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan. 3. Memecahkan masalah maksudnya setiap individu diharapkan untuk terlibat untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang timbul untuk meningkatkan kerjasama yang lebih baik. 4. Menyelesaikan konflik maksudnya melalui komunikasi horizontal konflik yang ada dapat terselesaikan sehingga membantu dalam pengembangan jaringan sosial dan emosional individu dalam bagian yang sama ataupun dengan bagian yang lainnya. 5. Menjamin pemahaman yang sama maksudnya melalui rapat atau pertemuan hal yang berkembang dibahas bersama sehinga seluruh individu dapat memahami perubahan yang terjadi. 6. Membina hubungan interpersonal maksudnya setiap individu akan mendapat dukungan atau sokongan dari sesamanya karena sering terjadi interaksi diantara mereka. 7. Pekerjaan yang tidak dilakukan dengan baik maksudnya pekerjaan tidak dilakukan sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Universitas Sumatera Utara 8. Terlalu lambat maksudnya pekerjaan yang diberikan dilakukan tidak sesuai dengan waktu yang diberikan dan terkesan bertele-tele. 9. Terlalu mahal maksudnya produk yang di jual memiliki nilai yang tinggi. 10. Sikap acuh tak acuh maksudnya sikap tidak pelduli terhadap orang laij dalam hal ini pelanggan. 11. Orang yang tidak berkompeten maksudnya orang yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang dibebankan. 12. Kurang Sopan maksudnya tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan etika atau norma yang berlaku. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

II.1 Komunikasi II.1.1 Pengertian Komunikasi

Dokumen yang terkait

Peranan Komunikasi Sebagai Solusi Konflik (Studi Deskriptif Komunikasi Antar Pribadi sebagai Solusi Konflik pada Hubungan Persahabatan Remaja di SMA ST. THOMAS -2 MEDAN)

8 214 101

Peran Kebijakan Bisnis dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Kopi Baba (Studi Kasus pada Kopi Baba Jl.Dr.Mansyur No.47 Medan)

0 34 101

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Upaya Peningkatan Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen

16 140 95

Efektivitas Customer Service Care Nokia Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Medan Fair Plaza

1 44 89

Pemaknaan Komunikasi Horizontal dalam Mengatasi Keluhan Pelanggan (Studi dengan Pendekatan Fenomenologis dalam Mengatasi Keluhan Pelanggan di AUTO 2000 Cabang Medan Amplas, Medan)

0 35 204

komunikasi Antar Pribadi Customer Service Dan Kepuasan Pelanggan (Korelasional Kentang Pendekatan Komunikasi Antar Peribadi Customer Service PT Indosat dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Di Gallery Indosat Medan)

2 53 129

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN DI PT. NASMOCO BAHTERA MOTOR.

1 9 15

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Internal PDAM Kota Salatiga dalam Mengatasi Keluhan Pelanggan: Studi Kasus Humas PDAM Kota Salatiga

0 0 1

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Internal PDAM Kota Salatiga dalam Mengatasi Keluhan Pelanggan: Studi Kasus Humas PDAM Kota Salatiga T1 Full text

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Menejemen Layanan Pelanggan RS JIH dalam menangani Keluhan Pelanggan (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Menejemen Layanan RS JIH Yogyakarta Dalam Menangani Keluhan Pelanggan Periode Maret 2018) - UMBY repository

0 0 7