METODOLOGI PENELITIAN Prof.Dr. Muhammad Zarlis, M.Kom 4. Drs. H.B Tarmizi, SU

33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara USU yang beralamat di jalan Dr. Mansyur, Medan. Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2008 sampai dengan bulan Mei 2008. III.2. Metode Penelitian Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan di dalam penelitian ini adalah melalui studi kasus yang didukung dengan survei. Sevilla 1993 menyatakan bahwa ”studi kasus adalah penelitian yang dilakukan secara terinci tentang seseorang atau sesuatu unit selama kurun waktu tertentu dan survei adalah kegiatan pengumpulan data yang relatif terbatas dari sejumlah kasus”. Jenis dari penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Supranto 1998 menyatakan bahwa ”penelitian deskriptif bertujuan untuk menguraikan tentang sifat-sifat karakteristik dari suatu keadaan”, serta Hermawan 2003 menyatakan bahwa “penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat objektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan pengujian statistik”. III.3. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa USU yang mengikuti Program Doktor, Program Magister, Pendidikan Profesi, Program Sarjana, Program Ekstensi, dan Program Diploma dan juga seluruh staf administrasi maupun dosen USU yang terdaftar dan aktif mengikuti perkuliahan serta bekerja periode tahun akademik 20072008 yaitu sebanyak 34.862 orang www.usu.ac.id. Sampel ditentukan dengan menggunakan aksidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data Sugiyono : 2004. Besarnya sampel penelitian ditentukan dengan rumus Slovin menurut Consuelo dalam Prasetyo 2005 sebagai berikut : 2 e N 1 N n + = Di mana : n = besar sampel N = besar populasi e = nilai batas ketelitian kesalahan dalam penarikan sampel Berdasarkan rumus di atas maka akan diperoleh sampel penelitian sebanyak : 2 e N 1 N n + = 2 10 . 862 . 34 1 862 . 34 n + = orang 100 71 . 99 n ≈ = 34 III.4. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Daftar pertanyaan questionairre yang diberikan kepada staf pegawai, dosen dan mahasiswa di lingkungan Universitas Sumatera Utara. 2. Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen- dokumen pendukung yang diperoleh dari bagian administrasi di Universitas Sumatera Utara, seperti data jumlah dan karakteristik pegawai, dosen dan mahasiswa di Universitas Sumatera Utara untuk periode tahun akademik 20072008, serta data dari CV. Indako Trading Co. III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari pengisian daftar pertanyaan questionaire dan wawancara interview pada responden, yaitu kepada seluruh civitas akademika di lingkungan Universitas Sumatera Utara. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang terdapat di Universitas Sumatera Utara dan data dari CV. Indako Trading Co., serta data pendukung dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia. 35 III.6. Identifikasi Variabel Memperjelas antara variabel yang satu dengan yang lain, maka variabel dalam penelitian dibedakan menjadi : a. Variabel Independen bebas adalah fenomena atau gejala yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas, yaitu : 1. Kesadaran merek X 1 2. Kesan kualitas X 2 3. Asosiasi Merek X 3 4. Loyalitas merek X 4 b. Variabel dependen terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian Y. III.7. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas adalah ekuitas merek yang terdiri dari empat sub variabel, yaitu: a. Kesadaran merek X 1 , menunjukkan kesanggupan konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. 36 b. Kesan kualitas X 2 , adalah kesan atau persepsi konsumen atas kualitas suatu merek, baik dari segi produk, pelayanan, maupun kinerja karyawan. c. Asosiasi merek X 3 , yang mencerminkan pencitraan suatu gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lainnya. d. Loyalitas merek X 4 , merupakan tingkat keterikatan konsumen terhadap sebuah merek. Mencakup perasaan suka atau setia atas suatu merek walaupun kompetitor lain menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul. 2. Variabel terikat yang didalam penelitian ini adalah variabel keputusan pembelian Y. Keputusan pembelian adalah situasi pada saat konsumen siap atau ingin bertindak untuk melakukan pembelian, dimana sebelumnya mereka sudah membentuk preferensi terhadap karakteristik jenis produk yang diinginkan yang juga mempunyai kemungkinan besar dipengaruhi oleh preferensi dari orang lain. 37 Tabel III.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi operasional Indikator Skala pengukuran 1 2 3 4 Kesadaran merek X 1 Kesanggupan konsumen mengingat merek sepeda motor sebagai kategori produk tertentu, baik melalui tingkat kepopuleran maupun media promosi yang membedakan dengan pesaing. 1. Pengenalan merek 2. Media iklan 3. Kegiatan Promosi Skala Likert Kesan kualitas X 2 Persepsi atau kesan yang didapat konsumen terhadap penilaian kualitas secara keseluruhan terhadap suatu merek sepeda motor 1. Kinerja produk 2. Rancangan produkdesain 3. Nilai fungsional-harga jual 4. Kesempurnaan produk 5. Nilai emosional-kenyamanan Skala Likert Asosiasi merek X 3 Kesan yang muncul di benak konsumen setelah melakukan penilaian terhadap merek sepeda motor pilihan dibandingkan dengan merek sepeda motor lainnya 1. Harga produk 2. Keamanan produk 3. Lokasi penjualan dan purna- jual Skala Likert Loyalitas merek X 4 Keterikatan konsumen terhadap sebuah merek sepeda motor yang mencakup rasa kesetiaan dan kepuasan konsumen terhadap merek sepeda motor pilihan dibandingkan dengan merek sepeda motor lainnya 1. Merek Prioritas 2. Minat pembelian ulang 3. Peralihan ke merek lain Skala likert Kegiatan