Hubungan Asupan Energi, Asupan Protein dan Status Gizi Siswa
otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum. Status gizi gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi
lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan. Baik status gizi kurang atau pun status gizi lebih terjadi gangguan gizi, gangguan gizi disebabkan
oleh faktor primer atau sekunder, faktor primer adalah bila asupan makanan seseorang salah dalam kuantitas dan atau kualitasnya Almatsier, 2004.
Asupan energi pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan, apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan yang optimum dimana jaringan penuh
oleh semua zat gizi, maka tubuh akan mempunyai daya tahan tubuh yang tinggi terhadap serangan penyakit. Apabila asupan energi pada seseorang tidak seimbang
dengan kecukupan gizi tubuh maka akan terjadi gizi kurang atau bahkan gizi buruk Notoatmodjo, 2005.
Asupan yang berlebihan yang berlebihan dapat berdampak tidak baik, salah satu contohnya obesitas. Obesitas pada remaja putri lebih umum dijumpai daripada
remaja putra. Obesitas ini dapat berdampak kurang baik terhadap perkembangan sosial dan psikososial. Remaja yang obesitas lebih banyak menyendiri, depresi dan
rendah gairah hidup. Keadaan yang lebih parah dapat terjadi pada obesitas yaitu berisiko tinggi terhadap penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, hipertensi,
penyakit jantung koroner, kanker, dan bahkan kematian Safitri, 2011. Pada remaja banyak juga dijumpai KEP yaitu kurang energi protein,
penyebabnya yaitu asupan energi dan protein lebih rendah dibanding kebutuhannya atau dapat juga terjadi karena diet yang tidak terkontrol. KEP tidak selalu ditimbulkan
oleh karena banyaknya berolahraga atau beraktifitas fisik. Namun pada umumnya disebabkan oleh porsi makanannya yang terlalu sedikit. Turunnya berat badan pada
remaja putri secara drastis erat hubungannya dengan faktor emosional, misalnya takut gemuk atau dipandang kurang seksi oleh lawan jenis. Itu semua karena keinginan
remaja putri untuk mendapatkan
body image
yang ideal di depan umum Safitri, 2011.
Asupan protein pun harus terpenuhi karena protein memiliki peranan yang penting dalam menjalankan fungsi-fungsi tubuh. Kebutuhan protein akan meningkat
pada usia remaja, karena proses pertumbuhan yang sedang terjadi dengan cepat. Pada awal masa remaja, kebutuhan protein remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan
laki-laki, karena memasuki masa pertumbuhan cepat lebih dahulu. Sehingga jika asupan protein kurang maka akan menghambat pembentukan sel-sel tubuh, dan
menghambat pertumbuhan. Hal ini akan menyebabkan status gizi menjadi menurun Almatsier, 2004.
2.5
Fullday School
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan peserta didik. Karena dengan melaksanakan pendidikan maka seseorang akan mendapatkan
tambahan ilmu pengetahuan yang akan berguna baginya dimasa yang akan datang. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan pada hakekatnya tidak sekedar mengarah
pada hasil pendidikan akan tetapi juga pada proses pelaksanaan pendidikan, proses disini termasuk model kurikulum yang diterapkan. Berkenaan dengan penerapan
kurikulum, sistem
Fullday School
merupakan salah satu bentuk model pendidikan yang sangat mendukung untuk meningkatkan kualitas pendidikan Zuliana, 2014.
Menurut etimologi kata
Fullday School
berasal dari bahasa inggris.
Full
mengandung arti penuh, dan
day
artinya hari. Jika digabung, akan mengandung arti sehari penuh. Sedangkan
school
mempunyai arti sekolah.
Fullday School
adalah sebuah sistem pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan sehari penuh dengan memadukan sistem pembelajaran secara intensif yaitu dengan memberikan tambahan waktu khusus untuk pendalaman selama lima hari dan
sabtu di isi dengan relaksasi atau kreativitas Zuliana, 2014. Dimulainya sekolah sejak pagi hari sampai sore hari, sekolah lebih leluasa
mengatur jam pelajaran yang mana disesuaikan dengan bobot pembelajaran dan ditambah dengan model-model pendalamannya. Sedangkan waktunya digunakan
untuk program-program pembelajaran yang bernuansa informal, tidak kaku, menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan kreatifitas dan inovasi seorang guru.
