Gambar 2.8. Aplikasi pada tiap lapisan TCPIP Sumber : Dhoto, 2007: 4
2.5.7. IP Address
IP Internet Protocol address atau alamat IP yang bahasa awamnya bisa disebut dengan kode pengenal komputer pada jaringan merupakan
komponen vital, karena tanpa alamat IP, pengguna tidak akan dapat terhubung ke internet atau jaringan komputer. Setiap komputer yang
terhubung ke internet atau jaringan komputer harus memiliki satu buah alamat IP pada setiap perangkat yang terhubung jaringan tersebut dan alamat
IP itu sendiri harus unik karena tidak boleh ada komputer atau server atau perangkat jaringan lainnya yang menggunakan alamat IP yang sama di
internet. Sugeng, 2006:53. IP address pada mulanya adalah deretan bilangan biner sepanjang 32
bit yang dipakai untuk mengindentifikasi host pada jaringan. IP address ini diberikan secara unik pada masing-masing komputer atau host yang
terhubung ke internet atau jaringan. Prinsip kerjanya adalah paket yang
membawa data dimuati alamat IP dari komputer pengirim data kepada IP address pada komputer yang akan dituju, kemudian data tersebut dikirim ke
jaringan. Paket ini kemudian dikirim dari router ke router dengan berpedoman pada IP address tersebut menuju ke komputer yang dituju.
Sugeng, 2006:53.
2.5.7.1. Format IP Address
Alamat IP IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik pada setiap 8 bitnya.
Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Pengalamatan IP berupa nomor 32 bit tersebut terdiri dari alamat subnet dan host. Bentuk IP address
adalah sebagai berikut : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
contoh : 11000000000010100001111000000010
Pengalamatan 32 bit selanjutnya untuk memudahkan secara khusus dibagi ke dalam 4 oktet 8 bit section :
11000000 00001010 00011110 00000010 192 10 30 2
Selanjutnya untuk memudahkan pembacaan, masing-masing oktet diterjemahkan ke dalam bilangan desimal dengan range 0 sampai
dengan 255. 192.10.30.2
2.5.7.2. Kelas IP Address
Menurut Sugeng, 2006:72, pada IPv4 dapat dibagi menjadi 3 kelas yang tergantung dari besarnya bagian host, yaitu:
1. Kelas A bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16,7 juta host.
2. Kelas B bagian host sepanjang 16 bit, terdiri dari 65534 host.
3. Kelas C bagian host sepanjang 8 bit, terdiri dari 254 host.
Sebenarnya masih ada 2 kelas lagi yaitu kelas D dengan oktet pertama dimulai dengan biner 1110 dan kelas E dengan oktet pertama
dimulai dengan biner 1111, tetapi kedua kelas ini tidak banyak digunakan dan hanya untuk kepentingan penelitian.
Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu : 1.
Field net Id, yaitu alamat jaringan logika dari subnet di mana komputer dihubungkan.
2. Field host Id, yaitu alamat device logical yang secara khusus
digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet. Secara bersama, net Id dan host Id menyediakan masing-masing host
pada internetwork dengan alamat IP khusus.
1. Kelas A :
Oktet pertamanya mempunyai nilai 1 sampai 126, dan pengalamatan kelas A masing-masing dapat mendukung 16.777.214
host. NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH HHHHHHHH
N=NetId H=HostId
Karakteristik Kelas A :
Bit pertama : 0
Panjang NetId : 8 bit
Panjang HostId : 24 bit
Byte pertama : 1 - 126
Jumlah network : 127 Kelas A
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
2. Kelas B :
Oktet pertamanya mempunyai nilai 128 sampai 191, dan pengalamatan kelas B masing-masing dapat mendukung 65.534
host. NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH
N=NetId H=HostId
Karakteristik Kelas B :
2 bit pertama : 10
Panjang NetId : 16 bit
Panjang HostId : 16 bit
Byte pertama : 128 - 191
Jumlah network : 16.384 Kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.255.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.534 IP address pada tiap kelas B
3. Kelas C :
Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan pengalamatan kelas C masing-masing dapat mendukung 254 host.
NNNNNNNN NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH N=NetId
H=HostId
Karakteristik Kelas C :
3 bit pertama : 110
Panjang NetId : 24 bit
Panjang HostId : 8 bit
Byte pertama : 192 - 223
Jumlah : 2.097.152 Kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C
Aturan dasar pemilihan network Id dan host Id, yaitu : 1.
Network Id tidak boleh sama dengan 127 Network Id ini tidak boleh digunakan karena secara default
digunakan untuk keperluan loopback. Loopback adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri. Network
Id dan host Id tidak boleh sama dengan 255. 2.
Network Id dan host Id tidak boleh 0 nol IP address dengan host Id 0 diartikan sebagai alamat network.
Alamat network ialah alamat yang digunakan untuk menunjuk satu jaringan, dan tidak menunjukkan suatu host.
3. Host Id harus unik dalam satu network.
Dalam satu jaringan tidak boleh ada dua host yang memiliki host Id yang sama.
2.5.7.3. Static IP Addressing
Menurut Andi 2001:54, beberapa server, misalnya DNS dan WINS, harus diberikan suatu alamat IP secara manual. Bila tidak ada
sebuah server DHCP pada jaringan, maka cara mengkonfigurasi komputer-komputer TCPIP itu secara manual agar bisa memakai suatu
alamat IP statis. Dalam hal ini, penulis menggunakan alamat IP secara statis
untuk menerapkan perangkat lunak yang dibangun.
2.6. Website