penentuan pemilihan produk jasa oleh konsumen yang umumnya terdiri dari lima tahapan yaitu : Pengenalan Masalah : 1. Pemenuhan Kebutuhan 2. Produk komoditas Skala likert Pengenalan Masalah, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan Pembelian, dan Perilaku Pasca Pembelian Pencarian Informasi : 1. Hambatan informasi 2. Pengamatan produk 3. Penilaian media promosi Skala likert Evaluasi Alternatif : 1. Nilai prestise produk 2. Harga beli secara umum 3. Nilai jual kembali 4. Standar kualitas 5. Nilai ekonomis Skala likert Keputusan Pembelian : 1. Pengaruh orang lain 2. Keinginan dan kemampuan Skala likert Keputusan Pembelian Y Perilaku Pasca Pembelian 1. Penilaian terhadap kualitas 2. Nilai jangka panjang 3. Rekomendasi kepada orang lain 4. Nama baik produsen Skala likert 38 III.8. Model Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis statistik regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS Statistical Package for Social Science versi 12. Hipotesis mengungkapkan bahwa kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap sepeda motor merek Honda. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = a + B 1 X 1 + B 2 X 2 + B 3 X 3 + B 4 X 4 + e Keterangan : Y = Keputusan pembelian konsumen a = konstanta B 1 , B 2 , B 3 , B 4 = koefisien regresi X 1 = Kesadaran merek X 2 = Kesan kualitas X 3 = Asosiasi merek X 4 = Loyalitas merek e = epsilon atau variabel yang tidak diteliti Dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau = 0,05 maka hasil perumusan diatas dilakukan tahap analisis sebagai berikut : a. Uji regresi secara serempak Uji F Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara serempak adalah : 39 1. H : B 1 , B 2 , B 3 , B 4 = 0 ; artinya faktor kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di lingkungan Universitas Sumatera Utara. 2. H 1 : B 1 ≠ B 2 ≠ B 3 ≠ B 4 ≠ 0; artinya faktor kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik F, dengan ketentuan jika F hitung ≥ F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. sedangkan jika F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak. Untuk memperoleh F hitung digunakan rumus sebagai berikut: F hitung = E R MS MS Dimana : MS R = kuadrat rata-rata baris MS E = kuadrat rata-rata sisa b. Uji regresi parsial uji t Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara Parsial adalah: 1. H : B i = 0; artinya faktor-faktor ekuitas merek secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. H 1 : B i ≠ 0; artinya faktor-faktor ekuitas merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 40 Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah uji statistik t dua arah, dengan ketentuan apabila hasil t hitung ≥ t tabel atau t hitung ≤ t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel , maka H0 diterima dan Ha ditolak Untuk memperoleh t hitung digunakan rumus sebagai berikut: t hitung = bi i S b Dimana : b i = koefisien regresi variabel X i , S bi = deviasi standar b i III.9. Uji Validitas dan Reliabilitas III.9.1. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Untuk menguji validitas konstruk, dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Bila korelasi positip dan r tabel sebesar atau sama dengan 0,30 maka butir instrumen tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk yang baik Sugiyono : 2004. 41 III.9.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran. Suatu daftar pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan untuk melakukan uji reliabilitas adalah teknik internal consistency dengan teknik belah dua yang dianalisis dengan metode Spearman Brown. Untuk reliabilitas instrumennya yang skornya dalam bentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7, dan seterusnya dapat digunakan “koefisien alpha” dari Cronbach Umar, 2003. Cronbach alpha yang baik adalah yang makin mendekati 1. Menurut Sekaran 2005 yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan reliabilitas dengan Cronbach alpha 0,8 atau di atasnya adalah baik. Uji validitas dan reliabilitas ini akan dilakukan pada 30 orang konsumen sepeda motor merek Honda. Menurut Umar 2000 bahwa “sangat disarankan agar jumlah responden untuk diuji adalah minimal 30 orang”. III.10. Pengujian Asumsi Klasik III.10.1 Uji Normalitas Uji normalitas menunjukkan data menyebar pada garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan jika menyebar jauh atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Seperti 42 diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. III.10.2. Uji Multikolinieritas Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan hubungan linier diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel-variabel independennya. Menurut Santoso 2001 bahwa model regresi yang baik tidak menghendaki adanya masalah multikolinieritas. Suatu model regresi dikatakan bebas dari masalah multikolinierias dengan melihat rujukan Variance Inflation Factor VIF sebagai berikut : a. VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas b. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas III.10.3. Uji Heterokedastisitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dan dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Uji untuk mengetahui heterokedastisitas ini adalah melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar scatter plot. Menurut Gujarati dalam Ghozali 2005 bahwa ”salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen”. 43 Uji Glesjer dengan menggunakan program SPSS yang apabila variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen nilai absolut Ut Abs Ut, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. 44 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN