Strategi Merek I TINJAUAN PUSTAKA

apalagi bila perpindahan ke merek yang lain itu ada penambahan biaya. Para pembeli tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan habitual buyer. 3. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, tetapi harus memikul biaya peralihan switching cost, baik dalam waktu, uang atau resiko sehubungan dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek lain. Kelompok ini biasanya disebut dengan konsumen loyal yang merasakan adanya suatu pengorbanan apabila ia melakukan penggantian ke merek lain. Para pembeli tipe ini disebut satisfied buyer. 4. Tingkat keempat adalah konsumen yang benar-benar menyukai suatu merek Pilihan mereka terhadap suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi, seperti simbol, rangkaian pengalaman, atau kesan kualitas yang tinggi. Konsumen jenis ini memiliki perasan emosional dalam menyukai merek tersebut. 5. Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia yang merasakan kebanggaan ketika menjadi pengguna suatu merek karena merek tersebut penting bagi mereka baik dari segi fungsi maupun sebagai alat identitas diri.

II.8. Strategi Merek

Pelanggan berdasarkan ekuitas merek yang baik akan mempengaruhi tanggapan mereka secara positif terhadap suatu produk, harga, atau komunikasi ketika merek tersebut diidentifikasi. Untuk menuju ekuitas merek yang tinggi hanya terjadi saat konsumen menyadari keberadaan merek aware of the brand dan konsumen memiliki image asosiasi kuat, menguntungkan, dan menyadari keunikan 25 keunggulan merek tertentu. Oleh karenanya perusahaan harus mengembangkan strategi pemasaran produknya yang berdasarkan atas strategi merek agar merek yang dibangun dapat bertahan, meningkatkan mutu dan manfaat merek dan mempunyai asosiasi merek yang positif bagi pelanggannya. Menurut Kotler dan Susanto 2000 menyatakan bahwa : ”Menentukan strategi merek yang kuat bisa melalui lima pilihan yaitu : 1 Perluasan lini line extension : memperkenalkan produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek yang sama tetapi dengan tampilan berbeda; 2 Perluasan Merek brand extension : menggunakan merek yang sudah ada dalam satu kategori baru sehingga kehadirannya cepat diterima konsumen dengan kategori produk baru; 3 MultiBrand: memperkenalkan merek tambahan dalam kategori produk yang sama, untuk mencoba membentuk kesan dan daya tarik lain kepada konsumen sehingga lebih banyak pilihan; 4 Merek baru; 5 Merek bersama Co – branding: menggabungkan dua atau lebih merek terkenal dalam satu penawaran agar merek yang satu dapat memperkuat merek yang lain”. Dalam strategi merek, ekuitas merek dapat diefektifkan dengan program pemasaran yang konsisten mencakup arti dari merek bagi konsumen dalam hal : produk apa yang akan ditawarkan, keuntungan apa yang nantinya diperoleh konsumen, kebutuhan apa yang akan dipuaskan, bagaimana membuat produk menjadi superior, yang pada akhirnya mampu menciptakan kekuatan, keunggulan, dan keunikan merek tersebut di benak konsumen. Konsistensi dukungan pemasaran dalam hal ini menjadi kunci suksesnya langkah ekuitas merek yang dilakukan oleh perusahaan. 26

II.9. Teori Keputusan Pembelian