Kotamadya Bandung”. Tujuan Penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen di Kotamadya Bandung. Populasi dalam
penelitian ini adalah konsumen mesin cuci merek Lux pada tahun 2003 yang berjumlah 101 orang yang kemudian diambil sampel sebanyak 55 orang untuk
mewakili seluruh populasi. Untuk menganalisis hipotesis pengaruh ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen digunakan data penelitian meliputi data primer yang
diambil melalui kuesioner berskala ordinal serta wawancara langsung dengan pihak konsumen dan perusahaan dan data sekunder. Data ordinal kemudian diuji
menggunakan koefisien determinasi. Kemudian dilakukan uji statistik t, dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel-variabel ekuitas merek yang terdiri dari; kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas
merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen mesin cuci merek Lux di Kotamadya Bandung dengan variabel kesan kualitas dan loyalitas merek mempunyai
nilai koefisien terbesar dimana sebahagian besar konsumen sangat percaya akan kualitas pelayanan, mutu dan image yang dimiliki oleh mesin cuci merek Lux.
II.2. Teori Tentang Merek
II.2.1. Pengertian dan Kegunaan Merek
Pada masa sekarang ini merek banyak mendapatkan perhatian dari para praktisi dan pengamat bisnis yang kemudian dilanjutkan dengan mengadakan
penelitian untuk mengetahui merek-merek mana yang unggul di mata konsumen.
14
Award atau penghargaan diberikan kepada merek-merek unggul dari berbagai
kategori produk dan jasa yang akan menjadi penguat di dalam benak konsumen bahwa merek dari suatu produk jasa tersebut benar-benar terbaik di antara produk
jasa sejenis. Merek yang kuat memungkinkan tercapainya harga premium dan akhirnya memberikan laba yang lebih tinggi. Dengan demikian merek yang kuat
dalam jangka panjang dapat memberikan hasil yang lebih besar bagi para pemegang saham dan stakeholders.
Aaker 1997 menyatakan bahwa “Merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan seperti sebuah logo, cap atau kemasan dengan maksud
mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Dengan demikian suatu merek membedakannya dari barang
dan jasa yang dihasilkan oleh kompetitor”.
Menurut Stanton dalam Rangkuti 2002 “Merek adalah nama, istilah, simbol atau desain khusus atau beberapa kombinasi unsur-unsur ini yang dirancang
untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual”. Undang-Undang No.19 tahun 1992 pasal 1 menjelaskan bahwa ”Merek yang
terbagi atas Merek Dagang dan Merek Jasa adalah tanda yang berupa gambar, kata, huruf, angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut
yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan distribusi atau penjualan barang dan jasa”.
Dari pengertian di atas dapat diambil pengertian bahwa bahwa merek
mempunyai unsur brand name huruf atau kata-kata yang dapat terbaca dan brand mark
simbol-simbol, logo, desain yang menjadi penanda bagi konsumen untuk dapat membedakan suatu produk dengan produk lainnya dan kemudian membantu
konsumen agar lebih mudah mengingatnya sehingga mempermudah pengambilan keputusan ketika melakukan pembelian atau pembelian ulang.
15
Menurut Retnawati 2003 ”Merek menjadi sangat strategis bagi perusahaan dikarenakan adanya manfaat yang diberikan bagi penjual dan pembeli karena :
1 Pengelolaan merek yang efektif dimungkinkan dapat mempertahankan kesetiaan konsumen yang ada, nantinya bisa dipakai untuk menghambat
serangan pesaing dan membantu memfokuskan program pemasaran; 2 Merek dapat membantu dalam melakukan segmentasi pasar; 3 Citra perusahaan
dapat dibangun dengan merek yang kuat dan memberi peluang dalam peluncuran merek-merek baru yang lebih mudah diterima oleh pelanggan dan
distributor; 4 memberikan ciri-ciri produk yang unik dan perlindungan hukum hak paten yang dapat mempermudah prosedur klaim apabila
terdapat cacat produksi pada produk yang dibeli oleh konsumen”.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat, merek yang kuat merupakan suatu pembeda yang jelas, bernilai dan
berkesinambungan, menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu dalam strategi pemasaran dan mampu menciptakan komunikasi interaksi
dengan konsumen.
II.2.2. Identitas Merek dan Citra Merek