Dalam hal ini, syukur yang berpatokan dalam hal penelitian mengatakan bahwa “waktu belajar yang efektif pada anak itu hanya tiga sampai empat jam sehari dalam
suasana formal dan tujuh sampai delapan jam sehari dalam suasana informal Zuliana, 2014.
Pelajaran yang dianggap sulit dalam sistem
fullday school
diletakkan pada awal masuk sekolah dan pelajaran yang lebih mudah diletakkan pada sore hari, karena
pada pagi hari siswa masih segar dan bersemangat, dengan demikian pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa akan tetap mudah di cerna karena otak masih dalam
keadaan segar, namun jika mata pelajaran yang sulit tersebut diletakkan pada sore hari siswa akan menjadi beban dan tidak bersemangat lagi karena sudah beraktifitas
seharian, hal tersebut akan berpengaruh pada kondisi fisik dan psikism siswa, karena itulah dalam sekolah yang menggunakan sistem
fullday school
menerapkan jam istirahat dua kali dalam sehari Zuliana, 2014.
Adanya penerapan sistem
fullday school
ini lamanya waktu pembelajaran tersebut tidak akan menjadi beban, karena sebagian waktunya digunakan untuk
waktu-waktu informal. Dan pada sistem ini banyak pola dan metode dalam proses belajar dan mengajarnya, sistem pembelajarannya tidak top down atau monologis
karena dengan metode seperti ini, maka yang terjadi guru mengajar dan murid diajar, guru mengetahui segalanya dan murid tidak mengetahui apa-apa, guru membacakan
dan murid mendengarkan, atau konsep seperti itu menurut Paulo Freire adalah
banking concept education
, guru sebagai subyek dan murid sebagai obyek belaka Zuliana, 2014
Lebih banyaknya waktu yang tersedia di sekolah
fullday school
memungkinkan para staf guru untuk merancang kurikulum yang dikembangkan. Dengan demikian
selain materi yang wajib diajarkan sesuai peraturan dari pemerintah, terbuka kesempatan untuk menambahkan materi lain yang dipandang sesuai dengan tujuan
pendidikan di lembaga tersebut. Kurikulum yang dipergunakan di sekolah
Fullday School
dirancang berdasarkan pengalaman dan masukan dari beberapa lembaga lain seperti tempat penitipan anak dan kurikulum TK SD Al-
Qur’an yang telah
dikembangkan dengan tetap mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh Diknas Sulistyaningsih, 2008.
Fullday school
merupakan program pendidikan yang seluruh aktivitas berada di sekolah sekolah sepanjang hari dengan ciri
integrated activity
dan
integrated curriculum
. Dengan pendekatan ini maka seluruh program dan aktivitas anak di sekolah mulai dari belajar, bermain, makan dan ibadah dikemas dalam suatu sistem
pendidikan. Dengan sistem ini pula diharapkan mampu memberikan nilai-nilai kehidupan yang islami pada anak didik secara utuh dan terintegrasi dalam tujuan
pendidikan. Konsep pendidikan yang dijalankan sebenarnya adalah konsep
effective school
, yakni bagaimana menciptakan lingkungan yang efektif bagi anak didik. Sebagai konsekuensinya, anak
–anak didik diberi waktu lebih banyak di lingkungan sekolah Zuliana, 2014.
Fenomena masyarakat terhadap lembaga pendidikan dipandang sebagai industri yang dapat mencetak jasa, yang dimaksud jasa disini adalah jasa pendidikan, yaitu
suatu proses pelayanan untuk merubah pengetahuan, sikap dan tindakan keterampilan manusia dari keadaan sebelumnya belum berpendidikan menjadi semakin baik
berpendidikan sebagai manusia seutuhnya. Oleh sebab itu pembangunan dimasa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi oleh sektor pendidikan, sebab
dengan bantuan pendidikan setiap individu berharap bisa maju berkembang dan dikemudian hari bisa mendapatkan pekerjaan yang pantas Zuliana, 2014.